Problem Baru Antre BBM Bersubsidi di Bengkulu, Adakah Indikasi Penyalahgunaan Nomor Plat Kendaraan?
Problem Baru Antre BBM Bersubsidi di Bengkulu, Adakah Indikasi Penyalahgunaan Nomor Plat Kendaraan?
Penulis: Beta Misutra | Editor: Hendrik Budiman
Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Beta Misutra
TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) Bersubsidi di Provinsi Bengkulu sampai dengan saat ini masih menggunakan verifikasi nomor plat kendaraan.
Walaupun ada sebagian masyarakat yang sudah menggunakan QR Code MyPertamina, namun kenyatannya di Provinsi Bengkulu penerapannya memang belum diwajibkan.
Ternyata penerapan QR Code belum optimal dan pengisian BBM bersubsidi dengan verifikasi nomor plat kendaraan, ini tampaknya menimbulkan masalah baru.
Baca juga: Nelayan Kota Bengkulu yang Hilang Ditemukan Sejauh 25 Kilometer dari Pulau Tikus
Pasalnya ada sebagian masyarakat Bengkulu yang mengaku belum mengisi BBM bersubsidi, namun saat melakukan pengisian BBM dan melakukan scan QR Code di SPBU, dinyatakan sudah melakukan pengisian BBM.
Hal ini tentunya akan sangat merugikan masyarakat, apalagi saat ini pembelian BBM bersubsidi ini dibatasi pembeliannya dalam sehari.
Misalnya saja seperti kendaraan roda empat, yang rata-rata dalam sehari hanya dibatasi pembeliannya maksimal sekitar 40 liter.
Baca juga: Kunjungan Wisatawan ke Benteng Marlborough Berkurang Sejak 1 Bulan Terakhir, Efek Kenaikan BBM?
Jika jatah 40 liter ini sudah terpakai semua oleh oknum yang melakukan pencatutan plat kendaraan atau oknum petugas SPBU yang salah input nomor.
Maka, pemilik kendaraan tentu tidak akan bisa mendapatkan BBM lagi.
Hal ini menjadi problem baru di Provinsi Bengkulu, salah satunya sempat juga terjadi di SPBU Bumi Ayu Kota Bengkulu.
Baca juga: Belum Isi BBM tapi Saat Scan QR Code di SPBU Terdata Sudah Isi, Begini Penjelasan Pertamina
"Yang kemarin itu katanya belum isi, ternyata waktu diinput sudah isi. Mungkin itu sudah diinput di SPBU lain. Ketika kita mau isi, tahunya nomor platnya sudah diinput," ungkap Pengawas SPBU Bumi Ayu Kota Bengkulu, Zulian kepada TribunBengkulu.com, Rabu (28/9/2022).
Khusus untuk SPBU Bumi Ayu, saat ini fungsi barcode belum berfungsi normal dan masih melakukan penginputan dengan menggunakan nomor plat kendaraan.
Sehingga untuk masyarakat yang sudah memiliki QR Code, maka bisa melakukan pembelian BBM bersubsidi dengan QR Code.
Jika belum, maka pihak SPBU akan melakukan pengisian BBM dengan menginput nomor plat kendaraan.
"Namun kalau kita selain cek nomor plat kendaraan, kita juga minta STNK dan kita sesuaikan antara nomor plat yang ada di kendaraan dan yang ada di STNK," ujar Zulian.
Baca juga: Curi Uang Hingga Pukul Teman Sendiri, Pemuda Asal Bengkulu Selatan Diringkus Polisi
Hal ini dilakukan oleh pihak SPBU Bumi Ayu untuk menghindari kendaraan dengan plat bodong.
Karena pihaknya pernah menemui ada kendaraan yang menggunakan nomor plat yang tidak sesuai dengan STNK.
Dengan demikian jika hanya berpedoman dengan nomor plat yang ada di kendaraan saja, akan terjadi kekeliruan apabila kendaraan tersebut menggunakan plat palsu.
Hal ini juga bisa menjadi salah satu penyebab ada masyarakat yang belum mengisi BBM, namun saat proses scan QR Code atau penginputan plat kendaraan, yang bersangkutan dinyatakan sudah mengisi BBM.
"Takutnya kalau plat bodong, taunya yang plat bodong itu adalah nomor plat orang lain yang punya. Kalau di tempat lain nggak tau kita, cek plat dan STNK atau tidak
Selain itu, kesalahan petugas SPBU dalam melakukan penginputan nomor plat kendaraan juga bisa menjadi salah satu penyebab problem baru ini.
Karena jika pada saat melakukan penginputan secara manual, petugas salah mengisi satu nomor saja, maka bisa jadi plat yang tercatat adalah milik orang lain.
"Sedangkan untuk pengunjal yang mengarang cerita, berpura-pura belum isi BBM padahal sudah isi, itu bisa kita cek. Apabila dia mengisi di SPBU yang dekat, maka kemungkinan itu pengunjal, tapi kalau jauh seperti dari Kaur dan menang sudah waktunya isi, itu tidak masalah," kata Zulian.