Perundungan Siswi SMA di Langkat
Siswi SMA di Langkat yang Bully Teman Sekeas hingga Viral di Medsos Kini Dikeluarkan dari Sekolah
Siswi SMA di Langkat yang bully teman kelasnya akhirnya dikeluarkan oleh pihak sekolah.
Penulis: Yuni Astuti | Editor: Kartika Aditia
Sementara itu, orang tua korban perundungan berinisial W sudah mnegetahui jika sang anak mendapat aksi perundungan.
"Pada Sabtu (14/10/2023) pagi, guru sekolah mendatangi rumah kami menjelaskan hal ini. Saya tidak dapat menerima kelakuan anak-anak itu (pelaku) terhadap anak saya (korban)," ujar W dilansir dari TribunMedan.com, Senin 16/10/2023).
Usai terjadinya perundungan itu, W mengaku jika pelaku dan orang tua mereka telah mendatangi rumah W, kendati demikian W meminta kasus perundungan ini diselesaikan oleh pihak sekolah.
"Mereka datang baik-baik, ya kami terima. Cuma saya bilang, kejadian ini terjadi di sekolah dan selesainya tidak di rumah ini," ungkapnya.
Menurut W karena perundungan ini terjadi di lingkup sekolah, sehingga W menegaskan akan menyelesaikan kasus perundungan ini harus diselesaikan di sekolah.
Selain itu, W sangat berharap jika pelaku perundungan dikeluarkan dari sekolah, dan kini dirinya melarang anaknya untuk pergi ke sekolah usai mengalami perundungan.
"Anak saya (korban) sudah saya larang sementara untuk sekolah karena ngedrop pada Sabtu (14/10/2023). Namun guru menyuruh untuk tetap datang," ungkap W.
W juga berharap agar pihak sekolah memberikan sanksi tegas pada pelaku agar nantinya tidak menjadi contoh bagi siswa yang lain.
"Saya berharap anak-anak itu (para terduga pelaku perundungan) dikeluarkan dari sekolah. Jangan dibiarkan, nanti bisa jadi penyakit, dapat memberi contoh kepada anak-anak lain untuk melakukan hal yang sama. Kalau tidak dikeluarkan, tidak akan ada efek jera kepada yang lain dan kejadian seperti ini dapat terulang kembali," sambungnya.
Usai video perundungan ini viral salah satu pelaku berinisial FDM memberikan klarifikasi.
Namun sayangnya, klarifikasi yang dilakukan FDM dilakukan sepihak sehingga W sendiri tidak menerima klarifikasi tersebut karena dirinya tidak ikut andil dalam hal itu.
"Tidak bisa seperti itu (melakukan klarifikasi), saya tidak ada di situ. Intinya saya tidak terima anak saya diginikan (menjadi korban perundungan)," ujar W.
Sosok Pelaku Perundungan
Sosok pelaku perundungan sisiwi SMA di Langkat diduga anak polisi dan keponakan anggota DPRD.
Adapun korban berinisial A siswi SMA yang menjadi korban perundungan pelaku berinisial BNQ dan FDM.
Aksi perundungan siswi SMA ini terjadi di lingkungan sekolah SMA Negeri 1 Stabat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara (Sumut).
BNQ dikenal sebagai sosok siswi yang sering melakukan perundungan, dia diduga merupakan keponakan anggota DPRD Langkat berinisial P.
Sementara pelaku yang memvideokan aksi perundungan tersebut berinisial FDM, diduga FDM merupakan anak dari seorang polisi.
Di sisi lain, Kabid Pembinaan SMA Dinas Pendidikan Sumut M Basir Hasibuan membenarkan kejadian perundungan yang viral di media sosial.
Basir mengatakan jika korban perundungan itu berusia 22 tahun, namun karena memiliki keterbatasan sehingga korban masih duduk di bangku SMA.
Basir juga mengaku jika korban memang sering menjadi korban perundungan di sekolah.
Viral di Media Sosial
Viral video seorang siswi SMA di Langkat dibully temannya sendiri hingga membuat korban menangis histeris.
Aksi perundungan ini diketahui terjadi di SMA Negeri 1 Stabat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara (Sumut).
Aksi perundungan itu viral di media sosial.
Video viral inipun diunggah di akun instagram @kabarnegri, Minggu (16/10/2023).
Dalam video itu terlihat para siswi mengenakan seragam pramuka berada di dalam kelas.
Pelaku yang merundung berkali-kali merusak jilbab yang digunakan korban hingga terlepas.
Tak hanya itu saja, pelaku juga mencoba memegang bagian sensitif korban.
Sambi tertawa, pelaku tampaknya begitu puas dengan aksi perundungan yang dilakukannya itu.
Unggahan inipun menuai sorotan dari warganet, banyak warganet yang menyayangkan adanya aksi perundungan ini.
"Tidak ada toleransi bagi anak2 berakhlak tdk baik spt ini. Sanksi yang tepat adl dikeluarkan dari sekolah agar tdk menjdi preseden buruk. Suatu saat akan terulang krn pelaku akan berpikir toh sanksinya hanya minta maaf," tulis akun @abuzacky24.
"Kebanyakan dinormalisasi, jd bocah membully bukannya kapok," tulis akun @y*kita792.
"Ga cukup minta maaf aja kok enak..kasi sangsi sosial keluarkan dr sekolah," tulis akun @ni*not.776.
Di sisi lain, Kepala SMAN 1 Stabat, Nano Prihatin membenarkan adanya aksi bully yang dilakukan anak-anak didiknya.
Menurutnya, saat ini pihaknya tengah berupaya melakukan penyelesaian terkait aksi perundungan itu.
"Masih dalam proses penyelesaian. Besok (16/10/2023) semua orang tua dipanggil ke sekolah," ujar Nano.
Terkait video klarifikasi yang dianggap sepihak, Nano menyebut, hanya permintaan maaf saja dari pelaku.
"Itu hanya permintaan maaf dari pelaku, proses tetap berjalan dengan melibatkan orang tua siswa," jelas Nano
Baca juga: Sosok Kades di Grobogan yang Pamer Tumpukan Uang Sekardus, Ngaku Uang Gaib
Orangtua Siswi SMA di Langkat yang Jadi Korban Bullying Sepakat Berdamai Dengan Pelaku |
![]() |
---|
Pelaku Bullying Siswi SMA di Langkat Masih Tetap Sekolah Meski Orang Tua Korban Minta Dikeluarkan |
![]() |
---|
Orang Tua Siswi SMA di Langkat Tak Terima Sang Anak Jadi Korban Perundungan Minta Pelaku Dikeluarkan |
![]() |
---|
Sosok Pelaku Perundungan Siswi SMA di Langkat Diduga Anak Polisi dan Keponakan Anggota DPRD |
![]() |
---|
Viral Aksi Perundungan Siswi SMA di Langkat, Pelaku Lepas Hijab hingga Sentuh Bagian Sensitif Korban |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.