Berita DPRD Provinsi Bengkulu

Profil Renjes Zaetheddy Anggota DPRD Provinsi Bengkulu, Bekerja Ikhlas untuk Masyarakat Jadi Prinsip

Anggota DPRD Provinsi Bengkulu Daerah Pemilihan (Dapil) 2 Kabupaten Mukomuko ini mendedikasikan dirinya untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat.

Editor: Yunike Karolina
TribunBengkulu.com
Anggota DPRD Provinsi Bengkulu Renjes Zaetheddy. 

TRIBUNBENGKULU.COM - Bekerja sekuat tenaga dengan ikhlas, menjadi prinsip hidup bagi seorang Ir. Renjes Zaetheddy.

Anggota DPRD Provinsi Bengkulu Daerah Pemilihan (Dapil) 2 Kabupaten Mukomuko ini mendedikasikan dirinya untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat. 

Politisi PKB ini, mengatakan awal mula dirinya terdorong untuk menjadi seorang legislatif, dikarenakan ingin berbuat banyak untuk masyarakat. Menurutnya, ada beberapa persoalan di Kabupaten Mukomuko yang kadang tidak terlihat oleh pemerintah. Sehingga, dengan dorongan keluarga, rekan, dan pendukungnya ia memberanikan diri untuk menjadi anggota DPRD Provinsi Bengkulu ini. 

"Sebetulnya saya jadi anggota dewan itu, karena terpanggil, untuk bisa bermanfaat bagi orang lain. Saya ingin,apa yang saya lakukan bisa bermanfaat bagi masyarakat. Dengan ridho Allah SWT, saya melangkah kaki jadi anggota dewan," kata Renjes. 

Pria yang lahir pada 9 April 1960 ini, memiliki trik khusus untuk menjaga kesehatan, apalagi dengan tuntutan jam kerja sebagai anggota dewan yang tidak menentu. Sehingga, perlu resep untuk menjaga kesehatan dirinya. Khususnya dengan makanan sehat, dan berolahraga. Apalagi, saat ini, ia berusia 62 tahun. 

"Kalau diam di rumah kaki saya sering sakit, tapi kalau saya terjun di masyarakat itu malah sehat," jelasnya. 

Selain itu, ia juga menerapkan disiplin untuk setiap kegiatannya. Apalagi, jarak Mukomuko dan Kota Bengkulu cukup jauh, memerlukan sekitar 4-6 jam perjalanan. 

Suasana Kantor DPRD Provinsi Bengkulu, Selasa (25/1/2022).
Gedung DPRD Provinsi Bengkulu.

Hampir setiap bulannya ada perjalanan ke Mukomuko yang harus ia lakukan. Sehingga, kedisiplinan diri memang mutlak diterapkan. 

"Karena Dapil kita di Mukomuko, berarti kan jika kita ada kegiatan yang sifatnya mendesak seperti kematian di Mukomuko maka kita harus siap berangkat jam 03.00 WIB atau jam 04.00 WIB subuh agar bisa  tepat waktu sampai di mukomuko," terang Renjes. 

Sebelum menjadi anggota dewan ini, Renjes pernah melakoni beberapa pekerjaan. Dimulai pada tahun 1983 ,ia menjadi guru, dan saat itu dirinya  masih kuliah. 

Pernah berhenti sementara tahun 1985-1986 (satu setengah tahun) untuk menjadi guru, kemudian  melanjutkan kuliah sambil kerja jadi guru.

Bekerja di perusahaan swasta pada 1990 sampai tahun 1995. Kemudian 1995 ia beralih menjadi seorang  kontraktor, sampai tahun 2010. 

"2010 itu saya jadi petani sawit di Mukomuko. Alhamdulillah, Tuhan beri rejeki dari situ, untuk makan anak anak, sekolah, untuk hidup," kenangnya. 


Menjadi wakil rakyat, tentu ada suka duka tersendiri. Untuk sukanya, ia mencontohkan satu hal yang bermakna. Yakni masyarakat, keluarga, di instansi menghargai sebagai anggota dewan. 

Sementara untuk dukanya ada juga, di saat-saat tertentu masyarakat butuh kehadirannya namun dikarenakan padatnya agenda, sehingga ia terpaksa telat atau kadang kala tidak bisa hadir memenuhi undangan warga.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved