Penyelewengan Solar Subsidi
Kasir SPBU yang Ikut Terlibat Kasus Penyelewengan Solar Subsidi di Mukomuko Bengkulu Tak Ditahan
Dari 6 tersangka tersebut, 1 orang tersangka tidak ditahan oleh penyidik karena alasan kemanusiaan.
Penulis: Beta Misutra | Editor: Yunike Karolina
Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Beta Misutra
TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Polda Bengkulu telah menetapkan 6 tersangka atas kasus penyelewengan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis bio solar di Kecamatan Penarik Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu.
Namun dari 6 tersangka tersebut, 1 orang tersangka tidak ditahan oleh penyidik karena alasan kemanusiaan.
Tersangka yang tidak ditahan berinisial SN (25), yang merupakan warga Desa Mekar Mulya Kecamatan Penarik Kabupaten Mukomuko, yang berperan sebagai kasir SPBU, yang mengumpulkan uang fee dari pengunjal sebesar Rp 20.000 per jerigen.
Pasalnya SN adalah seorang perempuan, yang sedang memiliki anak yang masih kecil, sehingga polisi memberikan penangguhan penahanan.
"Ada 5 yang kita tahan, 1 tidak kita tahan karena pertimbangan alasan kemanusiaan. Pelaku inisal SN dia punya anak kecil yang masih balita," ungkap PS Kasubdit Tipidter Ditreskrimsus Polda Bengkulu, Kompol Jufri, Senin (5/6/2023).
Sedangkan 5 tersangka lainnya saat ini ditahan di rumah tahanan Polda Bengkulu, sejak ditetapkan sebagai tersangka.
Pertama yaitu SU (52) warga Desa Mekar Mulya Kecamatan Penarik Kabupaten Mukomuko, yang merupakan pengunjal BBM.
Kemudian RI (40) warga Desa Padang Titiran Kecamatan Talang Padang Kabupaten Empat Lawang Provinsi Sumatera Selatan, juga merupakan pengunjal BBM.
MH (52) warga Desa Mekar Mulya Kecamatan Penarik Kabupaten Mukomuko, yang berperan sebagai pengawas di SPBU.
Selanjutnya TU (43) warga Desa Pasar Bantar Kecamatan Teramang Jaya Kabupaten Mukomuko, yang berperan sebagai operator SPBU yang melayani penjualan BBM Bio Solar menggunakan beberapa QR Code.
Kemudian PI (25) warga Desa Teras Terunjam Kecamatan Teras Terunjam Kabupaten Mukomuko, berperan sebagai kasir SPBU yang menerima uang pembayaran pembelian BBM Bio Solar dan Fee dari pengunjal sebesar Rp 20.000 per jerigen.
Pengunjal bisa meraup keuntungan mencapai jutaan rupiah dalam sekali beraksi.
Dalam satu jerigen berisi 35 liter pengunjal akan membayar dengan harga Rp 260 ribu kepada petugas SPBU.
Selanjutnya pelaku akan menjual kembali solar bersubsidi tersebut kepada orang lain, dengan harga Rp 330.000 per liter.
Dari transaksi tersebut, pelaku akan mendapatkan keuntungan sebesar Rp 4.200 per liternya.
Sehingga karena setiap satu kali membeli, pelaku akan mendapat jatah sekitar sekitar 16 jerigen isi 35 liter, maka total pelaku atau pengunjal tersebut akan mendapat 560 liter solar.
Dengan demikian, jika setiap 1 liter dirinya mendapat untung Rp 4.200 per liter, dalam 560 liter pelaku akan mendapat untung sebesar Rp 2.352.000.
"Pengunjal membeli dengan harga Rp 260.000 per jerigen,selanjutnya dijual kembali dengan harga Rp 330.000 per jerigen. Dari kegiatan jual beli solar ini pelaku bisa meraup keuntungan sebesar Rp 4.200 liter. Para pengunjal solar ini dapat melakukan pembelian di SPBU sebanyak 15-16 jerigen tiap kali ada suplai BBM ke SPBU," kata Jufri.
Diberitakan sebelumnya, modus yang digunakan dalam aksi penyelewengan, yaitu setiap pengunjal menggunakan hingga 6 barcode My Pertamina.
Barcode tersebut didapat oleh pengunjal dengan memperoleh rekomendasi yang dikeluarkan oleh Kepala Desa, dan diinput secara sistem melalui aplikasi My Pertamina.
Sedangkan untuk pemilik dari barcode itu sendiri adalah keluarga dan juga relasi dari tersangka, yang datanya berhasil didapatkan untuk mendapat rekomendasi dari kepala desa.
Sehingga untuk tersangka berhasil memperoleh antara 4 sampai 6 barcode yang mereka gunakan untuk mengunjal solar bersubsidi.
"Barcode itu sendiri sebenarnya adalah untuk kebutuhan pertanian, namun disalahgunakan oleh masing-masing pelaku," ungkap Kanit II Subdit Tipidter Ditreskrimsus Polda Bengkulu, Kompol M. Syahir Fuad.
Baca juga: Profil Mohammad Saleh Anggota DPR RI dari Bengkulu, Mulai Pendidikan Hingga Karir Politik
| Dua Warga Bengkulu Utara Timbun Puluhan Ton Solar Subsidi, Modusnya Gunakan Tangki Modifikasi |
|
|---|
| Pertamina Beri Apresiasi Polda Bengkulu Ungkap Praktik Penyalahgunaan BBM Subsidi |
|
|---|
| 6 Tersangka Penyelewengan Solar Subsidi di Mukomuko Bengkulu Terancam 6 Tahun Penjara |
|
|---|
| Aksi Penyelewengan Solar Subsidi di Mukomuko Bengkulu Kerap Dilakukan Malam Hari |
|
|---|
| Selewengkan Solar Subsidi, Pengunjal di Mukomuko Bengkulu Raup Untung Jutaan Sekali Transaksi |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/1-TSK-BBM-Tidak-Ditahan-Polda.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.