Penemuan Jasad Ayah dan Anak di Koja

Nasib Anak Sulung yang Tinggal Bersama Jasad Hamka dan Adiknya di Koja Usai Kondisinya Membaik

Usai heboh kasus penemuan jasad ayah dan balita di Koja, begini nasib anak sulung.

Editor: Kartika Aditia
TribunJakarta.com
Nasib Anak Sulung yang Tinggal Bersama Jasad Hamka dan Adiknya di Koja Usai Kondisinya Membaik 

Sebelumnya, Kriminolog Universitas Indonesia (UI) Adrianus Meliala menduga ada dua penyebab istri bos travel Hamka, NP (30) membiarkan suaminya Tewas Membusuk di dalam rumahnya di Koja.

Adrianus mengatakan penyebab pertama yakni keluarga tersebut memutus hubungan dengan masyarakat luar.

"Maka dia kemudian, membiarkan saja suaminya seperti itu. Dia tidak mau minta tolong atau tidak mau memakamkan suaminya, ya didiamkan saja," kata Adrianus dikutip TribunBengkulu.com dari Kompas.com, Sabtu (4/11/2023)

Kedua, Adrianus mengatakan kemungkinan soal istri Hamka yang mengalami gangguan jiwa.

Kendati demikian, dugaan gangguan jiwa NP ini harus diteliti lebih lanjut untuk mengetahui kepastiannya.

"Yang kedua, dia membiarkan suaminya itu dalam rangka karena dia selama ini memiliki suami yang begitu dominan dan begitu menguasai," ujar Adrianus.

Oleh karena itu, Adrianus mengatakan istri Hamka tidak tahu lagi tindakan yang harus dilakukan saat suaminya meninggal dunia.

"Jadi, semacam anak ayam kehilangan induk untuk menghadapi suami yang sudah tiada dan dia not doing what to do," katanya.

Menurut Adrianus, tidak menutup kemungkinan kedua analisisnya itu dialami NP.

Hal tersebut berakibat fatal karena NP tidak bisa menyediakan makanan untuk AD dan AQ.

"Lalu kemudian, sebagaimana diberitakan oleh media, malanutrisi, seperti kekurangan gizi, seperti enggak makan selama beberapa hari bagi si sulung.

Bagi, anak yang bungsu, tentu tidak mendapatkan asupan makan, lebih fatal. Maka kemudian dia meninggal dunia lebih cepat," pungkasnya.

Adrianus juga menguak dugaan penyebab kematian bos travel umrah tersebut.

Ia menduga Hamka mengidap penyakit mematikan salah satunya bisa ke Jantung.

"Mengenai kenapa meninggalnya, untuk yang Koja ini pada konteks ayahnya, saya sih menduga, yang bersangkutan sakit terminal, misalnya jantung, lalu kumat dan enggak bisa ditolong lagi," kata Adrianus.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved