Pabrik Keripik Pisang Narkoba
Kronologi Pabrik Keripik Pisang Narkoba Digerebek, sudah Sebulan Beroperasi di 4 Wilayah
Pabrik keripik pisang narkoba digerebek beroperasi di 4 wilayah berhasil diungkap Bareskrim Polri.
TRIBUNBENGKULU.COM - Pabrik keripik pisang narkoba digerebek beroperasi di 4 wilayah berhasil diungkap Bareskrim Polri.
Jaringan produksi dan pengedar narkoba dengan modus baru di 4 wilayah yakni di Cimanggis, Depok, Magelang, Jawa Tengah dan dua titik di Bantul, Yogyakarta.
Pelaku memproduksi keripik pisang yang mengandung narkotika serta happy water yang juga mengandung narkotika.
Bahkan, sebanyak 8 tersangka dibekuk Bareskrim dari 4 titik yang digerebek.
Dari jaringan ini berhasil diamankan sedikitnya 426 pak keripik pisang mengandung narkotika, serta ribuan botol happy water.
Kabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada menjelaskan pihaknya berhasil mengungkap kasus ini berawal dari kegiatan patroli cyber di media sosial.
"Ada informasi pengiriman narkoba dan dijual di media sosial. Ternyata bentuknya berupa keripik pisang dan happy water," kata Wahyu Widada dalam tayangan Metro TV News, Jumat (3/11/2023).
Menurut Wahyu, pihaknya mencurigai penjualan keripik pisang namun dengan harga yang cukup mahal.
"Ukuran jual keripik dengan harga tinggi, membuat kami menjadi curiga," katanya.
Setelah didalami selama sekitar sebulan menurut Wahyu pihaknya berhasil menggerebek lokasi pemasaran keripik pisang narkoba di Cimanggis, Depok, Jawa Barat, beberapa hari lalu.
Dari Depok kata dia diamankan 3 tersangka dan ratusan kemasan keripik pisang mengandung narkoba yang siap dijual.
"Dari Cimanggis Depok, yang pertama kali dilakukan penggerebekan berkembang di Kaliangking, Magelang. Di magelang ini merupakan pabrik produksi happy water dan juga keripik pisang narkoba," ujar Wahyu.
Baca juga: Ipda IS Perwira Polisi Diduga Ikut Terseret Kasus Pembunuhan Tuti dan Amalia di Subang, Ini Sosoknya
Menurut Wahyu di Magelang pihaknya mengamankan 2 orang.
"Dari Magelang berkembang di dua pabrik produksi keripik pisang narkoba lainnya di Bantul, Yogyakarta," ujarnya.
Dari dua lokasi di Yogyakarta kata Wahyu diamankan 3 orang yang berperan memproduksi keripik pisang mengandung narkoba dan dikemas dengan kemasan khusus.
"Jadi totalnya ada 8 tersangka yang diamankan," kata dia.
Keripik pisang narkotika yang dijual kata Wahyu Widada menggunakan nama brand Keripik Pisang Lumer.
"Keripik pisang narkotika ini juga djual dengan 4 rasa, yakni rasa original, cokelat, strawberry dan green tea," katanya.
Selain itu kata Wahyu, keripik pisang narkoba itu dikemas dalam berbagai ukuran.
"Yang paling besar 500 gram, lalu 200 gram,100 gram 75 gram dan 50 gram, dengan harga bervariasi," kata dia.
Sedikitnya kata Wahyu diamankan 426 kemasan keripik pisang narkoba yang siap diedarkan.
"Ini adalah modus baru, yakni narkoba dalam bentuk keripik pisang," katanya.
Selain mengamankan 8 tersangka dan sejumlah barang bukti, Wahyu mengatakan pihaknya juga mengejar 4 orang lainnya yang kini masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) kepolisian.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Bareskrim-ungkap-pabrik-narkoba-keripik-pisang.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.