Rencana Pemda Bengkulu Selatan Hapus Insentif Dokter Tuai Kritik, Dokter: Jangan Samakan Dengan ASN

Menanggapi adanya informasi jika ditahun 2023 mendatang Insentif Daerah para dokter di rumah sakit akan dihapuskan. Menuai protes para dokter saat dil

Ahmad Sendy Kurniawan Putra/TribunBengkulu.Com
Sebanyak 16 Dokter Spesialis yang ada di RSUD HD Manna, Bengkulu Selatan, Senin (19/12/2022) melakukan hearing dengan komisi III DPRD Bengkulu Selatan terkait anggaran jasa insentif covid-19 yang belum dibayarkan. 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Ahmad Sendy Kurniawan Putra

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU SELATAN - Menanggapi adanya informasi jika ditahun 2023 mendatang Insentif Daerah para dokter di rumah sakit akan dihapuskan, menuai protes para dokter saat dilakukan hearing di DPRD Bengkulu Selatan, Senin (19/12/2022).

Para dokter, protes dan sangat tidak menerima jika Pemerintah Daerah akan menghapuskan atau mengganti dengan tunjangan kinerja.

Dikatakan, salah satu  Dokter di RSUD HD Manna dr. Erusmadi, profesi dokter tidak bisa disamakan dengan profesi ASN lainnya.

Menurutnya, jika insentif daerah diganti dengan TPP (Tambahan Penghasilan Pegawai) maka sangat tidak masuk akal.

Baca juga: Jasa Insentif Covid-19 Belum Dibayarkan, 16 Dokter Spesialis di RSUD HD Manna Ngadu ke Dewan

"Kami sangat tidak setuju jika Insenda dihapuskan. Apalagi diganti dengan TPP karena kerja seorang dokter tidak bisa diatur seperti waktu layaknya ASN lainnya," ungkap Emrusmadi kepada TribunBengkulu.com, Senin (19/12/2022).

Ia menjelsakan, contohnya saja, seorang dokter harus siap melayani kapan waktu, karena harus siap melayani selama 1x24 jam setiap harinya.

Bahkan, sangat ditekankannya kerja seorang dokter sangat tidak bisa diatur dengan waktu.

Tetapi jika tetap masih dilakukan, maka pihaknya akan memprotes kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemkab Bengkulu Selatan.

Insentif Daerah Dokter Akan Diganti

Insentif dokter di Bengkulu Selatan (BS) bakal dihapus. Hal ini dipicu lantaran adanya oknum dokter di RSHD Manna menolak pasien cuci darah.

Dikatakan Bupati Bengkulu Selatan Gusnan Mulyadi, penghapusan insentif dokter tidak serta merta dilakukan sepihak.

Ia akan melakukan pembahasan terlebih dahulu dengan dinas terkait serta pimpinan daerah.

"Kalau dihapus sudah saya pastikan dihapus. Tetapi untuk kedepannya pasti ada gantinya. Tidak mungkin kita hilangkan sama sekali. Kita akan ubah pola pemberian saja," kata Gusnan kepada TribunBengkulu.com, Jumat (2/12/2022).

Misalnya, jika insentif dihapuskan akan dilakukan sistem kinerja. Dengan kata lain, pengganti insentif dilakukan sesuai dengan kinerja dari para dokter tersebut.

"Mungkin kita ganti dengan tukin (tunjangan kinerja, red) nanti. Jadi, jika tukin berapa jam dokter tersebut bekerja. Maka sebanyak itu saja kita bayarkan," ujar Gusnan.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved