Paman Diduga Lecehkan Ponakan di Kepahiang Ngaku Ada Bekingan Hingga Tak Takut Dihukum
Ngaku Ada "Backup", Paman yang Diduga Lecehkan Ponakan di Kepahiang Tak Takut Diproses Hukum
Penulis: Beta Misutra | Editor: Hendrik Budiman
Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Beta Misutra
TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Seorang paman yang diduga lecehkan keponakannya sendiri di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu ggaku ada backup (Bekingan) dan tak takut diproses hukum.
Pelecehan tersebut dialami seorang anak berusia 13 tahun warga Kecamatan Kepahiang, Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu.
Kepada pihak keluarga korban, sang paman mengaku memiliki kenalan perwira polisi di salah satu instansi kepolisian di Provinsi Bengkulu.
Sehingga karena mengaku masih memiliki kenalan polisi tersebut, terlapor mengatakan kepada pihak keluarga bahwa dirinya tidak takut jika harus berurusan dengan pihak kepolisian.
Karena menurut terlapor, salah satu perwira polisi tersebut nantinya akan membantu dirinya atas laporan kasus tersebut.
"Kami ada suatu kekhawatiran, karena oknum terlapor itu selalu berbicara ada benteng. Jadi yang sifatnya mengamankan, dia tidak takut dan seolah-olah tidak bersalah," ungkap Penasehat Hukum korban, Al Aqbar, Senin (30/10/2023).
Terakait dengan pengakuan terlapor tersebut, pihak keluarga korban berharap agar Polda Bengkulu ikut membantu mengawal kasus tersebut.
Baca juga: Diimingi Makan Sate, Paman Kepahiang Diduga Lecehkan Keponakan yang Masih SMP
Agar nantinya perkara laporan kasus dugaan pelecehan terhadap anak dibawah umur yang sebelumnya telah mereka laporkan ke Polres Kepahiang dapat berjalan sebagaimana mestinya.
"Harapan kami meskipun misal benar prihal itu, kami meminta pada aparat penegak hukum Polda Bengkulu untuk turut serta membantu kawan-kawan PPA di Polres Kepahiang. Agar proses penyelesaian perkara ini mereka nyaman, dan tidak ada tekanan dari pihak manapun," kata Aqbar.
Terpisah ibu korban mengatakan bahwa akibat kejadian tersebut anaknya mengalami trauma dan takut bertemu orang baru.
Bahkan dirinya cukup trauma dengan kata-kata "Om", bahkan sempat tak mau pergi bersekolah saat awal pelecehan tersebut ia alami.
"Sempat trauma, bahkan agar dia mau pergi ke sekolah kami harus beberapa kali meyakinkannya agar ida mau pergi sekolah. Intinya kita minta keadilan atas kasus anak saya ini," ujar ibu korban.
Diberitakan sebelumnya, korban yang masih berstatus pelajar SMP di Kepahiang Bengkulu, diduga menjadi korban pelecehan oleh pamannya sendiri.
Kejadian itu terjadi pada Sabtu 30 September 2023 lalu, saat itu korban sedang sendiri di rumahnya di Kecamatan Kepahiang.
HKG PKK ke-53, TP-PKK Kepahiang Senam Sehat, Ajak Masyarakat Terapkan Pola Hidup Sehat |
![]() |
---|
Kecelakaan Maut di Jalur 2 Merigi Kepahiang Bengkulu, Ibu Muda Tewas Saat Melindungi Bayi |
![]() |
---|
Detik-detik Tragis Ibu Muda Tewas Kecelakaan di Kepahiang, Sang Bayi Selamat Dalam Pelukan Terakhir |
![]() |
---|
Deretan Tas Mewah Disita dari Andrian Defandra, Penyidik Telusuri Keaslian Barang |
![]() |
---|
Kronologi Kecelakaan di Kepahiang Tewaskan Ibu Muda, Pelukan Terakhir Lindungi Sang Bayi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.