Persetubuhan Anak di Bengkulu Selatan

Modus 2 Kakak Setubuhi Adik Kandung 11 Tahun di Bengkulu Selatan: Kasih Uang Jajan dan Pinjamkan HP

Bocah 11 tahun di Bengkulu Selatan jadi korban asusila kakak kandung dan tetangga. Polisi tangkap pelaku, korban kini mendapat pendampingan.

Penulis: Nur Rahma Sagita | Editor: Ricky Jenihansen
HO TribunBengkulu.com
PELAKU PERSETUBUHAN ANAK - Foto pelaku persetubuhan anak di Bengkulu Selatan saat ditangkap polisi (kiri) dan ilustrasi korban pencabulan. Bocah 11 tahun di Bengkulu Selatan jadi korban asusila kakak kandung dan tetangga. Polisi tangkap pelaku, korban kini mendapat pendampingan psikologis. 

Ringkasan Berita:
  1. Korban: Bocah perempuan 11 tahun di Kecamatan Pino Raya, Bengkulu Selatan.
  2. Pelaku: Dua kakak kandung (FR 15, FI 16) dan tetangga (MD 63).
  3. Modus: Iming-iming uang jajan dan pinjaman ponsel.

 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Nur Rahma Sagita

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU SELATAN – Bocah perempuan berusia 11 tahun di Kecamatan Pino Raya menjadi korban asusila yang diduga dilakukan dua kakak kandungnya sendiri dan seorang tetangga.

Kasus asusila yang menimpa bocah perempuan berusia 11 tahun di Kecamatan Pino Raya, Bengkulu Selatan, menjadi tamparan keras bagi setiap orang tua agar lebih waspada terhadap lingkungan terdekat anak.

Pelaku berinisial FR (15) dan FI (16) merupakan kakak kandung korban, serta seorang kakek tetangga berinisial MD (63).

Tragedi ini terungkap setelah sang ayah melapor ke polisi, berharap keadilan bagi anaknya sekaligus mengingatkan pentingnya pengawasan dan komunikasi terbuka di dalam keluarga.

Sang ayah mendatangi kantor polisi dengan hati hancur demi mencari keadilan bagi anak perempuannya yang mendapat perlakuan bejat dari orang-orang yang seharusnya melindunginya.

“Tidak ada orang tua yang sanggup melihat anaknya diperlakukan seperti itu,” ungkap R kepada pihak kepolisian.

Setelah menerima laporan pada Senin (27/10/2025) sekitar pukul 08.00 WIB, Tim Satreskrim Polres Bengkulu Selatan bersama Unit IV dan Tim Totaici langsung bergerak cepat.

Ketiga pelaku ditangkap di desa yang sama tanpa perlawanan.

Dari hasil pemeriksaan awal, terungkap bahwa perbuatan bejat dilakukan di waktu dan tempat berbeda.

Kedua kakak korban, FI dan FR, kerap memanfaatkan momen saat orang tua mereka sedang tidak di rumah.

Dalam pengakuannya, FI yang merupakan kakak pertama korban, mengaku telah menyetubuhi adiknya sebanyak 10 kali dengan iming-iming uang jajan.

Sedangkan FR, kakak kedua korban, melakukan hal yang sama sebanyak enam kali dengan alasan memberi pinjaman ponsel.

Sementara MD, tetangga korban, mengaku sudah tiga kali melakukan perbuatan serupa dengan imbalan uang Rp10 ribu hingga Rp20 ribu.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved