Ibu di Bengkulu Jadi Korban Penipuan Telepon Modus Anak Sakit, Pelaku Pura-pura Jadi Guru dan Dokter

Warga Kota Bengkulu menjadi korban penipuan online, dengan modus anak sakit dan pelaku berpura-pura menjadi guru dan dokter.

Penulis: Beta Misutra | Editor: Yunike Karolina
Beta Misutra/TribunBengkulu.com
Kasi Humas Polresta Bengkulu, AKP Sugiharto. Waspada penipuan secara online dengan modus anak sakit atau mengalami kecelakaan. Seperti yang baru-baru ini dialami seorang ibu rumah tangga di Kota Bengkulu. 

Laporan Reporter Tribun Bengkulu.com, Beta Misutra

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Warga Kota Bengkulu menjadi korban penipuan online, dengan modus anak sakit dan pelaku berpura-pura menjadi guru dan dokter.

Korban penipuan diketahui bernama Novita (45) seorang ibu rumah tangga, warga Kelurahan Penurunan Kecamatan Ratu Samban Kota Bengkulu.

Akibat kejadian tersebut Novita mengalami kerugian sebesar Rp 10.000.000, dan sudah melaporkan kejadian ini ke Polresta Bengkulu.

Kronologi kejadian penipuan bermula saat korban mendapatkan telepon dari seseorang dengan nomor yang tidak dikenal.

Ternyata saat diangkat, telepon tersebut berasal dari seseorang yang mengaku sebagai guru di sekolah.

Guru tersebut kemudian memberitahu kepada korban bahwa anaknya terjatuh saat sedang olahraga di sekolah.

Akibatnya anak korban mengalami pendarahan dan harus dilarikan ke rumah sakit.

Selanjutnya guru tersebut memberikan telepon kepada pelaku lainnya yang mengaku sebagai dokter di rumah sakit.

Kemudian dokter inilah yang memberitahu bahwa anak korban mengalami pendarahan pada bagian kepala.

Pelaku yang pura-pura jadi dokter itu memberitahu korban jika anaknya harus secepatnya mendapat penanganan operasi.

Akan tetapi, untuk dapat diberi tindakan operasi, korban diminta untuk membayar uang sejumlah Rp 39.000.000.

Karena panik, akhirnya korban menyanggupi untuk membayar Rp 10.000.000 dahulu kepada pelaku.

Setelah mentransfer sejumlah uang tersebut, korban langsung pergi menyusul ke rumah sakit, untuk melihat kondisi anaknya.

Namun ternyata saat tiba di rumah sakit, anaknya tidak ada di rumah sakit, dan saat itulah korban menyadari bahwa dia telah menjadi korban penipuan.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved