Warga Seluma Pelaku Penipuan Tiket Konser Coldplay Palsu Dilaporkan ke Polda Metro Jaya

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Yayan Hartono

TRIBUNBENGKULU.COM, SELUMA -  Tak kunjung ada penyelesaian dan itikad baik, akhirnya korban dugaan penipuan tiket konser Coldplay palsu resmi melaporkan FAP warga Seluma ke Polda Metro Jaya, Sabtu (18/11/2023).

"Iya, Sabtu (18/11/2023) kami resmi melaporkan FAP ke Polda Metro Jaya terkait penipuan tiket konser Coldplay palsu ini," kata Aditya Maulana warga Tebet Jakarta Selatan, kepada Tribunbengkulu.com melalui pesan WhatsApp, pagi ini (20/11/2023). 

Dijelaskannya pelapor penipuan ini adalah Niken, yang juga menjadi korban dengan jumlah uang DP yang sudah ditransfer mencapai Rp 3, 2 juta.

Perkara ini dilaporkan ke Polda Metro Jaya, setelah terlebih dahulu berkonsultasi ke bagian pelayanan Polda Metro Jaya.

"Setelah kita berkonsultasi, kami langsung disarankan untuk membuat laporan. Jadi langsung kami buat laporan," ujarnya. 

Senada juga disampaikan Niken yang membuat laporan ke Polda Metro Jaya. Melalui pesan whatsapp ia mengatakan bahwa laporan yang dibuatnya di Polda Metro Jaya mewakili korban lainnya yang totalnya saat ini telah mencapai 20 orang. 

"Totalnya ada 20 korban penipuan tiket palsu oleh Firman Aji Pradyumnata ini. Dengan total uang yang sudah ditransfer sebesar Rp 38,9 juta," ungkap Niken. 

Dirinya berharap pihak kepolisian dapat memproses dan mengungkap perkara ini. Pelaku dapat dibekuk dan mempertanggungjawabkan perbuatannya, diproses sesuai hukum yang berlaku. 

"Perlu diketahui bahwa 20 korban ini tersebar di beberapa provinsi. Jadi kami membuat laporan ini mewakili korban-korban lainnya," tutur Niken. 

Untuk diketahui FAP diduga melakukan penipuan dengan menjual tiket konser band Coldplay palsu yang dipasarkan melalui akun instagram pribadinya. 

Tiket yang ditawarkan dengan harga mulai dari Rp 6,5 jauh lebih murah dari harga tiket yang dibanderol oleh panitia. Tergiur lalu 20 korban ini memesan tiket kepada pelaku, yang oleh pelaku meminta korban membayar DP yang besarannya mencapai Rp 38,9 juta.

Untuk meyakinkan korban, pelaku menyampaikan bahwa pelunasan dilakukan di lokasi konser. Namun sampai konser selesai digelar, tiket tidak diterima sehingga para korban memilih melaporkan perkara ini ke polisi.