Berita Kepahiang

Pro-Kontra Stiker Keluarga Miskin di Kepahiang, DPRD: Berikan Pengertian, Jadi Masyarakat Tidak Malu

Penempelan stiker 'Keluarga Miskin' di rumah warga penerima bantuan sosial di Kepahiang Bengkulu mendapatkan apresiasi

|
Penulis: Romi Juniandra | Editor: Ricky Jenihansen
Dok Pribadi/Romi Juniandra/TribunBengkulu.com
ANGGOTA DPRD - Anggota DPRD Kepahiang Provinsi Bengkulu, Nendi Sepriadi pada Rabu (29/10/2025). Dia memberikan apresiasi langkah dinsos tempelkan stiker keluarga miskin di rumah penerima bansos, namun meminta warga diberikan pengertian agar tidak merasa malu dan rendah diri. 

Ringkasan Berita:
  1. Dinsos Kepahiang menempelkan stiker “Keluarga Miskin” di rumah penerima bansos untuk memastikan bantuan tepat sasaran.
  2. DPRD Kepahiang menilai langkah itu baik, tapi meminta agar komunikasi dengan masyarakat diperhalus.
  3. Sejumlah warga penerima bansos memiliki tanggapan berbeda — ada yang menerima, ada yang merasa malu dan tersinggung.

 


Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Romi Juniandra

TRIBUNBENGKULU.COM, KEPAHIANG – Penempelan stiker bertuliskan “Keluarga Miskin” di rumah warga penerima bantuan sosial (bansos) di Kepahiang, Bengkulu mendapat apresiasi dari DPRD Kepahiang.

Anggota DPRD Kepahiang, Nendi Sepriadi, mengatakan langkah Dinas Sosial (Dinsos) Kepahiang yang dipimpin Kadinsos Helmi Johan untuk turun langsung ke lapangan dan memverifikasi penerima bansos dengan cara menempelkan stiker merupakan langkah baik.

Menurutnya, melalui cara ini, penerima bansos akan terseleksi secara langsung, sehingga bantuan dapat diberikan kepada keluarga yang benar-benar layak menerima.

“Bansos yang disalurkan akhirnya tepat sasaran. Kita melihat banyak warga yang akhirnya mundur karena merasa mampu dan malu mendapatkan bansos, malu ditempelkan stiker keluarga miskin,” kata Nendi kepada TribunBengkulu.com, Rabu (29/10/2025) siang.

Namun, Nendi juga meminta agar komunikasi dan sosialisasi dari Dinsos lebih diperhatikan, terutama saat menempelkan stiker di rumah keluarga penerima manfaat.

Dinsos diminta menjelaskan secara baik bahwa penempelan stiker bertujuan memastikan bantuan sosial benar-benar diterima oleh keluarga yang layak dibantu, bukan oleh mereka yang sudah mampu.

“Bahasa komunikasinya diperhalus, diberikan pengertian kepada masyarakat kita. Jadi, masyarakat tidak merasa dipermalukan, tidak merasa rendah diri,” ujarnya.

Rumah-rumah warga penerima manfaat di Kepahiang kini ditempeli stiker bertuliskan “Keluarga Miskin” berukuran sekitar 40x50 cm, dengan tulisan tebal berwarna merah.

Stiker tersebut ditempel di depan rumah penerima manfaat, biasanya di samping pintu atau di atas jendela.

Perasaan warga penerima bantuan pun beragam. Sebagian besar mengaku menerima dan pasrah rumahnya ditempeli stiker tersebut.

Salah satunya Sri Mulyati, warga Kelurahan Pensiunan, Kepahiang. Ia mengaku tidak mempermasalahkan kebijakan itu.

Menurut Sri, dirinya hanya seorang ibu rumah tangga yang sudah menjanda dan hidup bersama seorang anak.

Kebutuhan sehari-hari ditopang oleh anaknya yang bekerja mengelola wahana permainan anak-anak (odong-odong) di Pasar Kepahiang. Penghasilannya tidak menentu, hanya cukup untuk makan sehari-hari.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved