Penemuan Jasad Ayah dan Anak di Koja

Sosok Istri di Koja 2 Minggu Hidup Bersama Jasad Suami & Anak Balitanya, Makan Lahap saat Dievakuasi

Sosok Istri di Koja 2 Minggu Hidup Bersama Mayat Suami dan Anak Balitnya, Makan Lahap saat Dievakuasi

Editor: Hendrik Budiman
Elga Hikari Putra/TribunJakarta.com
Kolase Evakuasi Jenazah (kiri) dan TKP di Police Line (Kanan). Sosok Istri di Koja 2 Minggu Hidup Bersama Jasad Suami & Anak Balitanya, Makan Lahap saat Dievakuasi 

TRIBUNBENGKULU.COM - Sosok istri di Koja, Jakarta Utara yang hidup sekitar dua pekan bersama jasad suami dan bayinya yang sudah membusuk.

Satu warga bernama Bambang (55) mengatakan, istri dari pria bernama Hamka tersebut sangat tertutup.

Bahkan warga sekitar tidak ada yang mengetahui nama istri Hamka meski yang bersangkutan sudah lama tinggal di sana, tepatnya di Jalan Balai Rakyat RT 06 RW 03, Tugu Selatan, Koja.

"Kalau suaminya yang meninggal itu namanya Hamka, kalau istrinya saya sama tetangga juga ga ada yang tahu namanya siapa, orangnya tertutup, paling kita cuma sekadar negor aja pas ketemu," ujar Bambang.

Bambang mengatakan, rumah yang ditempati Hamka adalah peninggalan milik orang tuanya.

Sedangkan istri Hamka, ia tak tahu darimana asal-usulnya.

"Pak Hamka emang asli sini, ini bekas rumah orang tuanya, dia punya usaha travel umrah, Kalau istrinya ibu rumah tangga aja," kata Bambang.

Sosok Hamka Ayah di Koja

Sosok Hamka (50) yang ditemukan membusuk bersama anak balitanya di rumahnya di Jalan Balai Rakyat RT 06 RW 03, Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara dikenal tertutup kepada warga sekitar.

Meski sudah tinggal di wilayah itu sejak puluhan tahun silam, tak banyak yang mengenal kepribadian Hamka dan keluarganya.

"Paling saya negur kalau dia jalan Salat ke masjid aja, ya sekadar itu aja. Kalau istrinya lebih tertutup lagi," kata Bambang (55) warga yang turut menemukan jasad Hamka dan balitanya, Sabtu (28/10/2023).

Sepengetahuan Bambang, Hamka memiliki usaha di bidang travel umrah dan istrinya ibu rumah tangga yang mengurusi dua balita mereka.

Bambang mengatakan, dia dan warga sekitar sudah merasakan bau tak sedap sejak sekira dua pekan lalu.

Bau tersebut kian terasa ketika malam hari. Rumah Bambang yang jaraknya sekira 50 meter dari kediaman Hamka pun turut merasakan aroma tak sedap itu.

Baca juga: Kronologi Penemuan Jasad Ayah dan Anak Membusuk di Koja, Berawal Dari Bau Tak Sedap-Paket Terlantar

"Kita pikir awalnya bau bangkai, kita cari-cari di got kok enggak ketemu juga dan masih bau aja," kata Bambang.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved