Paman Bunuh Keponakan

Motif Paman Bunuh Ponakan di Seluma Bengkulu, Kesal Gegara Titipan Bensin Tak Dibawa

Kesal Titipan Bensin Tak Dibawa, Jadi Motif Paman Tikam Ponakan di Seluma Bengkulu

Penulis: Yayan Hartono | Editor: Hendrik Budiman
Yayan Hartono//Tribunbengkulu.com
Jasad korban Dinki (35) saat usai dievakuasi dan dipindahkan ke kantong mayat untuk dilakukan visum, Jumat (14/4/2023) 

Laporan Reporter Tribunbengkulu.com, Yayan Hartono

TRIBUNBENGKULU.COM, SELUMA - Kasus pembunuhan warga Desa Darat Sawah, Kecamatan Seginim, Kabupaten Bengkulu Selatan, Dinki (35) oleh Mi (40), pada Kamis (13/4/2023) ternyata disebabkan hal sepele.

Motif paman tega membunuh keponakan itu hanya karena titipan minyak bensin korban tak dibawa oleh Mi.

Tahirman (45) tetangga kebun korban mengatakan, terjadinya insiden ini berawal dari korban yang mendatangi pelaku di kebunnya.

Korban menanyakan titipan minyak bensin yang dititipkan pada pelaku, namun titipan minyak bensin tersebut tidak dibawa oleh pamannya tersebut.

Baca juga: BREAKING NEWS: Paman Bunuh Keponakan di Seluma Bengkulu, Pelaku dan Korban Sempat Cekcok

"Kesal inilah korban marah pada pelaku ini. Sehingga terjadi cek cok mulut antara korban dan pelaku," terang Tahirman, kepada TribunBengkulu.com, Jumat (14/4/2023).

Cekcok mulut keduanya ini kata Tahirman, akhirnya berujung perkelahian di kebun pelaku tersebut.

Saat berkelahi tersebut, korban semakin emosi dan kesal, sehingga korban mengeluarkan pisau untuk membacok pelaku.

"Pisau yang melukai dan membunuh korban itu adalah pisau milik korban sendiri. Bukan milik pelaku," kata Tahirman.

Baca juga: Sempat Diperiksa di Polsek, Oknum Polisi Diduga Edarkan Uang Palsu Diserahkan ke Polda Bengkulu 

Saat berkelahi ini tambah Tahirman, keduanya sama-sama sudah tersulut emosi.

Namun naas bagi korban, dirinya berhasil ditikam oleh pelaku dengan pisau miliknya sendiri yang berhasil direbut dari korban.

"Saat kami temukan pisau itu masih menancap di punggung korban. Istrinya sendiri yang melepaskan pisau tersebut," sampai Tahirman.

Setelah pisau dilepaskan, barulah warga mengevakuasi jasad korban. Dengan ditandu, jasad korban dibawa oleh warga ke Pekan Karet tempat penjemputan yang ditempuh selama 3 jam jalan kaki.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved