Sejoli Ditemukan Kritis di Tempat Wisata
Keluarga Fitri yang Meninggal Usai Tenggak Racun Tunggu Itikad Baik Orangtua Tunangan Sang Anak
Pihak Keluarga Korban Fitri Menunggu Itikad baik dari Keluarga Rendi, Keluarga Fitri berencana akan melaporkan kepolisi usai Fitri meninggal dunia.
Penulis: Muhammad Panji Destama Nurhadi | Editor: Yunike Karolina
Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Panji Destama
TRIBUNBENGKULU.COM, KEPAHIANG - Keluarga Fitri (18), korban yang meninggal dunia usai minum racun bersama tunangannya Rendi (19) menunggu itikad baik dari keluarga sang tunangan.
"Kami dari pihak keluarga masih menunggu itikad baik dari pihak keluarga korban yang laki-laki," ungkap Kepala Desa Pagar Gunung Hendri saat diwawancara, pada Jumat (1/9/2023).
Lanjut Hendri, ia tak mengetahui secara pasti apakah korban laki-laki yang mengajak korban perempuan untuk meminum racun atau tidak.
Hanya saja yang pastinya, korban Fitri meninggal dunia usai meminum racun rumput, sedangkan korban laki-laki selamat.
"Intinya kalau tidak ada itikad baik, kami pihak keluarga akan menyerahkan kasus ini ke pihak Kepolisian," kata Hendri. '
Polisi Selidiki Kematian Fitri
Satu dari dua sejoli ditemukan warga kritis usai tenggak racun di tempat wisata Air Terjun Batu Kampit Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu pada Kamis (31/8/2023), meninggal dunia.
Korban yang meninggal bernama Fitri (18) warga Desa Pagar Gunung Kabupaten Kepahiang. Sementara tunangannya Rendi (19) warga Kota Padang Kabupaten Rejang Lebong masih dirawat.
Merespon kematian Fitri, polisi mulai melakukan penyelidikan.
"Kita akan lakukan penyelidikan dulu, seperti apa kasus ini," ungkap Kanit Pidum Satreskrim Polres Kepahiang Ipda Fredo Ramous, saat diwawancara, Jumat (1/9/2023).
Polisi akan mulai memeriksa sejumlah saksi, termasuk pacar korban yang juga menjalani perawatan medis usai meminum racun.
"Semua saksi akan kita periksa dan kita mintai keterangannya," kata kanit.
Dari percobaan bunuh diri tersebut, polisi akan meminta keterangan pacar korban, apakah korban laki-laki ini meminta korban perempuan untuk meminum racun tersebut.
"Kita nanti akan pastikan dulu apakah korban perempuan ini dibujuk untuk meminum racun rumput atau tidak, ataukah nanti ada unsur pidana atau tidak, nanti akan dibuktikan dari hasil penyelidikan kami," jelas kanit.
Sosok Fitri
Korban Fitri dikenal sebagai sosok anak pekerja keras di keluarganya. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Desa Pagar Gunung, Hendri yang juga merupakan keluarga korban.
"Fitri ini merupakan anak kedua dari tiga bersaudara, dia sendiri yang cewek, kakak dan adiknya ini cowok, kakaknya sudah menikah, kalau adiknya masih kecil," ungkap Hendri saat diwawancarai oleh TribunBengkulu.com, pada Jum'at (1/9/2023).
Lanjut Hendri, korban Fitri yang baru lulus sekolah merantau untuk membantu orang tuanya memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Karena, orang tua Fitri ini bekerja sebagai buruh harian lepas, dan rumah yang ia tinggali saat ini merupakan rumah kontrak.
"Jadi Fitri ini merantau kePekanbaru untuk membantu keluarganya mencari nafkah, dia nggak mau ngerepotin orang tuanya," jelas kades.
Hendri dan warga Desa Pagar Gunung, juga terkejut dengan kabar meninggalnya Fitri yang disebabkan minum racun. Padahal korban sempat ikut arisan.
Hal itu diketahui setelah pak Imam, Desa Pagar Gunung memberikan ceramah di rumah duka korban, bahwa korban Fitri ini mengikuti arisan.
"Kami yang hadir terkejut korban sampai kepikiran untuk ikut arisan, karena tidak ada yang tahu korban itu ikut arisan. Nanti uang arisan korban akan diserahkan ke keluarga korban, mungkin uang arisan mau digunakan untuk meringankan beban orang tua Fitri," ungkap kades.
Kronologi Korban Ditemukan
Bagaimana kronologi dua sejoli ditemukan kritis tergeletak lemas di kawasan objek wisata tersebut, pada Kamis 31 Agustus 2023?
Kedua korban diketahui bernama Fitri (19) warga Desa Pagar Gunung Kabupaten Kepahiang dan Rendi (19) warga Kota Padang Kabupaten Rejang Lebong.
Pamit ke orang tua Fitri sekitar pukul 09.00 WIB, ke Pasar Kepahiang dengan meminjam motor orang tua Fitri.
"Informasi yang kami terima sekitar pukul 11.30 WIB ada dua orang yang diduga mau melakukan percobaan bunuh diri," ungkap Kapolsek Kabawetan Iptu Buharman saat dikonfirmasi, Kamis (31/8/2023).
Lanjut Buharman, dari informasi itu kita langsung ke lokasi, kedua korban sudah dilakukan evakuasi ke RSUD Kepahiang.
Di lokasi polisi menemukan, adanya racun rumput jenis primaxone dengan ukuran botol 1 liter.
"Ada botol racun rumput yang kita temukan di lokasi," tutur Buharman.
Ia juga menjelaskan, korban Fitri juga sempat menghubungi temannya, bahwa dirinya berada di Air Terjun Batu Kampit.
Teman korban langsung ke Air Terjun Batu Kampit untuk memeriksa korban, saat di sana korban sudah tergeletak lemas dan muntah-muntah bersama pasangannya.
"Korban memberitahu temannya di air terjun sambil menangis merintih kesakitan, dan langsung menjemputnya," jelas Buharman.
Beruntung saat teman korban di sana, ada kendaraan lewat dan meminta tolong kendaraan lewat untuk mengantarkan kedua orang temannya ke rumah sakit.
Di RSUD Kepahiang kedua orang korban telah dilakukan perawatan medis.
"Keduanya masih menjalani perawatan di rumah sakit," ungkap Buharman.
Baca juga: Cerita Cinta Sejoli Ditemukan Kritis Usai Tenggak Racun di Tempat Wisata Air Terjun Kepahiang
Sosok Fitri yang Meninggal Dunia Usai Teggak Racun Bersama Sang Tunangan di Air Terjun Kepahiang |
![]() |
---|
Cerita Cinta Sejoli Ditemukan Kritis Usai Tenggak Racun di Tempat Wisata Air Terjun Kepahiang |
![]() |
---|
Polisi Selidiki Kematian Fitri, Sejoli Ditemukan Kritis di Tempat Wisata Air Terjun Kepahiang |
![]() |
---|
Dua Sejoli Minum Racun di Air Terjun Kepahiang, Satu Orang Meninggal Dunia |
![]() |
---|
Kronologi Dua Sejoli Ditemukan Kritis Diduga Minum Racun di Tempat Wisata Air Terjun Kepahiang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.