Berita Bengkulu

Gubernur Bengkulu Helmi Hasan Tabur Bunga di TMP Balai Buntar, Singgung Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Mengejar Pertumbuhan ekonomi mencapai 8 persen di hari pahlawan ini, Gubernur Bengkulu Helmi tekankan persatuan.

Panji Destama/TribunBengkulu.com
HARI PAHLAWAN - Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan saat menabur bunga di Taman Makam Pahlawan (TMP) Balai Buntar Jalan Adam Malik V, Pagar Dewa, Kecamatan Selebar, Kota Bengkulu, Bengkulu, Senin (10/11/2025). Mengejar Pertumbuhan ekonomi mencapai 8 persen di hari pahlawan ini, Gubernur Bengkulu Helmi tekankan persatuan. 

Ringkasan Berita:
  1. Gubernur Helmi Hasan dan Forkopimda Bengkulu tabur bunga di TMP Balai Buntar, Senin (10/11/2025).
  2. Kegiatan untuk memperingati dan menghormati jasa para pahlawan.
  3. Helmi tekankan pentingnya generasi penerus meneladani semangat cinta tanah air.

 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Panji Destama

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU – Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, bersama unsur Forkopimda Bengkulu melaksanakan tabur bunga di Taman Makam Pahlawan (TMP) Balai Buntar, Senin (10/11/2025).

Kegiatan tabur bunga ini dilakukan untuk memperingati dan menghormati jasa-jasa para pahlawan.

Helmi mengatakan, dalam momen Hari Pahlawan ini, pihaknya berharap generasi penerus bangsa memiliki semangat yang sama.

“Kita ingin generasi penerus bangsa memiliki semangat yang sama, yakni semangat mencintai merah putih, mencintai ibu pertiwi,” ungkap Helmi usai menghadiri upacara Hari Pahlawan di TMP Balai Buntar, Senin (10/11/2025) pukul 08.28 WIB.

Helmi menjelaskan, mencintai bangsa dan negara berarti meninggalkan segala keburukan dan merawat segala kebaikan.

Ia menambahkan, salah satu kebaikan yang diwariskan oleh pahlawan adalah kesatuan dan persatuan.

“Salah satu kebaikan yang diwarisankan oleh pahlawan adalah kesatuan dan persatuan,” tutur Helmi.

Gubernur juga menekankan, tanpa persatuan dan kesatuan di tengah perbedaan, pertumbuhan ekonomi sulit mencapai target 8 persen.

Meskipun Indonesia kaya akan tanah subur dan sumber daya, baik dari laut maupun darat, tanpa kesatuan dan persatuan, perekonomian sulit berkembang.

“Jika tak ada kesatuan dan persatuan akan sulit mencapai pertumbuhan ekonomi nasional di angka 8 persen, meskipun kita memiliki banyak kekayaan bumi,” jelas Helmi.

Selain itu, Helmi menegaskan, Indonesia bisa merdeka dari penjajahan karena adanya kesatuan dan persatuan, bukan semata oleh senjata.

Pada masa itu, seluruh masyarakat dari berbagai agama, suku, dan profesi bersatu mengusir penjajah.

“Di zaman penjajahan kita bisa terbebas karena adanya kesatuan dan persatuan, bukan karena senjata. Seluruh masyarakat apapun agama, suku dan profesinya bersatu mengusir penjajah, emas hingga seluruh kekayaan disumbangkan untuk kemerdekaan,” tutup Helmi.

Gabung grup Facebook TribunBengkulu.com untuk informasi terkini

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved