Tragedi Gempa Cianjur

Tragedi Gempa Cianjur, Rumah Rusak Akibat Gempa Tercatat Capai 56.320 Unit

Data ini terdiri dari rumah rusak berat sebanyak 22.241 rumah, rusak sedang 11.641, dan 22.090 rumah rusak ringan.

Editor: Hendrik Budiman
Tribun Jabar/ Ferri Amiril Mukminin
Reruntuhan bangunan sebuah minimarket di Kampung Kadudampit, Desa Rancagoong, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur Senin (21/11/2022). Rumah rusak akibat tragedi gempa Cianjur hingga, Rabu (23/11/2022) mencapai 56.320 rumah. 

Sebanyak 39 korban hilang berada di Kecamatan Cugenang dan 1 korban berada di Kecamatan Warung Kondang.

Wilayah Cugeneng Terisolir dan Minim Distribusi Bantuan

Distribusi bantuan ke titik-titik terdampak gempa bumi Cianjur di wilayah terisolir Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, masih sangat minim.

Hal itu diungkapkan, Rizal Rifai (38) relawan pegiat alam bebas Yosbray Cianjur, Rabu (23/11/2022).

“Saya sudah masuk sampai ke wilayah (Kecamatan Cugenang) yang paling jauh dari jalan utama. Di sana masih sangat membutuhkan bantuan. Tidak hanya minim, sebagian malah tidak ada karena akses ke sana hanya bisa ditempuh dengan jalan kaki,” ujar Rizal kepada melalui sambungan telepon pada Rabu (23/11/2022).

Tim Yosbray yang terdiri dari warga Cianjur ini telah terjun langsung ke titik-titik bencana tak lama setelah peristiwa gempa bumi Cianjur 5,3 magnitudo terjadi Senin lalu (21/11/2022).

Sampai saat ini, mereka masih melakukan penyisiran guna menjangkau wilayah-wilayah terisolir lainnya.

“Sambil melakukan penyisiran, kami membawa tenda, terpal, dan kebutuhan-kebutuhan yang mampu dibawa melewati akses yang cukup sulit, karena memang ada beberapa titik yang tidak bisa dilalui kendaraan. Harus berjalan kaki,” ujarnya.

Rizal mengungkap, setiap malam tiba, sebagian besar wilayah terdampak gempa bumi di Kecamatan Cugenang ini sangat gelap mengingat aliran listrik dari PLN belum stabil.

Sehingga kebutuhan alat penerangan juga tengah diupayakan.

“Sedang kami usahakan untuk bawa generator set (genset) di beberapa titik, karena tidak hanya untuk penerangan, tapi juga kebutuhan alat eletkronik supaya bisa tetap berkomunikasi,” terang Rizal.

Bahkan, sejak Senin lalu (21/11/2022), salah satu anggota tim medisnya saat ini masih melakukan penyisiran guna memberi pertolongan pertama kepada warga yang terdampak gempa bumi Cianjur di titik yang jauh dari jalan utama di Kecamatan Cugenang.

“Baru tadi, salah satu tim medis kami, sudah tidak bisa dihubungi. Tadi melaporkan daya baterainya sudah tinggal beberapa persen. Kalau sudah begitu, biasanya dia turun ke posko utama untuk isi ulang kemudian lanjut lagi,” pungkas Rizal.

Bocah 5 Tahun Ditemukan Selamat

Mukjizat terjadi saat tragedi gempa Cianjur, Jawa Barat, pada Senin (21/11/2022).

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved