Pilpres 2024

Kampanye Anies Baswedan di Bengkulu Diduga Langgar Aturan, Bawaslu Klarifikasi TKD dan Unihaz

Kampanye Anies Baswedan di Bengkulu Diduga Langgar Aturan, Bawaslu Klarifikasi TKD dan Unihaz

Penulis: Romi Juniandra | Editor: Hendrik Budiman
Romi Juniandra/TribunBengkulu.com
Capres nomor urut 1 Anies Baswedan saat blusukan di Pasar Minggu, Kota Bengkulu, Rabu (6/12/2023). Kampanye Anies Baswedan di Bengkulu Diduga Langgar Aturan, Bawaslu Klarifikasi TKD dan Unihaz 

"Jadi ada keadilan yang distributif, ada kemakmuran yang merata," kata Refly Harun kepada TribunBengkulu.com di sela-sela kampamye Anies Baswedan di Kota Bengkulu, Rabu (6/12/2023).

Kemakmuran yang merata ini, kata Refly, juga termasuk untuk Bengkulu. Apalagi, Bengkulu merupakan tempat bersejarah bagi Indonesia, dengan tanah kelahiran Fatmawati, dan Bung Karno pernah diasingkan Belanda di sini.

Data dari BPS Bengkulu, PDRB Bengkulu sendiri pada triwulan III 2023 berjumlah Rp 23,76 trilun, Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB).

Kunjungan Anies Baswedan ke Bengkulu.
Kunjungan Anies Baswedan ke Bengkulu. (Ho TribunBengkulu.com)

Dari angka Rp 23,76 triliun ini, sektor pertanian menjadi yang terbesar, yakni Rp 6,87 triliun atau 28,8 persen.

Beberapa sektor lain yang memiliki ekonomi besar di Bengkulu adalah sektor perdagangan, dengan nilai Rp 3,22 triliun, dan menyumbang 14 persen PDRB.

Sektor besar lainnya adalah transportasi dan pergudangan, dengan nilai Rp 2,15 triliun, dan menyumbang 9 persen PDRB.

Untuk ekspor, pada Oktober 2023, tercatat ekspor Bengkulu sebesar US$ 25,38 juta dollar, atau sebesar Rp 393,8 miliar (kurs dollar Rp 15,517).

Dari angka ini, ekspor terbesar Bengkulu adalah batu bara, dengan nilai US$ 22,90 juta. Batu bara mencakup 95,29 persen ekspor Bengkulu.

Ekspor lainnya adalah cangkang sawit, dengan nilai US$ 0,95 ribu, karet dengan nilai US$ 1,34 juta, kayu olahan dengan nilai US$ 0,18 juta, dan lainnya sebesar US$ 0,02 juta.

Alasan Anies ke Bengkulu

Anies Baswedan, calon presiden (capres) nomor urut 1 ungkapkan alasan datang ke Bengkulu meski punya mata pilih sedikit.

Mengingat Provinsi Bengkulu sendiri hanya memiliki Daftar Pemilih Tetap (DPT) tidak sampai 1,5 juta.

Jumlah tersebut tentunya sangat kecil sekali jika dibandingkan dengan DPT di DKI Jakarta saja yang mencapai 8,2 juta, atau provinsi tetangga seperti Sumatera Selatan yang mencapai 6,3 juta mata pilih.

Namun menurut Anies Baswedan, ia memilih untuk datang ke Bengkulu dan meminta dukungan dari masyarakat Bengkulu tentu ada alasannya.

Di antaranya karena dirinya menyukai masyarakat Bengkulu yang menurutnya baik dan ramah-ramah.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved