Siswa Madrasah Dianiaya Teman

Motif Penganiayaan Siswa MTs di Blitar Hingga Tewas, Korban Dipukul 3 Kali Hingga Tak Sadarkan Diri

Motif Penganiayaan Siswa MTs di Blitar Hingga Tewas, Korban Dipukul 3 Kali Hingga Tak Sadarkan Diri

Editor: Hendrik Budiman
Tribun Jatim Network/Samsul Hadi
Kasi Pendidikan Madrasah Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Blitar, Baharuddin (Kiri) dan Jasad AJH saat Dimasukan ke Ambulance. Motif Penganiayaan Siswa MTs di Blitar Hingga Tewas, Korban Dipukul 3 Kali Hingga Tak Sadarkan Diri 

AJH diduga meninggal dalam ruang kelas akibat penganiayaan oleh seorang teman sekelas yang dikenal dengan inisial M.

Berdasarkan kesaksian seorang teman sebangku korban, insiden tersebut terjadi akibat masalah yang sepele.

M diduga melakukan serangkaian pukulan tanpa ampun terhadap AJH, yang tidak mampu memberikan perlawanan.

Pukulan-pukulan itu mengarah ke bagian leher belakang, menyebabkan cedera fatal.

AJH akhirnya terjatuh tak berdaya di ruang kelasnya dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Al Ittihad.

Polisi Lakukan Otopsi

Aparat kepolisian menindaklanjuti kasus penganiayaan yang menyebabkan siswa madrasah tsanawiyah di Blitar, Jawa Timur meninggal dunia.

Polres Blitar Kota melakukan otopsi terhadap jenazah korban pada Jumat (25/8/2023) malam di RSUD Srengat.

Proses otopsi ini melibatkan tim dokter forensik dari Rumah Sakit Bhayangkara Kediri.

Polisi ingin mengetahui secara pasti penyebab dari kematian siswa tersebut.

"Kami telah melakukan otopsi terhadap jenazah korban di RSUD Srengat dengan melibatkan tim dokter dari Rumah Sakit Bhayangkara. Tindakan otopsi ini kami lakukan dalam rangka mendukung proses penyelidikan," jelas Aipda Supriyadi, Kepala Subseksi Penerangan Masyarakat Hubungan Masyarakat Kepolisian Resor Blitar Kota, Sabtu (26/8/2023).

Sebelumnya, Dr. Deny Krisna, dokter yang pertama kali menangani korban, menyampaikan bahwa AJH sudah dalam keadaan meninggal ketika tiba di rumah sakit.

Menurut analisis awal, diduga bahwa pukulan di bagian belakang leher menyebabkan gangguan serius pada jaringan syaraf tulang belakang, yang pada akhirnya berujung pada kematian.

Usai proses otopsi selesai, jenazah AJH diserahkan kepada pihak keluarga. Upacara pemakaman dilangsungkan sekitar pukul 22.00 WIB.

Pendampingan dari pihak kepolisian pun turut dilakukan, di mana Kapolsek Wonodadi menyampaikan rasa duka kepada keluarga korban di Desa Kunir, Kecamatan Wonodadi.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved