Mata Siswi SD Dicolok Tusuk Bakso

Alasan Camat Menganti Minta Ayah Siswi SD yang Dicolok Tusuk Bakso Cabut Laporan ke Polisi

Alasan Camat menganti minta Ayah siswi SD yang matanya buta kerena dicolok kakak kelas cabut laporan polisi.

|
Editor: Kartika Aditia
TribunJatim
Samsul Arif. Alasan Camat Menganti Mina Ayah Siswi SD yang Dicolok Sampai Buta Cabut Laporan ke Polisi 

TRIBUNBENGKULU.COM - Alasan Camat menganti minta Ayah siswi SD yang matanya buta kerena dicolok kakak kelas cabut laporan polisi.

Seperti yang diketahui, kasus siswi SD yang alami kebutaan gegera dicolok tusk bakso kini berbuntut panjang.

Bahkan kasus tersebut berimbas pada pekerjaan ayah korban.

Seperti yang diketahui, Camat Menganti, Gresik disebut mengancam Samsul Arif, ayah siswi SD yang buta diduga dicolok tusuk bakso.

Sang ayah dipaksa Camat untuk mencabut laporan di kantor polisi.

Jika tidak melakukan hal itu, maka sang ayah bakal dipecat.

Hal itu disampaikan, kuasa hukum siswi SDN di Gresik berinisial, SH (8) yang diduga dicolok menggunakan tusuk bakso hingga buta menyebut, ayah korban mendapatkan intimidasi dari Camat Menganti, Hendriawan Susilo.

Pengacara keluarga korban, Abdul Malik mengungkapkan hal itu saat menemani SH melakukan pemeriksaan kembali mata kanannya di Surabaya Eye Clinic, Jumat (22/9/2023).

Ketika itu, Abdul mengatakan, dugaan intimidasi yang dilakukan oleh Camat kepada ayah korban, Samsul Arif (36) diperkirakan terjadi, pada Rabu (20/9/2023) lalu.

“Ada intimidasi yang dilakukan oleh seseorang. Kemarin camat menemui klien kami, disuruh buat pernyataan bahwa berita ini berita hoaks,” kata Malik, di sela pemeriksaan korban, Jumat (22/9/2023).

Camat Menganti disebut memaksa Samsul untuk meminta maaf karena telah membuat kegaduhan.

Selain itu, ayah korban juga diminta mencabut laporan terkait kejadian itu di Polres Gresik.

Baca juga: Kronologi Wanita Asal Jambi Ditahan di RS Usai Melahirkan Gegara Tak Mampu Bayar Biaya Persalinan

“Harus mencabut (laporan), kalau tidak mencabut nanti klien kami akan dipecat dalam tempo lima hari."

"Klien kami memang sekretaris Desa (Randu Padangan),” jelasnya.

Sedangkan, Malik sendiri menyayangkan tindakan intimidasi yang dilakukan Camat Menganti tersebut.

Dia pun bakal menempuh upaya hukum, apabila kliennya tersebut dipecat dari pekerjaannya.

“Kalau memang dipecat ya kami akan adakan upaya hukum melaui PTUN (Peradilan Tata Usaha Negara),” ucapnya.

Ayah korban, Samsul Arif membenarkan ada perangkat desa yang mendatangi rumahnya.

Namun, dia enggan komentar lebih lanjut terkait intimidasi yang dialaminya.

Sementara itu Camat Menganti membantah jika dirinya telah mengintimidasi ayah korban SH.

Ia pun membeberkan alasan dirinya meminta Samsul untuk mencabut laporanya lantaran tak ingin terjadi kegaduhan di Kecamatan menganti.

Hal itulah yang membuat Hendriawan meminta Samsul untuk membuat pernyataan maaf dan mencabut laporannya di Polres Gresik.

Menurutnya hal itu ia lakukan semata-mata agar ayah korban terhindar dari masalah lain.

Sebab menurutnya, bukti soal kasus penusukan itu masih lemah dan fakta yang ia temukan belum bisa memastikan peristiwa itu benar-benar terjadi.

Seperti yang diberitakans sebelumnya, kejadian yang dialami siswi itu terjadi pada 7 Agustus 2023.

Pihak kepolisian baru mendapat laporan kasus itu pada 28 Agustus 2023.

"Fakta yang kami temukan, dari 47 saksi yang sudah diperiksa, memang sampai saat ini belum ada yang melihat langsung kejadian tersebut (kejadian yang dialami SAH)," ujar Adhitya saat memberikan keterangan di kantor Polres Gresik, Kamis (21/9/2023).

"Namun, kami tetap akan menambah jumlah saksi untuk kami periksa, sehingga bisa membuat jelas kejadian tersebut," kata Adhitya.

Bukti CCTV Terhapus

Penyidik Satreskrim Polres sebelumnya telah menyita DVR CCTV yang terpasang di SD 235 Desa Randu Padangan, Kecamatan Menganti.

Kendati demikian, dari rekaman yang sudah di sita polisi tidak menemukan pada taggal kejadian.

Pasalnya, rekaman CCTV itu bisa hanya dilihat 12 hari ke belakang, sementara laporan baru diterima 28 Agustus, dan insiden terjadi pada 7 Agustus.

Hal itu diungkap oleh Kasatreskrim Polres Gresik, AKP Aldhino Prima Wirdhan.

"Kami belum bisa memastikan rekaman CCTV karena rekaman CCTV ini kejadian tanggal 7, sedangkan kami mendapat laporan tanggal 28 Agustus. Jadi sudah terhapus karena kapasitasnya 12 hari," ujarnya dilansir TribunBengkulu.com dari YouTube tvOneNews, Rabu (20/9/2023)

Lebih lanjut, ia mengatakan jika pihaknya akan berkoordinasi dengan Polda Jatim untuk menganalisis video yang terhapus di laboratorium forensik.

Hal ini berujuan untuk mengungkap kasus tersebut agar lebih lebih jelas.

Seperti yang diketahui, insiden naas yang dialami siswi SD hingga menyebabkan matanya buta ini sudah berlalu lebih dari satu bulan.

Hingga saat ini korban berinisal SA belum bisa mengikuti kegiatan belajar di sekolah.

Sosok Camat Diduga Intimidasi Ayah Korban

Sebelumnya, sosok camat yang diduga intimidasi ayah siswi SD yang alami kebutaan gegara dicolok kakak kelas jadi sorotan

Pasalnya, ayah korban mengatakan jika dirinya mendapatkan intimidasi.

Adanya dugaan intimidasi yang dilakukan Camat Menganti terhadap ayah korban ini disampaikan pengacara keluarga korban, Abdul Malik.

Abdul Malik mengatakan jika ayah korban, Samsul Arif (36) mendapatkan dugaan ntimidasi dari Camat diperkirakan terjadi pada, Rabu (20/9/2023).

Lantas siapakah sosok Camat Menganti yang diduga melakukan intimidasi terhadap keluarga korban?

Diketahui Camat Menganti diduga melakukan intimidasi terhadap keluarga korban bernama Hendriawan Susilo.

Dilansir dari situs Pemerintah Kabupaten Gresik, Hendriawan Susilo memang tercatat sebagai Camat Menganti.

Hendrawan Susilo memiliki pangkat Penata Tk. I dan golongan III/D, Hendriawan menduduki posisi penting di salah satu kecamatan di Gresik tersebut.

Adapun dugaan intimidasi yang dilakukan Camat Menganti yakni untuk mengatakan jika pemberitaan mengenai siswi SD yang buta karena matanya dicolok tusuk bakso adalah hoax.

“Ada intimidasi yang dilakukan oleh seseorang. Kemarin camat menemui klien kami, disuruh buat pernyataan bahwa berita ini berita hoaks,” kata Malik, dilansir dari Kompas.com, Senin (25/9/2023).

Kronologi Awal Mula

Berdasarkan informasi, kejadian berumula saat korban sedang mengikuti kegiatan perlombaan di halaman sekolah.

Namun SA tiba-tiba dibawa pelajar lain ke lorong dan dimintai uang.

Kala itu korban menolak untuk meberikan uangnya hingga akhirnya matanya dilukai dengan tusuk bakso.

"Anak saya tidak mau, wajah anak saya ditutupi tangan kemudian dicolok tusuk bakso itu. Dicolok-colokkan dari atas ke bawah kena bagian mata kanan anak saya. Anak saya takut membasuh matanya dengan air, dan mengusapnya dengan seragam," kata Ayah Korban, Samsul.

Saat itu, kata Samsul, ada luka sedikit. Dia melihat ada bekas darah di seragam anaknya.

Saat pulang sekolah, lanjut Samsul, ia mendapat keluhan dari putrinya bahwa mata kanannya tidak bisa melihat.

Dilarikan ke Rumah Sakit

Mengetahui kondisi mata anaknya yang tidak baik-baik saja, Samsul lantas membawa anaknya ke rumah sakit.

"Langsung saya bawa ke Rumah Sakit Cahaya Giri yang berada di Bringkang, Menganti. Kemudian dirujuk ke Rumah Sakit RSMM Jawa Timur hingga akhirnya dirujuk lagi ke RSUD dr Soetomo Surabaya demi anak saya," kata Samsul.

Berdasarkan hasil pemeriksaan di RSUD dr Soetomo Surabaya, diketahui ada kerusakan pada syaraf mata kanan putrinya.

Hal itu membuat mata kanan putrinya tidak bisa melihat.

Samsul pun geram. Tak terima putrinya yang rajin belajar itu mengalami kebutaan.

Sebut CCTV Tak Dipelihatkan

Samsul kemudian datang ke sekolah putrinya untuk mencari tahu siapa pelaku yang telah melukai mata SA.

Pasalnya, sang anak mengatakan jika dirinya tak mengetahui siapa pelaku yang telah merundungnya tersebut.

"Tapi tahu wajahnya saja. Saya minta CCTV katanya tidak ada rekaman CCTV. Dipersulit. Saya laporkan ke Polres Gresik," kata Samsul.

Samsul pun melaporkan kejadian tersebut ke Polres Gresik pada 28 Agsustus 2023 lalu.

Ternyata Sering Dipalak

Menurut Samsul, putrinya ternyata memang sering dipalak.

Bahkan SA sampai ingin pindah sekolah.

Ia mengatakan, setiap hari putrinya diberikan uang saku sebesar Rp10 ribu.

Saat berangkat ke sekolah, SAH dipalak oleh pelaku.

"Uangnya sering diminta paksa pelaku, pulang sekolah tidak ada sisa," kata Samsul, Sabtu (16/9/2023).

SA pun tak bisa membeli makan atau jajan di sekolah karena uangnya habis dipalak pelaku.

Hingga pada 7 Agustus 2023 lalu, SA enggan memberikan uangnya dan berakibat korban ditusuk matanya.

Baca juga: Pelaku Pungli di Bekasi Ditangkap Polisi Pasca Viral di Medsos, Penangkapan Berakhir Ricuh

Artikel ini telah tayang di TribunKaltim.co dengan judul Camat Ancam Ayah Siswi yang Buta Dicolok Kakak Kelas: Dipecat Jika Tak Cabut Laporan dan Minta Maaf

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved