Lambat Ajukan Berkas, Alokasi Dana Desa 33 Desa di Bengkulu Tengah Tak Bisa Cair Sebelum Lebaran

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Suryadi Jaya

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU TENGAH - Dari data yang dikeluarkan Badan Keuangan Daerah (BKD) Kabupaten Bengkulu Tengah, sebanyak 109 Desa dari 11 Kecamatan di Kabupaten Bengkulu Tengah telah menerima penyaluran Alokasi Dana Desa (ADD) triwulan pertama, Selasa (11/4/2023). 

Sehingga, sebanyak 33 Desa lagi yang belum melakukan pengajuan pencairan, ADD-nya tidak akan cair sebelum hari raya idul fitri 1444 Hijriah ini. 

Kepala BKD Bengkulu Tengah, Lili Trianti, melalui Kepala Bidang Anggaran, Ade Christian mengungkapkan pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada seluruh pemerintah Desa agar segera mengajukan pencairan ADD sejak beberapa waktu lalu. 

"Dari 142 desa, 109 desa diantaranya sudah mengajukan pencairan dan sudah kita proses. Sedangkan untuk 33 desa lagi hingga saat ini belum mengajukan," ungkap Ade. 

Bahkan, pihak BKD pun telah memberikan pemberitahuan kepada Pemdes, jika ingin mencairkan ADD sebelum Lebaran ini, pihaknya menunggu paling lambat hingga hari ini atau tanggal 11 April 2023.

"Karena hari ini hari terakhir, jadi bagi 33 desa tersebut, pencairan ADD terpaksa dilakukan setelah lebaran," kata Ade. 

Ada sejumlah persyaratan yang harus dilengkapi oleh Pemdes agar bisa melakukan pencairan ADD, seperti laporan realisasi penggunaan anggaran pendapatan dan belanja desa (APBDes) tahun 2022 serta dokumen susunan APBDes tahun 2023.

Ade menegaskan, mengenai cepat atau lembat penyaluran ADD ini tergantung dari Pemerintah Desa (Pemdes) masing-masing. 

"Kita tidak berkas pengajuan banyak dulu baru di proses, kalau ada berkas masuk maka langsung diproses, jadi semakin cepat syaratnya selesai maka semakin cepat pula pencairan," ungkap Ade. 

Diketahui, untuk triwulan pertama, BKD Bengkulu Tengah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 11 miliar yang akan diserahkan kepada 142 Desa. 

"Penggunaan ADD ini untuk pembayaran penghasilan tetap (Siltap) Kades, perangkat desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD) serta para pengurus masjid yang terdiri dari imam, khatib, bilal gharim. Termasuk juga membeli keperluan Alat Tulis Kantor (ATK)," ungkap Ade.