Gubernur Mau Jemaah Haji Langsung Terbang Bengkulu - Jedaah, Ini Tanggapan Kemenag

Secara prinsip, Kemenag sendiri menyatakan mendukung apa yang menjadi keinginan Gubernur Bengkulu

Penulis: Romi Juniandra | Editor: M Arif Hidayat
Beta Misutra/TribunBengkulu.com
Jemaah haji Bengkulu yang tergabung dalam kloter 7 Padang tiba di Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu, Jumat (22/7/2022).   

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Romi Juniandra

 

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Sekjen Kementerian Agama (Kemenag) RI, Nizar menanggapi uneg-uneg Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah soal embarkasi jemaah haji dari Bengkulu.

 

Secara prinsip, Kemenag sendiri menyatakan mendukung apa yang menjadi keinginan Gubernur Bengkulu, agar jemaah bisa diterbangkan langsung dari Bengkulu menuju tanah suci.

 

Namun, untuk mewujudkan hal tersebut, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Terutama, soal kemampuan bandara di Bengkulu, Bandara Fatmawati.

 

Bandara ini harus memiliki landasan setidaknya sepanjang 2,500 meter, sehingga mampu menampung pesawat besar. Kemudian, ada standar ketebalan landasan.

 

Syarat lain, di Bandara Fatmawati sebelumnya harus sudah ada penerbangan jemaah umroh langsung menuju tanah suci.

 

Belum lagi, untuk menjadi embarkasi, harus ada 10 kelompok terbang (kloter) dari Bengkulu. Artinya, setidaknya ada 3,600 jemaah haji.

 

"Saya setuju sih, saya setuju jadi embarkasi," kata Nizar.

 

Sebelumnya, Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah menyampaikan uneg-uneg soal embarkasi haji Bengkulu kepada Wakil Ketua MPR, Yandri Susanto, dan Sekjen Kementerian Agama (Kemenag), Nizar.

 

Rohidin mengatakan setiap tahun, Pemprov Bengkulu harus menyediakan anggaran hingga Rp 8 miliar untuk menyewa pesawat mengantarkan jemaah haji Bengkulu ke embarkasi Bandara Minangkabau, Padang, Sumatera Barat.

 

Ongkos Naik Haji (ONH) hanya mencakup dari embarkasi ke tanah suci. Sementara, dari daerah ke bandara embarkasi, harus ditanggung pemerintah daerah, yang jumlahnya berkisar antara Rp 6 miliar hingga Rp 8 miliar, per tahun.

 

Padahal, anggaran Rp 8 miliar ini sebenarnya bisa dialihkan menjadi anggaran lain.

 

"Agar bagaimana kedepannya pak, jemaah haji Bengkulu ini bisa terbang langsung dari Bandara Fatmawati ke Mekkah atau Jeddah. Tidak perlu mampir dulu ke Sumatera Barat," kata Rohidin, Selasa (27/12/2022).

 

Menurut Rohidin, hal ini akan mempermudah jemaah haji di Bengkulu. Selain itu, akan membuat nyaman jemaah haji Bengkulu, karena tak perlu lagi terbang ke embarkasi Padang, dan istirahat lagi di sana.

 

"Secara ekonomi, juga akan efesien bagi jemaah haji," kata Rohidin.

 

Setiap tahunnya, tercatat ada sekitar 1,500 jemaah haji dari Bengkulu. Saat ini, secara administratif, jemaah haji Bengkulu masih tergabung ke embarkasi Padang.

 

"Tapi itu secara administratif tidak persoalan. Tapi jemaah haji bisa langsung dari Bengkulu ke tanah suci," ungkap Rohidin.

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved