Ferdy Sambo Berpeluang Lolos dari Pembunuhan Berencana Brigadir J, Berikut Alasannya

Bekas Kadiv Propam Polri yang kini jadi terdakwa di perkara pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Ferdy Sambo dikhawatikan berpeluang l

Editor: M Arif Hidayat
KOMPAS.com/KRISTIANTO
Terdakwa kasus pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Ferdy Sambo menjalani sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (20/12/2022). Ferdy Sambo dikhawatikan berpeluang lolos dari pembuktian pembunuhan berencana terhadap korban. 

Dalam tayangan tersebut, Sambo tidak menggunakan sarung tangan hitam saat keluar keluar dari rumahnya Saguling.

Febri menilai keterangan Eliezer yang lihat Sambo memakai sarung tangan hitam adalah keterangan yang mengada-ada

Dia juga mengatakan, Brigadir Yosua Hutabarat tak dikawal siapa pun saat menuju rumah dinas Ferdy Sambo, Duren Tiga, Jakarta Selatan, untuk dieksekusi.

Menurut Febri, hal itu terlihat dalam rekaman CCTV yang diputar oleh saksi ahli digital forensik.

Febri meyebut Yosua dalam keadaan bebas di rumah Duren Tiga.

Yosua, ucapnya, juga sempat melihat keluar dalam rekaman CCTV tersebut.

Melihat hal itu, Febri menjelaskan bahwa tuduhan JPU yang menyebut Yosuadikawal sebelum eksekusi itu sudah gugur.

Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat tewas di rumah dinas Polri di Duren Tiga pada 8 Juli 2022 sore.

Jenazahnya dibawa ke Jambi dan dimakamkan di Sungai Bahar, Provinsi Jambi pada 11 Juli 2022.

Pada awalnya, kasus ini disebut baku tembak antara Bharada E dengan Brigadir J.

Bahkan diungkapkan Brigadir J saat itu melakukan pelecehan seksual terhadap Putri Candrawati istri Ferdy Sambo.

Putri berteriak, kemudian direspons oleh Bharada E yang mendatangi sumber suara, sehingga terjadi baku tembak.

Pada awal itu, Ferdy Sambo pun disebut datang setelah Brigadir Yosua Hutabarat tewas di rumahnya.

Dia mengatahuinya setelah ditelepon oleh ajudannya. Saat detik-detik Yosua tewas, dia mengaku tidak berada di sana.

Belakangan semua cerita di awal adalah skenario kebohongan yang dibuat oleh Ferdy Sambo.

Peristiwa sebenarnya, tidak ada baku tembak, yang ada adalah penembakan, dan juga tidak ada pelecehan di Duren Tiga itu.

sumber : Tribunjambi.com

Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved