Berita Kepahiang
Pro-Kontra Stiker Keluarga Miskin di Kepahiang, DPRD: Berikan Pengertian, Jadi Masyarakat Tidak Malu
Penempelan stiker 'Keluarga Miskin' di rumah warga penerima bantuan sosial di Kepahiang Bengkulu mendapatkan apresiasi
Penulis: Romi Juniandra | Editor: Ricky Jenihansen
Ringkasan Berita:
- Dinsos Kepahiang menempelkan stiker “Keluarga Miskin” di rumah penerima bansos untuk memastikan bantuan tepat sasaran.
- DPRD Kepahiang menilai langkah itu baik, tapi meminta agar komunikasi dengan masyarakat diperhalus.
- Sejumlah warga penerima bansos memiliki tanggapan berbeda — ada yang menerima, ada yang merasa malu dan tersinggung.
Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Romi Juniandra
TRIBUNBENGKULU.COM, KEPAHIANG – Penempelan stiker bertuliskan “Keluarga Miskin” di rumah warga penerima bantuan sosial (bansos) di Kepahiang, Bengkulu mendapat apresiasi dari DPRD Kepahiang.
Anggota DPRD Kepahiang, Nendi Sepriadi, mengatakan langkah Dinas Sosial (Dinsos) Kepahiang yang dipimpin Kadinsos Helmi Johan untuk turun langsung ke lapangan dan memverifikasi penerima bansos dengan cara menempelkan stiker merupakan langkah baik.
Menurutnya, melalui cara ini, penerima bansos akan terseleksi secara langsung, sehingga bantuan dapat diberikan kepada keluarga yang benar-benar layak menerima.
“Bansos yang disalurkan akhirnya tepat sasaran. Kita melihat banyak warga yang akhirnya mundur karena merasa mampu dan malu mendapatkan bansos, malu ditempelkan stiker keluarga miskin,” kata Nendi kepada TribunBengkulu.com, Rabu (29/10/2025) siang.
Namun, Nendi juga meminta agar komunikasi dan sosialisasi dari Dinsos lebih diperhatikan, terutama saat menempelkan stiker di rumah keluarga penerima manfaat.
Dinsos diminta menjelaskan secara baik bahwa penempelan stiker bertujuan memastikan bantuan sosial benar-benar diterima oleh keluarga yang layak dibantu, bukan oleh mereka yang sudah mampu.
“Bahasa komunikasinya diperhalus, diberikan pengertian kepada masyarakat kita. Jadi, masyarakat tidak merasa dipermalukan, tidak merasa rendah diri,” ujarnya.
Rumah-rumah warga penerima manfaat di Kepahiang kini ditempeli stiker bertuliskan “Keluarga Miskin” berukuran sekitar 40x50 cm, dengan tulisan tebal berwarna merah.
Stiker tersebut ditempel di depan rumah penerima manfaat, biasanya di samping pintu atau di atas jendela.
Perasaan warga penerima bantuan pun beragam. Sebagian besar mengaku menerima dan pasrah rumahnya ditempeli stiker tersebut.
Salah satunya Sri Mulyati, warga Kelurahan Pensiunan, Kepahiang. Ia mengaku tidak mempermasalahkan kebijakan itu.
Menurut Sri, dirinya hanya seorang ibu rumah tangga yang sudah menjanda dan hidup bersama seorang anak.
Kebutuhan sehari-hari ditopang oleh anaknya yang bekerja mengelola wahana permainan anak-anak (odong-odong) di Pasar Kepahiang. Penghasilannya tidak menentu, hanya cukup untuk makan sehari-hari.
| Rumah Penerima Bansos di Kepahiang Dipasangi Stiker Keluarga Miskin, Warga Akui Malu dan Pasrah |
|
|---|
| Bukan Sekadar Label, Pengamat Sosial: Stiker Penerima Bansos Upaya Mendidik Masyarakat-Jaga Keadilan |
|
|---|
| Warga Kepahiang Mengaku Sedih Rumahnya Ditempeli Stiker Keluarga Miskin, Tahan Malu demi Bansos |
|
|---|
| 40 Peserta Lulus Seleksi Administrasi Lelang Jabatan di Kepahiang, Lanjut Uji Kompetensi |
|
|---|
| Puncak Mal Bakal Jadi Aset Milik Pemkab Kepahiang Bengkulu, Tunggu Penyerahan dari Kemenhut |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/ANGGOTA-DPRD-KEPAHIANG-123123534.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.