Ibu Bayi Tertukar di Bogor Jalani Tes DNA, Perawat RS Sentosa Akui Buat Gelang Nama Double

TRIBUNBENGKULU.COM - Kasus bayi tertukar di Bogor, akhirnya perawat rumah sakit Sentosa mengakui jika mereka membuat glang nama double.

Siti ibu bayi yang tertukar di Bogor bersama dengan nyonya D akan melakukan tes DNA, Senin (21/8/2023).

Sebelumnya, terkait dengan persoalan bayi tertukar di Bogor, pihak rumah sakit belum memberikan penjelasan.

Terbaru, akhirnya perawat yang saat itu terlibat usai persalianan Siti dan nyonya D buka suara dan mengatakan fakta sejujurnya.

"Tenaga medis yang kami hadirkan adalah yang terlibat secara langsung dalam peristiwa ini (bayi tertukar). Mereka yang mengetahui peristiwanya pada 18 Juli dan terlibat di dalam prosesnya," ujar Gregg Djako dilansir dari Youtube Official inews tv, Senin (21/8/2023).

Saat wawancara Greg mengakui jika perawat Rumah Sakit Sentosa yang terlibat dalam kasus ini mengaku memang ada gelang nama bayi yang doble ketika itu.

Kendati demikian, greg mengatakan jika nama gelang yang double tersebut hanya miliki ibu D saja.

Dan karena inilah membuat bayi dari ibu Siti dan nyonya D diduga tertukar.

"Itu yang disampaikan ibu Siti bahwa ada nama double, nama yang sama untuk bayi, atas nama ibu D,"ungkap Gregg.

Disinggung apakah perawat tidak melakukan pengecekan, Greg mengatakan perawat ternyata tidak melakukan pengecekan lebih jauh.

"Ini sudah kami dalami ke perawat dan perawat mengakui ada kekeliruan dia di situ, dia tidak melakukan pengecekan lebih jauh, kami sudah sampaikan dan perawat itu mengaku bahwa ada kekeliruan," ungkap Gregg Djako.

Baca juga: Siti Ibu Bayi Tertukar di Bogor Sebut Pihak RS Sentosa Belum Minta Maaf Meski Kasusnya Viral

Saat ini, Greg mengatakan jika pihak rumah sakit Sentosa sudah berupaya untuk menyelesaikan kasus ini.

"Rumah sakit sudah berupaya, termasuk satu minggu yang lalu rumah sakit masih bersurat kepada ibu D mengundang yang bersangkutan untuk melakukan tes DNA," jelasnya.

Diketahui hari ini, Senin (21/8/2023) Siti dan nyonya D melakukan tes DNA di rumah sakit yang berbeda.

Adapun yang melakukan tes DNA yakni ibu, bayi serta ayah dari masing-masing pihak keluarga.