Kisruh Festival Tabut 2023

Ternyata Baru Pemenang Lomba Telong-telong yang Sudah Terima Hadiah, Kisruh Festival Tabut 2023

Padahal, untuk keseluruhan lomba ada 4, meliputi ada lomba musik dhol, lomba tari Tabut, lomba permainan rakyat, dan festival telong-telong.

|
Penulis: Jiafni Rismawarni | Editor: Yunike Karolina
Beta Misutra/TribunBengkulu.com
Permasalahan anggaran untuk hadiah pemenang lomba pada Festival Tabut Bengkulu tahun 2023 belum tuntas. Dari 4 lomba, baru 1 lomba yang hadiahnya dibagikan ke pemenang. 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Jiafni Rismawarni 

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Permasalahan anggaran untuk hadiah pemenang lomba pada Festival Tabut Bengkulu tahun 2023 belum tuntas.

Lantaran baru 1 lomba yang sudah diberikan hadiah, yakni lomba telong-telong yang dibagikan pada Jumat sore (28/7/2023). Juara 1 diberikan hadiah sebesar Rp 6 juta.

Sedangkan 3 cabang lomba lagi belum dibayarkan ke pemenang hingga saat ini, Minggu (30/7/2023).

Padahal, untuk keseluruhan lomba ada 4, meliputi ada lomba musik dhol, lomba tari Tabut, lomba permainan rakyat, dan festival telong-telong. 

"Belum, untuk 3 lomba belum ado bantuan dari pihak Dispar dan KKT (Kerukunan Keluarga Tabut,red)," kata Ketua Pelaksana Acara Lomba dan Pagelaran Pentas Seni Festival Tabut 2023, Feri Van Dalis kepada TribunBengkulu.com, Minggu (30/7/2023). 

Sementara itu terkait kelanjutan permintaan panitia untuk audit dana dalam pergelaran Festival Tabut 2023 ini, hingga saat ini pihak masih mengumpulkan bukti dan fakta lapangan. Ini nantinya akan digunakan dasarnya untuk melaporkan permasalahan ini ke Aparat Penegak Hukum (APH). 

"Kami dari panitia saat ini masih mengumpulkan bahan dan data di lapangan. Dan kami masih terfokus untuk menyelesaikan persoalan hadiah yang belum dikasih bantuan dari Dispar dan KKT sesuai janji mereka dulu sebelum acara di mulai," ujar Feri. 

Apalagi Festival Tabut 2023 telah masuk dalam agenda Top 110 Kharisma Event Nusantara 2023 yang diprakarsai oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI. 

Selain itu, pihaknya terutama, panitia lomba dan pagelaran seni budaya saat ini kesulitan anggaran untuk hadiah dan uang pembinaan bagi pemenang. Mengingat , acara lomba dan pagelaran telah berlangsung 19-25 Juli 2023 dan para menagih hadiah itu.

"Dan kita tetap membuka bagi masyarakat yang ingin juga melaporkan terkait berita persoalan ini. Lebih baik lagi fungsi kontrol masyarakat, lebih banyak yang melapor. Jangan sampai persoalan ini, hanya dari panitia saja. Kami minta masyarakat bersama-sama ikut serta terlibat dalam laporan ke APH," papar Feri. 

Baca juga: Profil Faham Syah, Ketua Bawaslu Provinsi Bengkulu Periode 2023-2028

Peserta Tagih Hadiah

Diberitakan TribunBengkulu.com sebelumnya, dibalik meriahnya pergelaran Festival Tabut Bengkulu 2023 ternyata menyisahkan sejumlah persoalan.

Panitia pelaksana mempertanyakan transparansi anggaran untuk Festival Tabut 2023. Hal ini diungkapkan oleh Ketua Pelaksana Acara Lomba dan Pagelaran Pentas Seni Festival Tabut 2023, Feri Van Dalis.

Feri, yang juga tergabung dalam Asosiasi Seniman Bengkulu (ASB) meminta Aparat Penegak Hukum (APH) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Provinsi Bengkulu untuk melakukan audit menyeluruh terhadap anggaran penyelenggaraan Festival Tabut 2023.

"Antusiasme peserta luar biasa untuk festival tabut ini, tapi yang kita sayangkan banyak hal. Pertama kami melihat ini ada ketidak keterbukaan, tidak transparansi anggaran event tabut ini, " sesal Feri, Jumat (28/7/2023). 

Padahal, Festival Tabut 2023 telah masuk dalam agenda Top 110 Kharisma Event Nusantara 2023 yang diprakarsai oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI.

Sehingga aneh, jika menimbulkan masalah di lapangan terutama permasalahan anggaran yang dinilai tidak transparansi. 

Selain itu, pihaknya terutama, panitia lomba dan pagelaran seni budaya saat ini kesulitan anggaran untuk hadiah dan uang pembinaan bagi pemenang.

Mengingat, acara lomba dan pagelaran telah berlangsung 19-25 Juli 2023 dan para peserta menagih hadiah itu.

"Sampai hari ini (28/7/2023), kita belum dapat anggaran untuk hadiah peserta lomba. Terakhir informasinya itu, dari Dispar Provinsi Bengkulu menjanjikan seminggu setelah acara, akan cair untuk hadiah ini," jelas Feri. 

Untuk nominal anggaran hadiah lomba ini, juga belum ada titik terang. Pasalnya, dari pembicaraan rapat awal sebelum diselenggarakan festival tabut ini, dianggarkan Rp 15 juta untuk setiap cabang lomba.

Masing-masing lomba diperuntukan hanya juara 1, 2, dan 3. Namun, dari permintaan peserta seiring berjalannya festival tabut ini, diminta juga juara harapan untuk 1, 2, dan 3. 

"Janji untuk anggaran hadiah lomba itu harus ditepati, seminggu setelah acara ini. Kalau tidak, kami tagih. Karena peserta juga menagihnya ke kita," tegas Feri. 

Untuk perlombaan sendiri, ada lomba musik dhol, lomba tari tabut, lomba permainan rakyat, dan festival telong-telong. 

Selain tentang anggaran, pihaknya juga mengungkapkan akan masalah lapak bazar dan pameran. Yang dinilai berantakan dan tidak sesuai dengan skema layout yang telah ditetapkan.

Seharusnya titik lapak bazar/stand ada di sekitar pasar,menuju Marlboro. Dan tidak ada stand bazar di Lapangan Merdeka.

Namun kenyataannya bazar ada di Lapangan Merdeka. Sehingga kawasan panggung utama terkesan kumuh. 

"Komitmen awal untuk pasar malam, stand bazar itu tidak ada di lapangan Merdeka. Nyatanya tidak sesuai komitmen, jadi di Lapangan Merdeka kini terkesan kotor dengan sampah," sesal Feri. 

Padahal, Festival Tabut 2023 di Lapangan Merdeka, Kota Bengkulu, pada tanggal 19 Juli 2023 lalu dihadiri langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Namun terjadi ketidaksesuaian fasilitas di panggung acara. Suasana berbeda terlihat ketika Presiden Jokowi tampil di panggung, dibandingkan dengan malam pembukaan yang lebih mewah dan dilengkapi videotron serta layar kiri-kanan untuk penonton.

Sehingga muncul persepsi, perbedaan dan perbandingan anggaran antara acara seremonial pemerintah dengan kegiatan hiburan rakyat, juga dalam penyediaan fasilitas panggung acara menjadi salah satu masalah yang mereka temui. 

"Pas kunjungan Presiden Jokowi itu kan dadakan, kan malam sebelumnya itu sudah pembukaan, dan sana itu panggung mau dibongkar. Kami bilang jangan, benar kan, di malam itu presiden datang, walaupun di panggung posisi gelap," beber Feri. 

Feri menyesalkan sampai saat ini, pihaknya merasa tidak dihargai sebagai panitia. Padahal, acara tersebut tidak berjalan sesuai dengan petunjuk teknis yang telah ditetapkan dalam SK Gubernur Nomor E.248.DISPAR.TAHUN 2023 tentang Penyelenggaraan Festival Tabut di Provinsi Bengkulu

"Kami merasa kecewa dan merasa diabaikan karena acara ini tidak berjalan sesuai dengan petunjuk teknis yang telah ditetapkan dalam SK Gubernur," ungkap Feri.

Atas hal ini, pihaknya berharap semua pihak melakukan introspeksi dan berkomitmen untuk memajukan Bengkulu dengan tindakan yang tegas dan transparan.

Agar hal serupa tidak terjadi di event tabut selanjutnya. 

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved