Soal Saling Klaim Motif Batik Sekundang, Gusnan: Silahkan Tempuh Jalur Hukum Agar Tak Timbul Fitnah
Mengejutkan dunia media sosial khususnya di Kabupaten Bengkulu Selatan. Tepat HUT Kabupaten Bengkulu Selatan ke 74, Putri Mantan Wakil Bupati Bengkulu
Penulis: Ahmad Sendy Kurniawan Putra | Editor: M Arif Hidayat
Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Ahmad Sendy Kurniawan Putra
TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU SELATAN - Priscilia Dwi Utari pemilik Akun facebook Priscilia Utari yang mengaku motif Batik Sekundang adalah hasil karyanya, dan tidak dibayar oleh Pemkab Bengkulu Selatan menuai tanggapan banyak pihak, termasuk Bupati Bengkulu Selatan Gusnan Mulyadi.
Melalui fanspage Gusnan Gundul, Bupati Gusnan menegaskan bahwa motif yang ada di Batik Sekundang adalah milik Indonesia, milik nusantara.
Bahkan beberapa motif di batik Sekundang juga terdapat pada motif batik dari daerah lain.
Bahkan apabila ada orang lain yang merasa dirugikan dari Batik Sekundang, Gusnan Mulyadi menyarankan untuk menempuh jalur hukum agar tidak timbul fitnah.
Berikuti tanggapan Bupati Gusnan Mulyadi di fanspage facebook Gusnan Gundul.
Baca juga: Klaim Motif Batik Sekundang Rancangannya, Putri Eks Wabup Bengkulu Selatan Curhat Tak Dibayar
Ternyata benar yang kami sampaikan, jangan pernah mengklaim suatu Design Batik milik seseorang, dan begitupun Batik Sekundang adalah milik Indonesia.
Berikut adalah jenis2 batik dari nusantara yg Sdh bertahun2 bahkan Sdh terkenal ke seluruh nusantara bahkan dunia yg sesungguhnya sama dengan batik Sekundang utk beberapa motifnya :
Daun KELADI
1. Batik Daun Keladi adalah batik resmi Kabupaten BOGOR yg Sdh bertahun2
2. Batik simbut Dari Banten
3. Batik Indigo dan masih sangat banyak
Daun PAKIS
1. Ternyata daun pakis adalah motif resmi batik Sumatera Barat “Batik Kluak Daun Paku” dll
Ikan HIU
1. Batik Sura dan Baya = Surabaya Jawa Timur
2. Batik Taliyasan Kalimantan Timur
Ternyata Batik benar2 milik nusantara, utk itu kami berharap batik Sekundang juga bisa menjadi milik nusantara, milik dunia, tdk ada hak dan batasan pribadi bagi siapapun anak bangsa yg mau berkarya dgn motif batik Sekundang, juga sangat tdk layak siapapun mengklaim batik Sekundang milik satu golongan, karena ternyata di tempat lain “KITA BARU PUNYA IDE, ORANG LAIN SDH MELAKUKAN”…
Kami berharap apabila ada pihak yg dirugikan terhadap BATIK SEKUNDANG sebaiknya menempuh jalur yg resmi (Hukum), agar tidak timbul fitnah.
Persoalan motif Batik Sekundang ramai jadi perbincangan berawal dari postingan Priscilia Dwi Utari pemilik Akun facebook Priscilia Utari.
Putri mantan Wakil Bupati Bengkulu Selatan, H. Jani Hairin, mengklaim bahwa motif Batik Sekundang adalah hasil karyanya.
Namun oleh Pemkab Bengkulu Selatan tidak dibayar dan malah diklaim hasil karya orang lain.
"Paling sedih tu ya kota kelahiran sendiri gak menghargai hasil. Jauh - jauh datang buat mending bikin batik kota kelahiran terbang dari jakarta zay. Modal zay sendiri. Mending ama pejabat tertinggi istrinya dan lain-lain. Pas uda kelas semua file udah dikirim, nggak dibayar dong gua. Terus enak banget bilang batik karya dia, padahal ide tema sampe nyari motif daun sampe nyari-nyari motif daun. Ketahuilah motif daun kelahiran dan Pakistan terinspirasi dari makanan kota ku," curhatan seseorang di akun media sosial Facebook.
"Mon maap ya bapaknya banggain anaknya ngaku lulusan kampus ESMOD padahal cuman les,"
"Yolohhh sedih bet desain anda file batik udah dikirim aku tak dibayar jahat,"
Postingannya tersebut langsung rame jadi perbincangan warganet.
Bahkan postingan pertamanya dikomentasi hingga 455 komentas dan 896 dibagikan warganet.
Sebagian warganet menyayangkan jika benar karya Priscilia Dwi Utari ini tidak dihargai oleh Pemkab Bengkulu Selatan dan tidak bayar serta malah diklaim karya orang lain.
Sementara itu, Tribunbengkulu.com telah mencoba mengkonfirmasi langsung ke pemilik akun Priscilia Utari.
Namun dirinya tidak berkenan untuk menjawab secara langsung. Tetapi dirinya hanya memberikan statemen melainkan mengatakan jika tujuan dirinya sudah tersampaikan dan dengan adanya itu masyarakat juga sudah mengetahui dan dapat menilai dengan sendiri.
"Tujuan saja sudah tersampaikan. Dan dengan adanya itu masyarakat sudah bisa menilai dengan sendirinya," ungkapnya
Seperti diketahui batik Sekundang yang merupakan batik khas Kabupaten Bengkulu Selatan memiliki beberapa motif.
Seperti daun talas yang merupakan bahan dasar dari makanan khas Bengkulu Selatan yakni kembaang, pakis, lengguai, dan kulintang yang menjadi salah satu alat musik tradisional Bengkulu Selatan. Kemudian berkembang dengan tambahan beberapa motif lagi.
Terpisah, Kabag Forkopimda, Dwi Priand Dona menyebut bahwa proses perancangan motif dan pengukuhan hak cipta batik sekundang telah disusun sejak lama, dan dalam empat tahun terakhir, batik dengan motif khas daun kembaang (daun talas), tunas pakis, lengguai, kulintang, motif basurek dan motif Bunga Rafflesia ini kian berkembang.
"Sudah lama dirancang dan kukuhkan. Sebentar lagi buku terciptanya batik sekudang sendiri segara akan ditulis dan diterbitkan," kata Dwi Priand Dona kepada TribunBengkulu.com, Jumat (10/3/2023).
| Poskamling RT 04 Padang Kapuk Wakili Bengkulu Selatan untuk Lomba Satkamling Merah Putih |
|
|---|
| Prakiraan Cuaca Bengkulu Selatan Kamis 30 Oktober 2025, Kecamatan Kedurang-Pasar Manna Hujan Ringan |
|
|---|
| Bengkulu Selatan Terima 12 Kontainer Sampah Baru, Solusi Atasi Masalah Lingkungan |
|
|---|
| Rumah Ketua dan Anggota KPU Bengkulu Selatan Digeledah, 2 Motor-Dokumen Disita Terkait Hibah Pilkada |
|
|---|
| Kasus Pria Bacok Balita hingga Tewas di Bengkulu Selatan, Nasib Hukum Masih Menunggu Observasi! |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Kolase-jepretan-tanggapan-Bupati-Gusnan-Mulyadi.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.