Pembuat Senpi Ilegal di Bengkulu Mampu Buat Senpi dengan Kaliber Peluru Tertinggi di Polri

Pembuat Senpi Ilegal di Bengkulu Mampu Buat Senpi dengan Kaliber Peluru Tertinggi di Polri

Penulis: Beta Misutra | Editor: M Arif Hidayat
Beta Misutra/TribunBengkulu.com
AM (52) warga Desa Talang Jawi, yang merupakan tersangka pemilik home industri sekaligus pembuat Senpi Ilegal di Kaur. 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Beta Misutra

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Pembuat sekaligus pemilik home industri senjata api (Senpi) ilegal yang berhasil diamankan oleh Tim Raflesia Polda Bengkulu, beberapa waktu yang lalu ternyata memiliki kemampuan yang langka.

Tersangka dengan inisial AM (52), warga asal Desa Talang Jawi Kabupaten Kaur, mampu membuat senjata dengan kaliber peluru tertinggi di instansi Polri.

Untuk instansi Polri, senjata yang boleh dipergunakan tertinggi hanya senjata dengan kaliber peluru 7.62 milimeter.

Sedangkan jika diatas 7.62 milimeter, senjata tersebut hanya boleh digunakan oleh instansi militer.

Baca juga: Tersangka Kasus Senpi Ilegal di Bengkulu Terancam Hukuman Mati Atau Penjara Seumur Hidup

"Mereka bisa membuat ini. Kemampuan, orang, serta mesin yang ada itu sangat langka kemampuannya. Tidak semua orang bisa membuat kaliber 7.62," ungkap Kapolres Kaur, AKBP Eko Budiman.

Dari ratusan Senpi yang diamankan sebelumnya, mayoritas bisa menggunakan amunisi pabrikan, bahkan hingga kaliber 7.62 milimeter.

Kaliber 7.62 milimeter, pada senjata pabrikan, biasanya jarak efektifnya mulai dari 500 meter sampai 700 meter.

Namun karena Senpi tersebut adalah rakitan, diperkirakan kemampuannya separuh dari kemampuan Senpi pabrikan.

Baca juga: Terungkap Ada Home Industri Pembuatan Senpi Ilegal di Bengkulu, Dijual Rp 7,5 Juta

"Kami prediksi kalau misal rakitan, kita ambil separuhnya jadi jarak efektifnya 250 meter hingga 350 meter," ujar Eko.

Selanjutnya dari magazine, tersangka sudah bisa juga membuat otomatis dan semi otomatis.

Sehingga dalam sekali tembak, senjata bisa mengeluarkan 3 peluru sekaligus, ataupun secara otomatis, sekali tekan bisa keluar semua peluru.

Belum lagi dengan skilnya, tersangka bahkan bisa membuat senjata yang sangat mirip dengan konsep AK47.

"Kemampuannya ini diatas rata-rata. Baru kali ini saya menemukan seumur hidup saya di Brimob 18 tahun, baru inilah yang bisa buat senjata dengan kaliber 7.62," kata Eko.

Sementara untuk amunisi, Eko memastikan bahwa tersangka tidak bisa membuat amunisi sendiri.

Namun senjata-senjata yang dibuat tersangka semuanya bisa menggunakan amunisi pabrikan.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved