Kasus Pembunuhan Berantai di Wonogiri

Kronologi Pembunuhan Berantai di Wonogiri, Sarmo Racuni 2 Temannya Hingga Tewas dan Dikubur di Kamar

Kronologi Pembunuhan Berantai di Wonogiri, Sarmo Racuni 2 Temannya Hingga Tewas dan Dikubur di Kamar

Editor: Hendrik Budiman
HO TribunBengkulu.com/Istimewa/TribunSolo
Kolase Konfrensi Pers Kasus Pembunuhan Berantai di Wonogiri (Kiri) dan TKP Kejadian (Kanan). Kronologi Pembunuhan Berantai di Wonogiri, Sarmo Racuni 2 Temannya Hingga Tewas dan Dikubur di Kamar 

Intinya tidak bisa menerima kalau penggergajian sepi.

Dia juga ingin penggergajian dipindah ke Klaten," ujarnya.

"Bagi hasilnya kalau pas ramai bisa penuh, karena sepi berkurang dia tidak bisa menerima, mintanya penuh terus. Dikira saya korupsi, saya tidak becus," imbuh Sarmo.

Menurut Sarmo tindakan yang membuatnya emosi adalah saat korban menunjuk-nunjuk keningnya sambil berkata bahwa penggergajian akan dipindah ke Klaten.

Sementara untuk korban Sunaryo, Sarmo mengaku memiliki urusan utang piutang. Ia menggadaikan mobil Grandmax ke Sunaryo dengan nilai Rp 48 juta.

"Seharusnya saya kan sudah mengambil, karena sudah tempo saya belum bisa, akhirnya dia (Sunaryo) terus menekan saya. Telatnya dua bulan," jelasnya.

Sarmo mengatakan korban Sunaryo selalu menekannya dengan kata kasar.

"Korban bilang sudah dibantu tapi tidak bisa mengerti, pokoknya mencaci-maki saya," kata Sarmo.

Sarmo mengaku ada dua orang yang selama ini dia bunuh.

"Setiap diinterogasi saya tidak mengaku. Sekecil apapun barang bukti selalu berusaha saya hilangkan," ujarnya.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com

Dapatkan Informasi Lainnya di GoogleNews, Klik: Tribun Bengkulu

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved