Paman Bunuh Keponakan

Sebelum Tewas Dibunuh Paman, Korban Sempat Telepon Ibu Kabarkan Tak Bisa Pulang Lebaran

Kematian Dinki (35) warga Desa Darat Sawah Kecamatan Seginim Kabupaten Bengkulu Selatan meninggalkan duka mendalam bagi keluarga.

Ahmah Sendy Kurniawan/TribunBengkulu.com
Kondisi rumah duka saat jenazah korban pembunuhan paman tiba dirumah duka di Desa Darat Sawah Kabupaten Bengkulu Selatan Provinsi Bengkulu, Jumat (14/4/2023). Terlihat anggota Polsek Seginim mengamankan lokasi antara rumah korban dan pelaku yang tidak berjauhan. 

 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Ahmad Sendy Kurniawan Putra 


TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU SELATAN - Kematian Dinki (35) warga Desa Darat Sawah Kecamatan Seginim Kabupaten Bengkulu Selatan Provinsi Bengkulu meninggalkan duka mendalam bagi keluarga.

Dinki (35) menjadi korban pembunuhan. Pelakunya inisial MI (40) warga satu desa dengan korban yang juga merupakan paman korban.

Tak hanya masih mempunyai hubungan keluarga, rumah keduanya di Desa Darat Sawah Kabupaten Bengkulu Selatan juga ternyata tak berjauhan.

Dinki mengalami luka tusuk dan meninggal dunia setelah berkelahi dengan pamannya di perkebunan Pekan Karet Desa Dusun Tengah, Kecamatan Lubuk Sandi, Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu.

Diungkapkan Eric keluarga korban, Dinki sebelum dikabarkan tewas sempat berkomunikasi dengan sang ibu lewat telepon.

Dinki menanyakan kabar sang ibu yang sedang sakit dan menyampaikan jika ia dan sang istri belum bisa mudik ke Bengkulu Selatan untuk berkumpul dengan keluarga saat lebaran.

"Lama korban komunikasi dengan orang tua (Ibu,red). Pertama dia (korban,red) menanyakan bagaimana kondisi ibunya yang sedang sakit. Kemudian mengatakan belum bisa pulang pada saat lebaran nanti," kata Eric kakak korban kepada TribunBengkulu.com, Jumat (14/4/2023).

Bahkan, pihak keluarga tidak menyangka bahwa komunikasi yang dilakukan tersebut merupakan komunikasi terakhir korban bersama keluarga.

"Sangat tidak disangka korban akan meninggal dibunuh, apalagi telepon atau komunikasi Kamis (13/4/2023) malam itu adalah yang terakhir," ungkap Kakak Korban.

Ditambahkan Eric, korban sudah lama memiliki kebun dan tinggal di sana. Hal tersebut memang turun temurun dari garis sang ayah yang sudah mencari nafkah dengan cara berkebun di Kabupaten Seluma.

"Sudah lama, kalau 8 tahun mungkin sudah lebih (berkebun di Seluma). Karena di sanalah tempat mencari nafkah. Kebun sendiri, memang turun temurun diwariskan oleh orang tua lalu mereka mengembangkan dengan sedikit-dikit membeli lahan di sana," jelas Eric.

 

Gara-gara Minyak

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved