Cerita Nabila Anak Kuli Bangunan di Kepahiang yang Menjadi Baki saat Upacara Penurunan Bendera

Cerita dan Sosok Nabila yang merupakan anak kuli bangunan ditunjuk sebagai Baki dalam upacara penurunan Bendera di halaman Kantor Bupati Kepahiang.

Penulis: Muhammad Panji Destama Nurhadi | Editor: M Arif Hidayat
Panji Destama/Tribunbengkulu.com
Nabila Baki saat Upacara Penurunan Bendera Merah Putih di Halaman Kantor Bupati Kepahiang, yang telah berhasil menurunkan bendera Merah Putih dan menyerahkannya kepada Inspektur Upacara, pada Kamis (17/8/2023) sore. 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Panji Destama

TRIBUNBENGKULU.COM, KEPAHIANG - Nabil salah seorang pelajar kelas 11 di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 6 Kepahiang. 

Ia yang duduk di bangku kelas 11 IPA 3 ini, terpilih menjadi Baki atau pembawa bendera untuk upacara penurunan bendera Merah Putih di halaman Kantor Bupati Kepahiang. 

"Tahunya tadi pagi, sudah pakai pakaian lengkap diumumkan, saya menjadi pembawa Baki untuk upacara penurunan Bendera Merah Putih," ungkap Nabila seusai upacara penurunan Bendera Merah putih, pada Kamis (17/8/2023). 

Lanjut Nabila, dirinya merasa deg-degan saat upacara penurunan bendera merah putih. 

Pasalnya pengalaman ini, baru pertama kali ia rasakan, dibalik rasa deg-degan, dirinya harus tetap fokus dan mengikuti rentetan upacara penurunan Bendera Merah Putih. 

"Perasaannya sih, campur aduk ya kakak, karena baru pertama kali. Saat berhadapan dengan Wakil Bupati Kepahiang, Bismillahirrahmanirrahim (Sambil menghela kan Nafas)," tuturnya. 

Dirinya saat mengikuti prosesi upacara penurunan Bendera Merah Putih, tidak takut salah, pasalnya dirinya sudah 1 bulan lebih mengikuti latihan. 

Nabila yang lahir pada Bulan Mei 2007 lalu ini, awalnya coba-coba menjadi Baki dan akhirnya sampai menjadi Baki. 

"Pernah gagal menjadi Baki, waktu itu baru pertama kali belajar menjadi Baki, salahnya ada di bagian kakinya, temponya dan akhirnya dapat peringatan," jelasnya. 

Ia akhirnya mencoba kembali berlatih, seperti naik turun tangga, membawa Baki yang diatasnya ditaruh batu, serta latihan fisik lainnya. 

Dirinya yang menjadi Baki saat upacara penurunan Bendera Merah putih ini, mendapatkan dukungan orang tuanya. 

"Ingin membahagiakan orang tua pastinya, serta salah satu jalan menjadi cita-cita menjadi Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad)," tutupnya. 

Sementara itu, Ibu dari Nabila, Rosita (32) yang turut hadir dalam upacara Penurunan Bendera Merah Putih. 

Dirinya merasa bangga melihat anaknya menjadi Baki saat Penurunan Bendera Merah Putih di halaman kantor Bupati Kepahiang. 

"Sebagai orang tua saya bangga, melihat anak saya tampil sebagai menurunkan bendera Merah putih," ungkap Rosita. 

Ia menceritakan, Nabila merupakan anak pertama dari dua saudara, mereka tinggal di rumah sederhana di Desa Daspetah, Kecamatan Ujan Mas. 

Ibu Nabila mengatakan, tak ada keluarganya yang menjadi Baki ataupun bergabung dalam Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka). 

"Hanya Nabila yang menjadi Paskibraka, kalau saya ngak pernah, apalagi bapak Nabila yang hanya sebagai kuli bangunan," tuturnya. 

Nabila dikenal sebagai anak yang pendiam dan penurut di dalam keluarganya, untuk aktivas Nabila dirumah seperti anak remaja pada umumnya. 

Nabila dikenal cukup rajin untuk prestasi di Sekolahnya, Nabila juga baru mengikuti Paskibraka saat duduk dibangku sekolah kelas 11.

"Untuk mendapatkan Nabila ini, kami juga penuh perjuangan dengan bapaknya, baru 2 tahun menikah baru dapat Nabila ini," tutupnya. 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved