Diduga Ada Penyalahgunaan Nopol untuk Antre Isi BBM Subsidi, Bagaimana Modusnya?
Saat ini ada dugaan penyalahgunaan nopol kendaraan untuk mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, baik jenis Biosolar maupun Pertalite.
Penulis: Beta Misutra | Editor: Yunike Karolina
Apalagi pihak SPBU juga merasa tidak enak, mengingat yang bersangkutan sudah mengantre cukup lama.
"Mudah-mudahan mereka itu tidak bohong, ada konsumen yang bilang STNK tinggal padahal sudah antre lama. Jadi kadang-kadang kami bantu, paling tidak 5-10 liter, jangan sampai dia beralasan kami nggak ada minyak untuk pulang," ujar Surya.
Kasus seperti itu saat ini masih ditemui di SPBU, karena alasan pihak SPBU merasa kasihan karena yang bersangkutan sudah antre lama.
Namun pihak SPBU beralasan BBM yang diberikan untuk kasus seperti itu masih dalam batas toleransi.
"Kalau misal dia minta isi 40 liter, ini indikasinya lain. Tapi kalau batas 10 liter masih batas kewajaran," kata Surya.
Sementara itu seperti diketahui, saat ini pengisian BBM bersubsidi harus menggunakan QR Code atau penginputan Nopol kendaraan yang dicocokkan dengan STNK.
Hal ini tentunya untuk menghindari agar jangan sampai ada kendaraan yang memakai Nopol Bodong, mendapatkan BBM bersubsidi yang bukan merupakan haknya.
Namun terkait sistem baru ini pihak SPBU mengaku juga pernah melakukan pengecekan CCTV karena menemukan adanya Nopol kendaraan yang sama.
Namun pihaknya tidak mampu menjelaskan, apakah memang hal tersebut kesalahan dari pihak Samsat, atau memang penyalahgunaan oleh oknum yang ingin mengambil keuntungan.
"Nah itu, teknis Nopol itu kami nggak tau, tapi ada kejadian persis seperti itu. Jenis kendaraan lain, tapi Nopolnya sama," ungkap Surya.
Baca juga: Belum Isi BBM tapi Saat Scan QR Code di SPBU Terdata Sudah Isi, Begini Penjelasan Pertamina
Baca juga: Apa Penyebab Antrean Panjang Pengisian BBM Bersubsidi di Bengkulu? Ini Penjelasan Pihak SPBU
Baca juga: Problem Baru Antre BBM Bersubsidi di Bengkulu, Adakah Indikasi Penyalahgunaan Nomor Plat Kendaraan?