Pemotor Ditabrak dan Dilindas Tetangga
Curhat Pilu Adik Moses Korban Tabrak Lari di Cakung, Ungkap Kematian Sang Kakak Bagaikan Mimpi Buruk
Inilah curhatan pilu adik Moses Bagus Prakoso, korban tabrak lari di Cakung, Jakarta Timur.
Penulis: Kartika Aditia | Editor: M Arif Hidayat
TRIBUNBENGKULU.COM - Inilah curhatan pilu adik Moses Bagus Prakoso, korban tabrak lari di Cakung, Jakarta Timur.
Kepergian Moses yang secara tragis mendinggalkan luka yang mendalam bagi keluaga.
Termasuk adik Moses Lois Bunga Lestari yang seakan masih tak percaya dengan kematian sang kakak.
Melalui unggahan di instagram story pribadinya, Lois Bunga mengungkapkan kesedihanya.
Awalnya Lois Bunga mengucapkan rasa terima kasihnya untuk orang-orang yang sudah memberikan support dan doa pasca kejadian yang menewakan kakaknya, Moses.
"Teman-teman dekat saya yang terkasih, terima kasih telah mendukung, hadir dan mendoakan kami," tulisnya seperti yang dikutip TribunBengkulu.com dari instagram @loisbunga, Sabtu (17/6/2023)
Wanita yang kerap disapa Lois itu mengungkapkan arti Moses bagi dirinya.
"Moses sangat berarti bagi saya pribadi, seseorang yang kehadirannya tidak dapat saya temukan pada orang lain," ujar dia.
Lois merasa bahwa kepergian sang kakak yang begitu tiba-tiba membuat dirinya masih tak percaya bahwa Moses benar-benar telah tiada.
Menurutnya, insiden tragis yang menimpa Moses bagaikan mimpi buruk.
"Itu benar-benar terasa seperti mimpi buruk yang tak tertahankan, sesuatu yang tidak bisa saya hindari," lanjutnya lagi.
Apalagi, video CCTV yang memperlihatkan detik-detik saat kecelakaan yang menewaskan Moses telah tersebar luas dan viral di media sosial.
Hal itu membuat Lois patah hati kali harus melihat kejadian tersebut.
"Setiap kali aku melihat berita atau bahkan cuplikan dari CCTV, aku tidak percaya bahwa semua yang terjadi seperti ini. Patah hati tidak seperti yang lain karena kepergianmu terlalu mendadak, aku masih tidak bisa menerimanya," ungkap Lois.
Ia pun bertekad untuk terus menuntut keadilan meski ia tahu bahwa Moses tak lagi ada bersama mereka.
"kami akan mencari keadilan," tambahnya.
Lois juga mengungkapkan rasa sayangnya kepada mendiang Moses.
"Aku sangat mencintaimu Ko, Kamu adalah pengganggu terbaik yang bisa diminta siapa pun, tidak ada yang bisa menggantikan tempatmu di hatiku," ungkap Lois.
Kendati merasa sedih dan terpukul, namun ia berharap agar Moses bisa segera bersatu dengan sang Ayah hingga dirinya bisa merelakan kakaknya itu dengan sepnu hati
"Saat kita berpisah di bumi ini, hatiku sakit, tetapi mengetahui bahwa kamu telah diselamatkan, bersatu dengan Tuhan dan ayah kita, kami akan membiarkanmu pergi dengan sepenuh hati,"
"Sampai jumpa di surga ko. menyapa ayah, nenek, kakek, paman, bibi yang tinggal di surga. Setiap saat, kami sangat merindukan kalian semua. sampai ketemu lagi ko," tutupnya.
Sebelumnya diketahui, sosok Moses Bagus Prakoso merupakan seorang manajer sebuah perusahaan distributor produk kesehatan, usianya 33 tahun.
Moses menikahi wanita bernama Rina memberikannya empat orang anak yang masih kecil.
Anak pertama berusia 5 tahun, adiknya hanya beda satu tahun.
Sementara anak ketiga dan keempat Moses adalah kembar berumur 6 bulan.
Moses Bagus Prakoso dikenal sebagai sosok ayah yang amat sayang pada anak-anaknya.
Hal tersebut disampaikan adik lelakinya, Nicolas Catra.
Adapun sebelum kecelakaan maut di Cakung, Moses sempat mengantar anaknya ke rumah sakit.
"Nemenin anak ke rumah sakit karena anak pertamanya sakit perut. Kalau anaknya sakit dia duluin anaknya dibanding kerjaan," kata Nicolas Catra.
Bahkan setiap akhir pekan atau weekend, Moses Bagus Prakoso tak pernah abses mengajak anak-anaknya main.
"Pasti setiap weekend ajak main anaknya," kata Nicolas.
Jelas saja keluarga teramat merasa kehilangan Moses.
Polisi Sebut Kasus Tabrak Lari Moses Ada Unsur Kesengajaan
Kasus tabrak lari Moses Bagus Prakoso (30), tidak hanya kuasa hukumnya saja yang menilai bukan sekedar kecelakaan lalu lintas.
Polres Metro Jaya juga menyebut bahwa OS ditahan karena diduga kuat sengaja menabrak korban.
Wakapolres Metro Jakarta Timur AKBP Fanani menyampaikan ada unsur kesengajaan dalam kasus yang menewaskan Moses tersebut."Jadi penanganan ditangani oleh Polda. Jadi penanganan tersebut bukan tindak pidana kecelakaan lalu lintas, tetapi karena sengaja, sehingga meninggal dunia, dan ditangani Polda," kata Fanani di Polres Metro Jakarta Timur, Jumat (16/6/2023).
"Ada unsur kesengajaan. Itu kesengajaan, perbuatan sengaja yang dilakukan sehingga orang mengakibatkan luka atau meninggal dunia," kata Fanani
Sementara ahli psikologi forensik, Reza Indragiri Amriel, dikutip dari Kompas.tv menilai kasus tabrak lari menunjukkan perilaku pelaku sangat ekstrem karena dipicu amarah di jalan raya (road rage).
Menurut Reza, latar belakang insiden ini bisa dijadikan bahan pendalaman penyidik untuk menerapkan Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan atau pembunuhan dalam KUHP.
Sebab, kata dia, amarah di jalan ini memang unsur kesengajaan, tinggal dilihat berada pada level yang mana.
Semisal penabrak hanya membenturkan kendaraannya ke pengendara lain sebagai ekspresi amarah dan tidak berpikir mengenai konsekuensi perbuatannya.
"Kalau situasinya seperti itu, maka ini bisa diistilahkan sebagai manslaughter. Kalau diterjemahkan ke hukum indonesia, padanannya adalah penganiayaan yang mengakibatkan orang meninggal dunia," kata Reza dalam Kompas Petang Kompas TV, Jumat (16/6/2023).
Atau bisa lebih dari itu, ketika pelaku melancarkan aksinya dan sudah terlintas di pikirannya bahwa perbuatannya bisa berakibat pengemudi lain meninggal dunia, namun ia terus melakukannya.
"Kalau itu yang terjadi, dalam psikologi forensik disebut second degree murder, ada orang yang meninggal akibat perbuatan orang lain. Bobotnya lebih berat daripada manslaughter," ujarnya.
Reza menambahkan perbuatan pelaku bisa saja masuk kategori first degree murder atau pembunuhan berencana jika sebelum kecelakaan pelaku sudah punya ancang-ancang untuk menghabisi korban.
"Ini masuk tingkat pertama, first degree murder yang lebih berat dari second degree murder," ujar Reza.
Pihak kuasa hukum Moses menilai, kasus yang menimpa kliennya bukan sekedar kecelakaan lalu lintas.
Dia mengaku, pihak keluarga belum mendapatkan informasi secara detail terkait kronologi tabrak lari yang mengakibatkan Moses meninggal dunia.
Tetapi, berdasarkan informasi yang beredar di media, polisi menyebutkan, korban dengan pelaku berinisial OS (26) sempat terlibat cekcok.
"Kalau kemudian ada cekcok lalu berlanjut dengan tabrakan itu kan polisi silakan mendalami itu, berarti itu kan bukan kecelakaan lalu lintas, untuk itu kami akan lapor," jelas dia.
Dalam video rekaman CCTV yang beredar, terlihat dari kejauhan sebuah mobil Avanza melaju kencang menabrak pemotor yang juga dalam kecepatan tinggi dari arah yang bersamaan.
Moses berkendara motor PCX B 5595 KCH, sementara pelaku mengendarai mobil Avanza berpelat B 2926 KFI.
Pelaku berinisial OS (26), diamankan setelah pada Rabu (14/6/2023) malam identitasnya teridentifikasi dan video rekaman CCTV kasus kecelakaan viral di media sosial.
"Pelaku telah menyerahkan diri tadi malam sekitar pukul 22.00 WIB," kata Kanit Laka Satlantas Jakarta Timur Iptu Darwis Yunarta saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis (15/6/2023).
Saat kejadian OS tengah mengantar ibunya ke tempat kerja di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, sementara Moses hendak berangkat kerja mengarah ke Pulogadung, Jakarta Timur.
Dalam perjalanan antara pelaku dengan korban sempat terlibat adu mulut sekitar 500 meter sebelum kecelakaan terjadi di depan gerbang tol, atau tepatnya di depan Polsek Cakung.
Darwis menuturkan setelah cekcok di depan Polsek Cakung tersebut, OS emosi lalu memacu mobilnya mengejar sepeda motor dikendarai Moses ke arah gerbang Tol Cakung-Kelapa Gading.
Di depan gerbang Tol Cakung-Kelapa Gading tersebut, OS menabrak sepeda motor yang dikemudikan Moses dari belakang sehingga korban mengalami luka berat.
Usai kejadian OS sempat melarikan diri dengan memacu mobil masuk ke Tol Cakung-Kelapa Gading, sementara Moses tewas setelah sempat dibawa ke RS Mitra Kelapa Gading.
| Diduga Kuat Sengaja, Pelaku Tabrak Lari Moses Pengendara Motor di Cakung Diancam 15 Tahun Penjara |
|
|---|
| Nasib Pilu Keluarga Moses Korban Tabrak Lari di Cakung, Tinggalkan Istri dan 4 Anak yang Masih Kecil |
|
|---|
| Fakta-Fakta Kasus Tabrak Lari Moses Pengendara Motor di Cakung, Ternyata Ini Motif Pelaku |
|
|---|
| Kasus Tabrak Lari di Cakung Disebut Bukan Sekedar Kecelakaan Biasa, Korban dan Pelaku Cekcok |
|
|---|
| Wajah Pelaku Penabrak Moses di Cakung Hingga Tewasa, Hanya Tertunduk Lesu saat Diperiksa Polisi |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Curhat-Pilu-Adik-Moses-Korban-Tabrak-Lari-di-Cakung-Ungkap-Kematian-Sang-Kakak-Bagaikan-Mimpi-Buruk.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.