Profil Herizal Apriansyah Anggota DPRD Provinsi Bengkulu, Terus Advokasi Aspirasi Warga

TRIBUNBENGKULU.COM - Bekerja dengan  ikhlas, lakukan yang bermanfaat untuk orang lain, menjadi kalimat motivasi bagi seorang Herizal Apriansyah.

Hal itulah yang menjadi pegangannya selama menjalankan amanat sebagai wakil rakyat sejak 2009 lalu. 

Politisi PKS ini, mempercayai bahwasanya sebaik-baiknya orang adalah yang memberikan manfaat bagi orang lain. Sesuai dengan akidah yang ia percayai.

Seseorang yang m emberikan manfaat atau kebahagiaan bagi sesama akan mendapatkan ridho dari Sang Pencipta. 

"Tetap bermanfaat untuk orang lain. Bekerja dengan ikhlas untuk masyarakat, dapat berpartisipasi untuk kemajuan Provinsi Bengkulu," kata Herizal. 

Upaya bermanfaat bagi sesama ini, ia dedikasikan melalui anggota DPRD Provinsi Bengkulu. 

Dengan sepenuh hati, untuk ikut membangun daerah, demi kemajuan Provinsi Bengkulu. Tentunya, mengedepankan maslahat orang banyak. 

"Dulu sewaktu kuliah, sudah banyak mengikuti kegiatan dan organisasi. Bahkan sekolah dulu pernah jadi ketua osis. Setelah lulus kuliah, dengan banyaknya kegiatan itu, berpikir ini untuk bisa berkiprah untuk yang lebih besar," imbuhnya. 

Pada saat itu terjadi reformasi tahun 1998. Mulailah munculnya partai-partai baru, ia berpikir inilah saatnya. Untuk memacu dirinya, agar bisa menjadi seseorang yang bisa memberikan manfaat bagi sesama. 

"Kita bergabung di PKS, PK awalnya. Artinya agar bisa berbuat banyak bagi masyarakat, " jelas Herizal. 

Tentu dengan regulasi yang ada, ia berusaha semaksimal mungkin untuk menyampaikan aspirasi masyarakat. 

Di setiap kinerjanya, ia juga mendengarkan keluh kesah dari masyarakat. Khususnya bagi masyarakat di Daerah Pemilihan (Dapil) Rejang Lebong - Lebong. 

Di dapilnya sering dikeluhkan terkait infrastruktur. Terutama kondisi jalan, jembatan, dan pelapis tebing.

Tak hanya itu, masyarakat juga sering mengeluh kondisi sosial ekonomi. Seperti data dari penerima bantuan sosial yang dinilai tidak merata, atau ada indikasi tembang pilih dari  penyelenggaraan di tingkat desa. 

Juga termasuk, harga komoditi pertanian, apalagi baik di Rejang Lebong maupun Lebong merupakan daerah pertanian yang memiliki hasil panen melimpah, namun masalah yang sering dihadapi ketika, harga panen sangat rendah.