Berita Viral
Cerita Mahfud MD Akui Sempat Tak Lulus CPNS, Kini Malah Menjadi Menkopolhukam
Perjalanan seorang Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan atau disingkat dengan Menkopolhukam, Mahfud MD ternyata tidak mudah.
Penulis: Yuni Astuti | Editor: Hendrik Budiman
TRIBUNBENGKULU.COM - Perjalanan seorang Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Mahfud MD ternyata tidak mudah.
Baru-baru ini Mahfud MD menceritakan jika dulunya dia pernah tidak lolos CPNS kementrian Agama.
Kisah ini dibagikan langsung oleh Mahfud MD saat menjadi tamu di podcast Podkabs pada, Rabu (31/6/2023).
Mahfud MD dulunya ingin mengikuti jejak kedua orang tuanya yang telah pensiun.
Namun siapa sangka Mahfud MD saat lulus SMA dan mengikuti CPNS Kementrian Agama dia justru tidak lolos.
Yang membuat Mahfud MD heran, temannya yang tidak begitu pintar justru lolos ketika tes CPNS.
Tak berhenti sampai disitu saja, meski tak lolos CPNS kemudian Mahfud MD melanjutkan pendidikannya di Perguruna tinggi melalui beasisiwa
"Jadi waktu dulu saya SMA, itukan orang tua saya baru pensiun dari Pegawai negeri Kecil rendah, jadi saya pengen jadi Pegawai negeri aja gitu," kata Mahfud.
"Saya dikelas dan angkatan termasuk yang paling pinter, ikutlah saya ikut CPNS, Calon Pegawai Negeri Sipil di kementrian Agama, saya ndak lulus, yang tidak pinter-pinter itu pada lulus semua coba, saya yang pinter dikelas tu saya ndak lulus, waduh saya bilang," lanjutnya.
Baca juga: Cerita Anak Mahfud MD Sempat Dianggap Mahasiswa Kurang Mampu Lantaran Rahasiakan Status Ayahnya
"Saya merasa terpukul, tapi kemudian karena waktu itu ndak lulus ya udah saya cari sekolah ke perguruan tinggi, gimana caranya? cari beasiswa jadi saya selama sekolah itu saya dapat beasiswa dari supersemar tu dapat," jelasnya.
"Kemudian dari kampus itu dapat karena nilainya bagus terus lalu dari yayasan pemerintahan daerah nah itulah saya hidup, nah sesudah itu ya saya jadi ya seperti sekaranglah," ujar Mahfud MD melansir dari akun Youtube Sekretariat Kabinet RI
Profil Mahfud MD
Melansir dari Wikipedia, Prof. Dr. H. Mohammad Mahfud Mahmodin, S.H., S.U., M.I.P., dikenal dengan nama Mahfud MD1 (lahir 13 Mei 1957) adalah seorang akademisi, hakim, dan politisi berkebangsaan Indonesia.
Dia memulai kiprahnya di dunia akademisi sebagai dosen di Universitas Islam Indonesia, setahun setelah memperoleh gelar sarjana hukum dari universitas tersebut.
Setelah itu, ia pernah terlibat dalam politik praktis sebagai kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pada tahun 1998 hingga 2008. Saat ini, Mahfud menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan yang telah dijabatnya sejak 23 Oktober 2019 dan menjadi tokoh sipil pertama yang mengemban jabatan tersebut.
Semasa jabatannya sebagai Menkopolhukam, Mahfud ditugaskan oleh Presiden Joko Widodo untuk menduduki jabatan Menteri Dalam Negeri (ad interim) ketika menteri definitif, Tito Karnavian melakukan diplomasi ke Singapura pada 2020.
Baca juga: Kisruh Transaksi Rp 349 Triliun, Sri Mulyani Tegaskan Tak Ada Perbedaan Data dengan Mahfud MD
Kemudian, ia juga didapuk menjadi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (ad interim) sewaktu menteri definitif, Tjahjo Kumolo mengalami sakit hingga akhirnya meninggal dunia.
Ia kembali menjabat jabatan yang sama pada 16 Juli 2022 sebagai pelaksana tugas menteri.
Mahfud MD pernah menjabat sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi periode 2008–2013 dan Hakim Konstitusi pada periode 2008-2013.
Sebelumnya ia merupakan anggota DPR dan Menteri Pertahanan pada Kabinet Persatuan Nasional.
Ia meraih gelar Doktor pada tahun 1993 dari Universitas Gadjah Mada.
Sebelum diangkat sebagai Menteri, Ia adalah pengajar dan Guru Besar Hukum Tata Negara di Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta. Semasa muda ia juga aktif sebagai aktivis PII[7] dan HMI.
Mohammad Mahfud lahir dari pasangan Mahmodin dan Siti Khadijah. Ayahnya bekerja sebagai pegawai negeri sipil di daerah Omben, Sampang. Pada saat menginjak usia dua bulan, keluarganya bermigrasi ke Waru, Pamekasan.
Dia mengenyam pendidikan dasarnya di sekolah dasar negeri dan juga mengikuti pendidikan keagamaan di madrasah ibtidaiah milik Pondok Pesantren Al-Mardhiyyah.
Setelahnya, ia dipindahkan ke Pondok Pesantren Somber Lagah pimpinan Kyai Mardhiyyan di Tagangser Laok. Saat itu, Mahfud duduk di bangku kelas lima sekolah dasar.
Lalu, Mahfud melanjutkan jenjang sekolah menengah pertama di Pendidikan Guru Agama Negeri selama empat tahun dan bersekolah di Pendidikan Hakim Islam Negeri atau PHIN setara dengan sekolah menengah atas atau madrasah aliah di Yogyakarta.
PHIN merupakan sekolah islam berbasis kejuruan terkait hukum dan tata negara.
Setelah lulus dari PHIN, Mahfud MD berkuliah di dua perguruan tinggi, yakni di Universitas Gajah Mada (UGM) jurusan Sastra Arab, dan Universitas Islam Indonesia (UII) jurusan Hukum Tata Negara dan Mahfud lulus pada tahun 1983.
Setelah mendapatkan gelar sarjana, ia kemudian mengajar di almamaternya dan meneruskan kuliah program Pasca Sarjana S-2 bidang Ilmu Politik di UGM.
Mahfud melanjutkan pendidikan Doktor S-3, di bidang Ilmu Hukum Tata Negara pada program Pasca Sarjana UGM, dan lulus tahun 1993.
Ia dinobatkan menjadi Guru Besar bidang Politik Hukum pada tahun 2000 di usia 43 tahun di Universitas Islam Indonesia.
| Nasib Pilu Rizky Kristanto, Gagal Maling Motor, Malah Terbakar Hidup-Hidup, Kini Meninggal |
|
|---|
| Keberadaan Hening Admin Medsos Walikota Surabaya, Usai Viral Karena Percakapannya Bocor |
|
|---|
| Respon Eri Cahyadi Usai Percakapan Admin Medsos Walikota Surabaya Bocor, Hening Langsung Dipecat? |
|
|---|
| Pernyataan Pandji Pragiwaksono Bikin Masyarakat Toraja Murka, Kini Akhirnya Buka Suara |
|
|---|
| Masih Ingat Kakek Tarman Kasus Dugaan Cek Palsu Rp 3 Miliar? Kini Kembali Dipanggil Polres Pacitan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Cerita-Mahfud-MD-Tak-Lulus-CPNS.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.