Perawat Puskesmas Luwu Dikeroyok

Sosok Arpah Perawat Puskesmas Luwu yang Dikeroyok Keluarga Pasien, Polisi Lakukan Penyelidikan

Sosok perawat Puskesmas Luwu yang dikeroyok keluarga pasien karena melarang jenguk pasien ketika saat tindakan medis.

Penulis: Yuni Astuti | Editor: Kartika Aditia
Kolase TribunBengkulu.com dan IG @majeliskopi08
Kolase foto video pengeroyokan yang dialami Arpah. Sosok Arpah Perawat Puskesmas Luwu Dikeroyok Keluarga Pasien, Kini Polisi Akan Tetapkan Tersangka 

TRIBUNBENGKULU.COM - Sosok perawat Puskesmas Luwu yang dikeroyok keluarga pasien karena melarang jenguk pasien ketika saat tindakan medis.

Arpah merupakan perawat puskesmas Luwu yang menjadi korban pegeroyokan keluarga pasien ketika itu.

Usai mengalami tindakakan pengeroyokan itu Arpah langsung melaporkan kejadian ini ke Polres Luwu.

Sebelumnya, Arpah menangani pasien yang ketika itu menjadi korban kecelakaan.

Saat pasien akan ditangani, Arpah melarang pihak keluarga korban untuk masuk ke IGD karena ketika itu pasien masih dalam tindakan medis sehingga keluarga harus menunggu di luar sampai penanganan selesai.

Hal ini dilakukan Arpah demi kelancaran tindakan safety pasien.

Tak terima dengan arahan Arpah, keluarga pasien justru mengeroyok Arpah tanpa ampun.

Kasus pengeroyokan ini juga dibenarkan oleh Kasa Reskrim Polres Luwu AKP Muhammad Saleh.

Saleh mengatakan jika Arpah sekaligus korban pengeroyokan telah melaporkan hal yang dialaminya ke pihak kepolisian.

"Sudah masuk laporannya kemarin. Tengah malam datang ke kantor. Kami sudah lakukan penyelidikan," jelasnya, Minggu (27/8/2023) dilansir dari TribunMakassar.com.

Menurut Saleh, pengeroyokan itu terjadi di Puskesmas Bua, Kelurahan Sakti, Kecamatan Bua, Luwu pada, Sabtu (26/8/2023) sekitar pukul 17.00 Wita sore.

Dari keterangan korban, menurut Saleh, saat itu Puskesmas Bua sedang merawat pasien kecelakaan lalu lintas.

Namun, keluarga pasien ingin melihat dan berupaya menerobos masuk.

Korban lalu mencegat keluarga pasien yang hendak masuk karena sedang dilakukan penanganan medis.

"Cekcok dengan keluarga pasien. Keluarga pasien ngotot ingin masuk. Dilarang oleh korban," pungkasnya.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved