Pasien RSKJ Suprapto Meninggal Dunia, Pihak Rumah Sakit Tegaskan Bukan Dikarenakan Kesalahan SOP

rumah sakit mempersilahkan jika ada pihak keluarga atau pihak lain yang merasa ada yang tidak jelas, dipersilahkan datang mempertanyakan.

Penulis: Romi Juniandra | Editor: M Arif Hidayat
Ho/Tribunbengkulu.com
Tri Nur Rohmat (34) pasien ODGJ RSJKO Suprapto Bengkulu saat di makamkan . Pihak keluarga saat ini masih mempertanyakan kronologis meninggalnya korban yang diduga ada kelalaian pihak RSJKO Bengkulu 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Romi Juniandra

 

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Pihak rumah sakit khusus Jiwa (RSKJ) Suprapto Bengkulu menegaskan penyebab salah satu pasien meninggal dunia bukan dikarenakan kesalahan prosedur penanganan.

 

Dirut RSKJ Soeprapto Bengkulu, Herry Permana melalui Kasi Pelayanan, Danirul Sanadi mengatakan pasien atas nama Tri Nur Rohmat (35 tahun) meninggal dunia akibat perkelahian sesama pasien.

 

Diterangkannya, ada salah satu pasien atas nama Fauzan, yang kambuh dan melakukan tindakan impulsif menyerang korban, yang mengakibatkan korban terluka hingga akhirnya meninggal dunia.

 

Ketika terjadi perkelahian, petugas segera memisahkan, dan kemudian membawa korban ke IGD RSKJ hingga dirujuk ke RS M Yunus.

 

"Kejadian ini murni hal-hal yang tidak kami harapkan," kata Danirul kepada TribunBengkulu.com, Kamis (6/4/2023).

 

Karena hal ini, pihak rumah sakit mempersilahkan jika ada pihak keluarga atau pihak lain yang merasa ada yang tidak jelas, dipersilahkan datang mempertanyakan.

 

"Kami akan jelaskan. Kami tunggu kedatangannya, kami akan jelaskan lagi," kata dia.

 

Kronologis Meninggalnya Pasien

 

Kejadian ini terjadi pada Senin (3/4/2023) lalu, pukul 02.10 WIB dinihari.

 

Saat itu, di ruang perawatan Camar, seorang pasien bernama Fauzan mengamuk, dan berkelahi dengan korban.

 

Petugas kemudian berusaha melerai perkelahian ini, namun korban harus mendapatkan perawatan di IGD RSKJ. Korban juga harus dipasangkan alat bantu pernapasan dan juga infus akibat cedera yang dideritanya.

 

"Diobservasi di IGD kita sampai pukul 04.30 WIB. Tiba-tiba terjadi penurunan kesadaran, langsung kita rujuk ke RS M Yunus," kata Danirul kepada TribunBengkulu.com, Kamis (6/4/2023).

 

Korban mendapatkan perawatan di RS M Yunus selama 30 menit, sebelum akhirnya dinyatakan meninggal dunia pukul 05.00 WIB.

 

Pihak RS kemudian menghubungi keluaga pasien, melalui Dinsos Seluma. Pihak keluarga juga diminta datang ke RS M Yunus, untuk melihat langsung kondisi jenazah korban dan menceritakan kronologis kejadian.

 

"Ada 2 orang keluarga, dan mereka sudah menerima," ujar dia.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved