Kapal KM Sabuk Nusantara 46 Tenggelam saat Dievakuasi, PT Pelni: Diduga Menabrak Karang
Kapal KM Sabuk Nusantara 46 tenggelam di perairan Bengkulu Selatan saat proses evakuasi oleh tim PT Pelni, Minggu (16/10/2022).
Penulis: Ahmad Sendy Kurniawan Putra | Editor: Yunike Karolina
Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Ahmad Sendy Kurniawan Putra
TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU SELATAN - Kapal KM Sabuk Nusantara 46 tenggelam di perairan Bengkulu Selatan Provinsi Bengkulu saat proses evakuasi oleh tim PT Pelni, Minggu (16/10/2022).
Tenggelamnya Kapal KM Sabuk Nusantara 46 setelah hampir 1 bulan terdampar di Bengkulu Selatan diduga akibat adanya kebocoran di dinding kapal karena menabrak karang.
Lantaran, tempat atau lokasi terdamparnya Kapal KM Sabuk Nusantara 46 merupakan lokasi banyaknya karang dan salah satu bibir pantai yang aliran airnya sangat dangkal.
"Diduga, saat proses penarikan ke tengah laut, KM Sanus (Sabuk Nusantara, red) 46 diperkirakan terkena karang dan menyebabkan robekan baru pada badan kapal. Dan dengan cepat membuat posisi kapal miring dengan cepat dan dinyatakan tenggelam pada pukul 20.30 WIB," kata Opik Taupik, Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT PELNI, kepada TribunBengkulu.com, Selasa (18/10/2022).
Namun, untuk penyebab pasti Kapal KM Sanus 46 tenggelam akan dilakukan investigasi secara mendalam oleh pihak PT Pelni.
Saat ini tim sedang menyusun upaya penyelamatan dengan melakukan penyelaman di sekitar lokasi tenggelam kapal yang masih berada di sekitaran Pantai Pino Raya, Bengkulu Selatan.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tenggelamnya Kapal Sabuk Nusantara 46. Seluruh Anak Buah Kapal (ABK) dan tim hingga saat ini dalam keadaan sehat dan selamat.
Kronologi Kapal Tenggelam
Kapal KM Sabuk Nusantara 46 kini tenggelam di perairan Bengkulu Selatan setelah sempat terdampar hampir 1 bulan.'
Kapal KM Sabuk Nusantara 46 tenggelam saat dievakuasi, tak jauh dari lokasi terdampar.
Tenggelamnya KM Sabuk Nusantara 46 terjadi pada Minggu (16/10/2022) pukul 23.00 WIB, setelah dilakukan perbaikan yang melibatkan teknisi dari PT Pelni.
Tenggelamnya kapal KM Sabuk Nusantara 46 diakui oleh Opik Taupik, Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT PELNI.
Kronologinya, pukul 18.57 WIB kapal berhasil ditarik menggunakan tugbout. Sehingga kapal beralih posisi sedikit ke tengah laut.
"Pada Minggu (16/10/2022), kapal selesai dilakukan perbaikan yang melibatkan tim ahli dan internal PT Pelni. Kemudian, lalu kapal ditarik ke tengah untuk dilakukan evakuasi," kata Opik Taupik, Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT PELNI, kepada TribunBengkulu.com, Selasa (18/10/2022).
Padahal sebelum dilakukan evakuasi kapal KM Sabuk Nusantara 46 milik Kementerian Perhubungan Republik Indonesia tersebut, dipastikan tidak ada kendala sudah aman dan bisa dibawa untuk dilakukan perbaikan di Pelabuhan Pulau Bai Bengkulu.
Bahkan, kebocoran yang terjadi sudah diperbaiki oleh para teknisi dan penyelam yang ikut dilibatkan untuk melakukan penampalan kebocoran pada dinding kapal.
Namun, saat baru bergeser lebih kurang dari 100 meter dari jarak terdampar. Kapal mengalami kemiringan 20 persen.
Sehingga, tim mencoba melakukan evakuasi, namun usaha tidak berhasil karena cuaca dan kecepatan kapal terus turun ke dalam lautan.
Diperkirakan kapal tersebut tenggelam di kedalaman 5 meter sampai 6 meter di Lautan Pino Guntung Bengkulu Selatan.
Hingga kini, evakuasi kapal belum akan dilakukan karena masih menunggu tim teknis.
Untuk diketahui, Kapal KM Sabuk Nusantara 46 mengalami kandas di perairan Bengkulu Selatan sejak Selasa (27/9/2022) dengan membawa 19 orang ABK. Terdampar di Pantai Pino Guntung akibat cuaca buruk.
Baca juga: Kapal KM Sabuk Nusantara 46 Terdampar di Bengkulu Selatan jadi Spot Selfie Hingga Tontonan Warga
Baca juga: Kesaksian ABK: Kapal KM Sabuk Nusantara 46 Terdampar di Bengkulu Selatan karena Cuaca Buruk
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Dinding.jpg)