Mantan Kapolsek Tipu Tukang Bubur
Janji Manis AKP SW Eks Kapolsek Tega Tipu Tukang Bubur Cirebon Rp 310 Juta, Kini Dicopot & Tersangka
Polda jabar mencopot AKP SW dari jabatan Kepala Kepolisian Sektor Mundu, Cirebon, karena diduga terlibat penipuan.
Penulis: Kartika Aditia | Editor: Hendrik Budiman
TRIBUNBENGKULU.COM - Polda Jabar mencopot AKP SW dari jabatan Kepala Kepolisian Sektor Mundu, Cirebon, karena diduga terlibat penipuan.
Sebab, ia dengan tega menipu tetangganya sendiri, Wahidin, yang merupakan seorang tukang bubur.
Wahidin yang menjadi korban disebut mengalami kerugian hingga Rp 310 juta.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar Kombes Ibrahim Tompo di Bandung mengatakan saat ini SW sudah dimutasi dari Polsek Mundu.
"Saat ini Saudara SW sendiri sudah dimutasi dari Polsek Mundu. Yang bersangkutan saat ini menjalani pemeriksaan pidana maupun kode etik," ujarnya seperti dikutip dari Sripoku.com, Selasa (20/6/2023).
Ibrahim juga menjelaskan jika korban yang merupakan tukang bubur ditipu dengan janji manis seperti bisa membantu untuk meloloskan anak Wahidin dalam seleksi penerimaan anggota Kepolisian Republik Indonesia.
Wahidin sebelumnya sudah meminta pertanggungjawaban sejak 2021 lalu.
Kendati demikian, tukang bubur asal Cirebon itu tak juga mendaat kejelasan.
Namun pada akhirnya penipuan itu dilaporkan ke Bidang Profesi dan Pengamanan Polda Jabar.
Terkai kasus yang menimpa Wahidin tersebut, Ibrahim melanjutkan saat ini empat orang sudah dilakukan pemeriksaan.
"Untuk laporan di Propam-nya sendiri dilaporkan pada tanggal 23 Februari 2023 dan juga sementara berproses. Namun, karena ini terkait dengan pidana sehingga sidang kode etiknya dilaksanakan menunggu hasil putusan pidananya, kami menyikapi secara tegas dan objektif," kata dia.
Ibrahim pun menyayangkan ada oknum polisi yang menjadikan kegiatan rekrutmen sebagai modus penipuan.
Baca juga: Siasat Licik AKP SW Eks Kapolsek Mundu dan Menantu Tipu Tukang Bubur di Cirebon Rp 310 Juta
Ia pun menegaskan jika proses rekrutmen itu sistemnya sangat ketat dan tidak bisa ditembus atau pengaruhi oleh siapa pun.
Sementara itu, Ibrahim mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mempercayai siapapun yang memberikan janji manis untuk bisa meloloskan proses rekrutmen tanpa melewati aturan yang berlaku.
Apabila ada pihak yang menjajikan hal tersebut, Ibrahim memastikan hal tersebut adalah bohong.
Kronologi Kejadian
Seperti yang diberitakan sebelumnya, seorang tukang bubur asal Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, bernama Wahidin menjadi korban penipuan oknum polisi senilai Rp 310 juta.
Wahidin tukang bubur asal Desa Kejuden Kecamatan Depok Kebupaten Cirebon, menjadi korban penipuan yang diduga dilakukan oleh oknum polri berpangkat AKP dengan inisial SW.
SW menjanjikan anak pertama Wahidin, masuk bintara polri pada masa penerimaan 2021 lalu.
SW meminta uang kepada Wahidin dengan total Rp 310 juta, secara bertahap.
Wahidin yang tidak punya uang banyak dan di bawah tekanan, akhirnya menggadaikan rumah demi cita-cita anaknya.
SW meminta Wahidin menyetorkan uang secara bertahap kepada oknum PNS Mabes Polri berinisial NY.
Baca juga: Peran Ipda D Menantu AKP SW Eks Kapolsek Mundu yang Tipu Tukang Bubur di Cirebon Rp 310 Juta
SW juga meminta Wahidin menyetorkan uang kepada oknum polri berinisial D berpangkat IPDA, yang juga menantu oknum SW.
Menanggapi hal itu, Kapolres Cirebon Kota AKBP Ariek Indra Sentanu mengungkapkan, pihaknya sudah menetapkan dua tersangka dalam kasus dugaan penipuan penerimaan Bintara Polri tahun 2021.
Ariek menuturkan, dua tersangka tersebut yakni seorang oknum PNS Mabes Polri yang saat ini bertugas di Yanma berinisial NY dan oknum Polri AKP SW.
Penangkapan ini dilakukan lantaran, NY selalu mangkir saat dipanggil untuk dimintai keterangan sebanyak tiga kali, sejak September 2022 lalu.
Kondisi NY yang tidak kooperatif membuat penyidik mengeluarkan surat perintah membawa NY untuk dimintai keterangan.
Kondisi Anak Tukang Bubur Gagal Jadi Polisi Alami Depresi
Baru-baru ini heboh tukan bubur asal Cirebon, Wahidin, menjadi korban penipuan yang diduga dilakukan oleh oknum polri berpangkat AKP dengan inisial SW.
SW menjanjikan anak pertama Wahidin, masuk bintara polri pada masa penerimaan 2021 lalu.
SW meminta uang kepada Wahidin dengan total Rp310 juta, secara bertahap.
Wahidin yang kala itu tak memiliki uang banyak dan di bawah tekanan, akhirnya menggadaikan rumah demi cita-cita anaknya.
SW meminta Wahidin menyetorkan uang secara bertahap kepada oknum PNS Mabes Polri berinisial NY.
Setelah dua tahun korban menyetorkan uangnya, ternyata anaknya tak kunjung diterima jadi polisi.
Bahkan, anaknya gagal saat tahap pertama pada bagian tes kesehatan.
Saat ini, polisi sudah menangkap dan menetapkan pelaku yakni AKP SW dan NY yang merupakan oknum PNS di Mabes Polri sebagai tersangka.
Lantas, bagaimana nasib anak Wahidin yang gagal masuk Polri tersebut?
Kini, anak wahidin yang dijanjikan masuk polri tapi gagal akibat tertimu masih merasa depresi.
Hal itu diungkap langsung oleh kuasa hukum Wahidin Eka Suryaatmaja.
"Saat ini, yang jadi konsentrasi kami adalah masalah anaknya, masih dalam kapasitas depresi. Sejak berita ini dimuat, dia mengingat kembali dan ditanya-tanya," ujarnya seperti yang dikutip TribunBengkulu.com dari kompas.com, Senin (19/6/2023)
Merasa Terancam, Wahidin Minta Perlindungan LPSK
Tukang bubur di Cirebon, Wahidin berencana mengadukan soal teror yang ia hadapi ke Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).
Permohonan perlindungan warga Desa Kejuden, Kecamatan Depok, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat ini menyusul adanya tidnak ancaman yang ia terima.
Adapun ancaman tersebut bertujuan agar Wahidin tidak melanjutkan kasus yang menimpanya.
Hal itu disampaikan oleh kuasa hukum Wahidin, Eka Suryaatmaja.
"Langkah selanjutnya, supaya tidak ada fakta-fakta yang dikaburkan, saya akan berkoordinasi dengan LPSK, karena korban sudah ada ancaman, dibuat tidak nyaman akibat dari melaporkan kasus ini," ujar Eka seperti yang dikutip TribunBengkulu.com dari Kompas.com, Senin (19/6/2023).
Dijelsakn Eka, Sejak Wahidin berjuang mencari keadilan untuk dirinya dan masa depan sang anak, ia kerap mendapatkan telpon dari nomor-nomor tak dikenal.
Orang yang menelpon Wahidin tersebut meminta agar dirinya mencabut laporan perkara dan tidak melanjutkannya.
"Bentuknya telepon, telepon tidak dikenal, ada teror-teror , telpon untuk tidak melanjuti pengungkapan kasus ini," tambah Eka.
Teror yang dilakukan dari orang tak dikenal itu membuat Wahidin terus berada dalam tekanan.
Mantan Kapolsek Tipu Tukang Bubur di Cirebon
Jadi Tersangka
Dicopot dari Jabatan
Rp 310 Juta
Janji Manis
| AKP SW Eks Kapolsek Ditahan di Polda Jabar Imbas Tipu Tukang Bubur di Cirebon Rp 310 Juta |
|
|---|
| Sosok NY ASN Mabes Polri yang Bantu Eks Kapolsek Mundu Tipu Tukang Bubur Rp 310 Juta |
|
|---|
| Siasat Licik AKP SW Eks Kapolsek Mundu dan Menantu Tipu Tukang Bubur di Cirebon Rp 310 Juta |
|
|---|
| Peran Ipda D Menantu AKP SW Eks Kapolsek Mundu yang Tipu Tukang Bubur di Cirebon Rp 310 Juta |
|
|---|
| Rela Gadaikan Rumah, Tukang Bubur di Cirebon Ditipu Eks Kapolsek Rp 310 Juta yang Masih Tetangga |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Janji-Manis-AKP-SW-Berujung-Jadi-Tersangka-dan-Dicopot-Tega-Tipu-Tukang-Bubur-Cirebon-Rp-310-Juta.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.