Berita Bengkulu Tengah

Sekda Benteng Rachmat Riyanto Beri Pendampingan Pelajar SD Korban Asusila Tetangga

Sekda Benteng Rachmat Riyanto Kunjungi Pelajar SD Korban Asusila Tetangga, Berikan Pendampingan.

Penulis: Suryadi Jaya | Editor: Hafi Jatun Muawiah
Suryadi Jaya/TribunBengkulu.com
Sekretaris Daerah (Sekda) Bengkulu Tengah Rachmat Riyanto, mengunjungi AN (7) korban asusila yang diduga dilakukan oleh tetangganya sendiri, Selasa (7/11/2023). 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Suryadi Jaya

 

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU TENGAH - Sekretaris Daerah (Sekda) Bengkulu Tengah Rachmat Riyanto, mengunjungi AN (7) korban asusila yang diduga dilakukan oleh tetangganya sendiri, Selasa (7/11/2023).

Diketahui, AN merupakan pelajar Sekolah Dasar (SD) asal Kecamatan Pondok Kubang yang kini mengalami trauma psikologis. 

AN menjadi korban tindakan bejat tetangganya sendiri sesaat bermain di depan rumahnya usai pulang sekolah, Senin (30/10/2023) sekira pukul 11.00 wib. 

Sementara, pelaku berinisial To, sekarang melarikan diri dan dalam pengejaran pihak kepolisian. 

"Hari ini kita mengunjungi rumah korban, untuk memberikan pendampingan tidak hanya kepada anak tetapi kepada orang tua korban, bersama DP3AP2KB Bengkulu Tengah," ujar Sekda Rachmat Riyanto

Sekda mengungkapkan turut berduka cita dan prihatin atas kejadian yang menimpa korban dan berharap psikologis korban dan orang tua cepat membaik. 

"Pendampingan untuk psikologis sudah dilakukan oleh psikolog profesional dan nanti dari Dinas Sosial juga akan memberikan bantuan, semoga secara perlahan bisa membaik psikologis anak kita ini," ungkapnya. 

Sementara itu, Kepela DP3AP2KB Bengkulu Tengah, Wijaya Atmajaya mengungkapkan, sejak kasus asusila tersebut terjadi, pihaknya telah melakukan pendampingan sejak di Polres Bengkulu Tengah. 

"Kita sudah melakukan pendampingan, untuk rumah aman juga sudah kita siapkan, agar proses penyembuhan psikologis korban semakin cepat," kata Wijaya. 

Dari pantauan TribunBengkulu.com, korban didampingi sang ibu terlihat diam dan tampak trauma dengan kejadian yang menimpanya. 

"Hingga saat ini, korban masih trauma dan belum bisa bersekolah kembali, kita akan terus mendampingi korban sampai trauma yang dialaminya sembuh," ungkap Wijaya. 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved