Berita DPRD Provinsi Bengkulu

Profil Mega Sulastri Anggota DPRD Provinsi Bengkulu, Siap Perjuangkan Aspirasi Masyarakat

Bagi seorang Mega Sulastri, kancah perpolitikan bukan hal baru. Pasalnya, Srikandi dari Kabupaten Seluma ini sudah malang melintang.

Editor: Yunike Karolina
TribunBengkulu.com
Anggota DPRD Provinsi Bengkulu Mega Sulastri. 

TRIBUNBENGKULU.COM - Bagi seorang Mega Sulastri, kancah perpolitikan bukan hal baru. Pasalnya, Srikandi dari Kabupaten Seluma ini sudah malang melintang menjadi wakil rakyat.

Bahkan dirinya sudah 2 periode menjadi anggota DPRD Provinsi Bengkulu, Daerah Pemilihan (Dapil) Seluma.

"Awal menjadi anggota dewan saya ingin mewujudkan, aspirasi masyarakat. Jadi di anggota dewan bisa langsung turun kelapangan, dan mendengarkan keluh kesah masyarakat. Dan juga bisa memperjuangkan sekuat tenaga kita," ungkap Mega.

Meskipun diawal karirnya, diawal dengan PAW (Pergantian Antar Waktu, red). Namun saat ini, dirinya memantapkan hati untuk terus menjadi penyambung lidah bagi masyarakat.

Agar pihak eksekutif bisa menjawab persolaan yang terjadi. Terutama terkait dengan infrastruktur, apalagi dua tahun belakang pembangunan terhenti karena adanya pandemi.

"Awal masuk dunia politik, karena turunan dari nenek puyang itu orang Golkar semua, dari zaman pak Suharto dulu. Dari sini, awal mula minat untuk jadi wakil rakyat," kata Mega. 

Apalagi, dalam keluarga sudah ada yang menjadi anggota DPRD. Yakni, kakak iparnya  di Kabupaten Seluma 3 periode.

Kesempatan emas pun datang pada tahun 2014, saat itu karena calon di DPRD Provinsi Bengkulu untuk kuota perempuan kurang, sehingga ia dimandatkan Partai Golkar untuk turun di Pileg pada 2014-2019.

"Jadi kami dari Dapil Seluma itu ada nomor 1 ada pak Solehan, itu Incumbent. Nomor 2 itu bapak Wandi, ketiga bapak Suparmen, keempat saya, dan kelima Repi, " cerita Mega.

Pada Pileg 2014 itu, yang memenangkan suara terbanyak adalah nomor urut 1, yakni Solehan. Namun, hampir satu tahun berjalan kebetulan Solehan memiliki semangat tinggi untuk membangun Kabupaten Seluma, maka ia mencalonkan diri Bupati Seluma, otomatis mengundurkan diri.

"Kebetulan nomor urut 2 itu jadi wakilnya. Lalu nomor 3 , bapak Suparmen, beliau meninggal dunia. Dan kebetulan beliau itu sekarang jadi besan saya. Dan dari itulah saya jadi PAW," jelas Mega.

Dengan berbekal doa dan dukungannya dari suami tercinta, Mega melangkah kaki ke kursi DPRD Provinsi Bengkulu. Juga diikuti dengan dukungan dari keluarga dan pendukungnya.

Suasana saat penandatanganan persetujuan Raperda tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah menjadi Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Bengkulu tahun 2023, pada Rapat Paripurna DPRD Provinsi Bengkulu, Selasa (30/5/2023).
Suasana saat penandatanganan persetujuan Raperda tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah menjadi Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Bengkulu tahun 2023, pada Rapat Paripurna DPRD Provinsi Bengkulu, Selasa (30/5/2023). (Ho)

"Berjalanlah PAW selama 4 tahun, otomatis saya sudah masuk di dunia politik. Jadi beban untuk calon jadi incumbent itu berat. Karena di dunia politik itu sangat sangat sakit, dari situlah saya dan dukungan dari suami untuk bertekad bisa mencalonkan diri," beber Mega.

Saat Pileg berikutnya, dengan panduan dari Partai Golkar, Mega bersama suaminya, kembali bertarung untuk mendapatkan kursi anggota legislatif.

Mega tetap di Dapil Seluma DPRD Provinsi Bengkulu. Sementara suaminya, di DPRD Kabupaten Seluma.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved