Perundungan Siswa SD di Pekalongan

Viral Siswa SD di Pekalongan Jadi Korban Bullying di Sekolah, Dibanting Hingga Berdarah di Kepala

Aksi bullying lagi-lagi terjadi di kalangan pelajar. Aksi bullying kali ini dialami oleh seorang siswa kelas 6 SD di Sragi, Pekalongan, Jawa Tengah.

Editor: Kartika Aditia
TribunBengkulu.com
Viral Siswa SD di Pekalongan Jadi Korban Bullying di Sekolah, Dibanting Hingga Berdarah di Kepala 

TRIBUNBENGKULU.COM - Aksi bullying lagi-lagi terjadi di kalangan pelajar. Aksi bullying kali ini dialami oleh seorang siswa kelas 6 SD di Sragi, Pekalongan, Jawa Tengah.

Adapun hal tersebut viral dan diunggah di akun intagram @Pekalonganinfo, Kamis (2/11/2023)

"Seorang siswa kelas 6 SD di Sragi mendapat perlakuan kurang menyenangkan dari teman-temannya," tulis narasi dalam caption unggahan tersebut.

Berdasarkan keterangan, ibu dari anak tersebut menuturkan, peristiwa bermula saat anak-anak bermain di jam kosong hari Senin (30/10/23) pukul 11.00 WIB.

Awalnya mereka bermain berantem-beranteman, namun salah seorang siswa yang kebetulan sudah lama mengikuti karate bermain dengan kurang wajar.

Baca juga: Inara Rusli Tuntut Nafkah Anak Rp 12 Miliar ke Virgoun, Jelaskan Alasannya Agar Tak Disebut Serakah

Ia membanting temanya ke lantai hingga 3x.

Pada bantingan ke-2 kepala temanya itu terkena bangku, dan yang ke-3 ia banting lagi temanya sampai di jedotin ke lantai sampai kepalanya keluar darah.

Setelah kejadian itu gurunya datang dan ada beberapa murid yang menceritakan kronologinya.

Namun kejadian ini sama sekali tidak diberitahukan kepada orangtua murid yang bersangkutan.

Saat itu anaknya pulang diantar teman-temanya dengan sudah menggunakan sragam pramuka, ketika ditanya dimana sragam putihnya mereka hanya menjawab banyak darahnya jadi di cuci di sekolah.

Saat ditanyakan lagi kenapa kepalanya diperban anaknya menjawab jatuh saat lari.

Sore harinya beberapa orangtua murid lain datang kerumahnya dan menceritakan kronologi kejadian sebenarnya bahwa anaknya dibanting oleh temanya di sekolah.

Keesokan harinya ibu tersebut mengkonfirmasi kejadian itu ke pihak sekolah dan hanya dijawab "semua sudah diselesaikan baik-baik dan anaknya sudah bermain lagi".

Peristiwa seperti ini sebenarnya bukan pertama kali, saat bermain di rumah anaknya juga pernah diajak berantem-beranteman dan sudah dibanting 2x namun anaknya pergi dan tidak meladeni.

Atas peristiwa itu, Ibu murid tersebut memohon agar pihak sekolah berani menegur dengan tegas terhadap anak tersebut agar tidak kejadian hal serupa lagi.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved