Polisi Tembak Polisi

Ayah Bripda Ignatius Sebut Sang Anak Tewas Bermula Didatangi 3 Senior Mabuk-Tawarkan Senpi Ilegal

Y Pandi, ayah Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage (IDF) mengatakan ada 3 orang yang mendatangi putranya sebelum anaknya tewas.

Editor: Hendrik Budiman
Kolase Tribunnews.com
(kiri) Ayah Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage Polisi (Bripda IDF) asal Kabupaten Melawi Kalimantan Barat tengah menjadi sorotan publik. (Kanan) Pemakaman Bripda IDF. Ayah Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage, Y Pandi, menceritakan kronologi dan dugaan pemicu sang anak tewas pada Minggu (23/7/2023). 

TRIBUNBENGKULU.COM - Y Pandi, ayah Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage (IDF) mengatakan ada 3 orang yang mendatangi putranya sebelum anaknya tewas.

Bripda IDF diketahui tewas tertembak oleh seniornya di Rusun Polri Cikeas, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (23/7/2023).

Atas tewasnya anggota Densus 88 Mabes Polri, pihak kepolisian telah menetapkan dua orang tersangka, yakni Bripda IMS dan Bripka IG.

Y Pandi mengatakan, bukan hanya dua orang tersebut yang diduga terlibat dalam kematian putranya, melainkan tiga orang.

"Penyidik dari Densus 88 mereka mengatakan bahwa awalnya anak saya ini didatangi oleh seniornya itu tadi. Dari keterangan tim penyidik itu sebenarnya didatangi tiga orang tapi saya nggak tau kenapa jadi dua orang (tersangka)," kata Pandi, dikutip dari youTube KompasTV, Jumat (28/7/2023).

Ketiga senior Bripda Iganatius di Densus 88 tersebut, kata Pandi, diduga dalam keadaan mabuk.

"Yang jelas pada saat kejadian itu, mereka tiga ini dalam kondisi mabuk," ujar Pandi.

Pandi mengatakan, 3 senior Bripda Ignatius di Densus 88 tersebut diduga menawarkan putranya untuk ikut dalam bisnis senjata api (senpi).

Namun, Pandi mengatakan, anaknya diduga baru ditawari dan tidak terlibat dalam bisnis ilegal itu.

Bripda Ignatius, kata Pandi, menolak ajakan seniornya tersebut.

Bermula dari tawaran yang ditolak tersebut, diduga terjadilah cekcok yang mengakibatkan Bripda Ignatius tertembak.

"Ada semacam bisnis senpi dengan seniornya ini, tapi anak saya barangkali ini ditawari, karena anak saya tau barang itu ilegal."

Baca juga: Ayah Bripda Ignatius Ungkap Pelaku Tewaskan sang Anak Diduga Mabuk dan Tawarkan Bisnis Senpi Ilegal

"Sehingga apa yang terjadi di situ jadi cekcok hingga anak saya jadi korban," ujarnya.

Pandi menjelaskan, akibat ledakan senjata api tersebut, leher anaknya tertembak peluru.

Peluru tersebut lalu menebus ke telinga Bripda Ignatius.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved