Tragedi Jembatan Kaca Pecah di Banyumas

Usai Jembatan Kaca Pecah di Banyumas, Jembatan Kaca di Kota Malang Kini Juga Terancam Ditutup

Pasca tragedi jembatan kaca pecah di Banyumas, kini Jembatan kaca yang menghubungkan Kampung Tridi dan Kampung Warna Warni juga terancam di tutup.

Editor: Kartika Aditia
Kompas.com
Kolase Jembatan Kaca Pecah di Banyumas (kiri) dan Jembatan Kaca di Malang (kanan). Usai Jembatan Kaca Pecah di Banyumas, Jembatan Kaca di Kota Malang Kini Juga Terancam Ditutup 

TRIBUNBENGKULU.COM - Pasca tragedi jembatan kaca pecah di Banyumas, kini Jembatan kaca yang menghubungkan Kampung Tridi dan Kampung Warna Warni juga terancam di tutup.

Pasalnya, kondisi jembatan tersebut menimbulkan kekhawatiran bagi warga yang tinggal di sekitar lokasi.

Hal itu dibenarkan oleh Ketua RT Kampung Tridi, Adnan.

Menurut Adnan, kekahwatiran tersebut semakin kuat setelah peristiwa pecahnya jembatan kaca di Banyumas, Jawa Tengah yang mengakibatkan tewasnya satu orang.

Kondisi retak yang berada di ujung jembatan kaca di sisi dekat Kampung Tridi itu sudah terjadi sekitar satu bulan.

Pihaknya juga sudah melaporkan hal tersebut ke Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang sejak jauh-jauh hari.

Baca juga: Alasan Model ZDL asal Semarang Bunuh-Buang Bayi di Kloset Bandara Ngurah Rai, Tak Tahu Siapa Ayahnya

Respon yang diterimanya, Pemkot Malang berjanji akan menindaklanjuti keretakan jembatan sepanjang 20 meter itu.

"Katanya mau ditindaklanjuti, tetapi sampai sekarang masih belum," kata Adnan pada Jumat (27/10/2023).

Selain itu, kapasitas maksimal jembatan tersebut dilewati 100 orang saja. Pengelola kedua kampung tempat wisata juga membatasi wisatawan yang lewat apabila dalam keadaan ramai.

Adnan mengatakan, untuk kondisi wisatawan saat ini masih sepi sehingga jembatan kaca rata-rata hanya dilewati 10-20 orang setiap harinya secara bergantian.

Diakuinya, kondisi jembatan kaca saat ini tergolong aman untuk dilewati.

"Kadang-kadang tidak sampai, kan bergantian lewatnya dan tidak mungkin berjubel di situ, kecuali pengunjung yang memang satu paket, satu bus. Sekarang memang agak sepi, jadi saat ini yang lewat di situ agak sepi," katanya.

Selain itu, untuk pengecekan atau perawatan jembatan kaca secara berkala tidak diketahui.

Baca juga: Kronologi Wanita Diculik dan Disekap Lima Debt Collector di Riau

Selama ini tidak ada laporan yang masuk dari warganya bahwa ada pihak pemerintah yang melakukan hal tersebut.

"Saya juga enggak tahu, kalau ada pengecekan seharusnya lapor ke RT atau RW, selama ini enggak ada, kami juga enggak tahu misal datang sendiri, dengan kondisi melihat sendiri," katanya.

Kepala Disporapar Kota Malang, Baihaqi mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas PUPRPKP Kota Malang untuk menindaklanjuti laporan retakan jembatan kaca itu.

Tim dari Dinas PUPRPKP akan segera mengecek ke lokasi.

Viral  Jembatan Kaca di Banyumas Pecah

Tragedi jembatan kaca pecah The Geong di kawasan wisata Hutan Pinus Limpakuwus, Banyumas, Jawa Tengah hingga kini masih jadi menjadi perbincanfan, khususnya di media sosial.

Dalam tragedi tersebut, ada empat orang yang menjadi korban.

Dua korban terjatuh, namun salah satunya tewas di lokasi kejadian.

Sementara dua korban lainnya sempat bergelantungan di rangka jembatan sebelum akhirnya dapat diselamatkan.

Sementara korban tewas diketahui berinisial FA (49).

Korban saat itu segera dievakuasi ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

"(Korban yang meninggal) kondisinya lemas, tidak ada darah, seperti orang pingsan. Yang satunya bisa duduk, sehingga satu dievakuasi dulu," Ketua Koperasi Hutan Pinus Limpakuwus Eko Purnomo,dilansir dari Kompas.com, Kamis (26/10/2023)

Berikut deretan fakta tragedi jembatan kaca pecah di Banyumas hingga kisah sedih keluarga korban tewas.

Awal Mula Kejadian

Insiden nahas ini bermula saat sejumlah 11 wisatawan sedang berada di atas jembatan kaca pada Rabu (25/10) pagi sekitar pukul 10.00 WIB.

Wisatawan tersebut terbagi menjadi dua kelompok yang masing-masing terdiri dari 7 orang dan 4 orang.

Kemudian kelompok wisatawan yang berjumlah 4 orang itu melakukan selfie atau swafoto di atas jembatan, di dekat patung berbentuk tangan yang mencengkram jembatan tersebut.

Saat asyik berswafoto, tiba-tiba satu sisi kaca di jembatan pecah sehingga membuat 4 orang terjatuh.

Sebanyak 2 orang wisatawan bisa berpegangan di kerangka jembatan dan tidak jatuh ke tanah. Sementara 2 wisatawan lainnya langsung terjatuh ke tanah dari ketinggian kurang lebih 15 meter.

Kesaksian Penjaga Toilet Objek Wisata

Sanarto, penjaga toilet wisata yang menjadi saksi mata insiden ini bercerita bagaimana dia menyaksikan detik-detik saat jembatan kaca tersebut pecah.

Kemudian ia mendengar suara korban yang selamat berteriak minta tolong.

"Mereka sedang foto-foto, (sedangkan) 2 orang yang jatuh langsung tidak sadarkan diri," kata Sanarto dikutip dari Tribunnews.com.

Sanarto mengungkapkan, korban berinisial F (49) yang terjatuh dilaporkan tewas, sementara satu korban lainnya yakni A (41) dalam keadaan kritis.

Diketahui, kedua korban jembatan kaca pecah itu merupakan wisatawan asal Cilacap, Jawa Tengah.

Kondisi Korban Selamat Alami Trauma

Kondisi korban selamat yang bergelantungan di rangka jembatan sempat mengalami syok.

Keduanya juga sempat dilarikan ke rumah sakit.

"Sempat syok, masuk IGD, cuma rawat jalan, ada luka sedikit," ujar Eko.

Sedangkan korban selamat satunya yang jatuh ke bawah, kata Eko, sampai sore tadi masih dirawat di rumah sakit.

Pengelola Lokasi Wisata Siap Tanggung Jawab

Angga (30), salah satu pegawai dari lokasi wisata tersebut mengatakan bahwa pengelola siap bertanggung jawab atas kejadian ini.

Pihak pengelola juga sudah menutup wahana jembatan kaca tersebut hingga pihak-pihak terkait selesai melakukan pengecekan.

"Tadi dari bos suruh ditutup dulu nunggu perkembangan. Tapi kami selaku pihak wisata ini bertanggung jawab sepenuhnya," kata Angga.

Angga mengungkapkan, jembatan kaca sebenarnya merupakan wanaha baru yang dibuka untuk wisatawan pada lebaran lalu.

Jembatan kaca tersebut disebut diketahui menggunakan tempered dengan ketebalan 1 centimeter.

Meski begitu, sebagai pegawai yang bertugas di tempat wisata ini, Angga sendiri tidak tahu berapa kapasitas jembatan kaca tersebut.

"Kaca itu jenisnya sama yang ada di Baturraden. Saya tidak tahu persis kapasitasnya berapa dan yang jaga dua orang," ujar Angga.

Sementara itu, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Banyumas sudah ke TKP untuk pengecekan. Namun untuk saat ini, belum bisa dipastikan apa penyebab jembatan kaca tersebut bisa pecah.

"Penyebabnya sendiri belum tahu tapi kaca yang pecah adalah satu lempeng ukuran kaca 122.4 cm," kata Petugas DPU Bidang Penataan Bangunan, Imam Wibowo.

"Kalau lihat tempat jatuhnya itu di dekat sama tumpuan, bukan karena di konstruksi tapi kami belum bisa menyimpulkan," jelasnya.

Baca juga: BREAKING NEWS: Pangkas Rambut di Kepahiang Hangus Terbakar, Titik Api Berasal Dari Lantai 2

Baca juga: Dikbud Dalami Kasus Oknum Guru SMA di Bengkulu Selatan Chat Mesra ke Siswi

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved