Terapis Pijat di Malang Bunuh Pasien

Sosok AP, Pengusaha Kafe Asal Surabaya yang Dimutilasi Terapis Pijat di Malang Diungkap Tetangga

Sosok Andrian Pranowo (34) warga Kecamatan Tenggilis Mejoyo Kota Surabaya yang ditemukan dalam kondisi tinggal tulang belulang karena dibunuh dan

Editor: Kartika Aditia
TribunJatim.com/Kukuh Kurniawan
Sosok AP, Pengusaha Kafe Asal Surabaya yang Dimutilasi Terapis Pijat di Malang Diungkap Tetangga 

TRIBUNBENGKULU.COM - Sosok Andrian Pranowo (34) warga Kecamatan Tenggilis Mejoyo Kota Surabaya yang ditemukan dalam kondisi tinggal tulang belulang karena dibunuh dan dimutilasi.

Berdasarkan keterangan tetangga yang timggal di dekat rumah Andrian Pranowo (AP), dirinya sempat mendengar jika AP tak kunjung pulang.

Kendati demikian, ia tak mengetahui pakah AP memang pindah domisili atau memang karena memiliki urusan lain sehingga menyebabkan jarang tampak pulang atau berada di rumah.

Namun, mengenai sosok AP, ia tak begitu mengenal dekat.

Saat kebetulan berpapasan, AP biasanya menyapa dirinya.

Namun hanya sebatas itu.

Selebihnya, seperti mengobrol panjang, hampir tidak pernah.

"Iya kenal. Iya sempat dengar (hilang). Saya engga pernah interaksi. Cuma nyapa aja," ujarnya saat ditemui awak media, pada Jumat (5/1/2024) sore.

Ia hanya sebatas mengetahui sosok AP sebagai seorang tetangganya yang tinggal di alamat tersebut.

Dan ia juga membenarkan jika sosok AP bekerja sebagai pengusaha kafe di Kota Batu.

Baca juga: Kondisi Terkini Masinis KA Turangga yang Selamat Pasca Kecelakaan Maut Hingga Sempat Terjepit

"Iya tahu (dia punya kafe di Batu) jumlahnya gak tahu. Nomor telponnya gak tahu," katanya.

Selain belum berkeluarga, ia juga mengungkapkan, sosok AP merupakan anak tunggal, dan selama ini selalu tinggal di rumah tersebut bersama kedua orangtuanya.

"Belum (berkeluarga). Iya tahu (dia punya kafe di Batu) jumlahnya gak tahu. Iya slentingan aja (dia hilang). Gak ada saudara. Anak tunggal," pungkasnya.

Terbongkarnya Kasus Mutilasi

Satreskrim Polresta Malang Kota membeberkan kronologi pengungkapan pembunuhan dan mutilasi yang terjadi di Jalan Sawojajar Gang 13 A No 12 RT 1 RW 3 Kelurahan Sawojajar Kecamatan Kedungkandang Kota Malang.

Wakasat Reskrim Polresta Malang Kota, AKP Nur Wasis menjelaskan secara detail terkait penyelidikan tersebut.

Dimana berawal dari adanya laporan orang hilang pada 15 Oktober 2023 bernama Adrian Prawono (34), warga Kecamatan Tenggilis Mejoyo Kota Surabaya.

"Kemudian, ada penemuan tubuh manusia tanpa bagian kepala, tangan, serta kaki di Sungai Bango. Dari hal tersebut, kami lakukan penyelidikan," ujarnya kepada TribunJatim.com, Jumat (5/1/2024).

Setelah dilakukan penyelidikan, polisi menemukan petunjuk yang mengarah kepada tersangka bernama Abdul Rahman (inisial AR), warga Probolinggo dan dilakukan penangkapan.

"Kami mendapatkan petunjuk berupa komunikasi terakhir korban, yang mengarah kepada tersangka berinisial AR. Kami lakukan pendalaman,"

"Dan pada Jumat (5/1/2024) dinihari tadi, kami mendapati bahwa ada potongan tubuh yang dipendam tersangka di pinggir sungai. Potongan tubuh yang sudah tinggal tulang itu, adalah bagian kepala, telapak tangan dan telapak kaki," jelasnya.

Setelah itu, tulang belulang potongan tubuh korban tersebut dievakuasi dan dibawa ke Kamar Jenazah RS Saiful Anwar (RSSA) untuk dilakukan autopsi.

Dirinya menuturkan, bahwa tersangka AR telah mengakui perbuatan pembunuhan dan mutilasi tersebut.

"Tersangka AR mengakui dan kooperatif. Dan saat ini, penyelidikan masih berjalan. Kami juga telah memeriksa sebanyak 3 orang saksi dan kemungkinan akan bertambah," terangnya.

Baca juga: Kesaksian Warga Dengar Suara Teriakan Saipul Jamil Saat Ditangkap, Sempat Dikira Kena Rampok

Sementara itu, terkait identifikasi lebih lanjut tulang belulang potongan tubuh korban, polisi telah memanggil pihak keluarga.

"Kami sudah menghubungi pihak keluarga dari Surabaya, untuk mengenali bagian struktur giginya," pungkasnya.

Siasat Licik Pelaku Hilangkan Jejak Pembunuhan

Usai membunuh dan memutilasi pengusaha kafe asal Surabaya, AP (34), terduga pelaku berinisial AR langsung melakukan renovasi kamar kosnya.

Hal itu diungkapkan langsung pemilik rumah kos yang ditempati terduga pelaku, Muhamad Irianto (61).

"Sekitar pertengahan Oktober 2023, AR ini minta izin ke saya untuk renovasi mengecat kamar kos. Selain itu, AR juga mengganti dan membeli kasur baru, karena alasannya kasur yang lama sudah tipis dan sudah dibuang ke sungai," ujarnya kepada SURYA.CO.ID, Jumat (5/1/2024).

Setelah izin kepada pemilik, renovasi kamar kos itu pun disetujui, dan AR lah yang melakukan sendiri renovasi tersebut.

"Jadi, AR sendiri yang mengecat kamar kosnya," tambahnya.


Namun, Muhamad Irianto tidak memiliki prasangka atau pikiran buruk terhadap renovasi kamar kos tersebut.

"Saya pikir renovasi seperti biasanya. Lagipula, AR ini sudah kos di tempat kos saya sudah lama, hampir lima tahun. Jadi, tidak ada pikiran atau prasangka negatif," pungkasnya.

Pembunuhan dan mutilasi itu, dilakukan terduga pelaku di rumah kos yang terletak di Jalan Sawojajar Gang 13 A No 12 RT 1 RW 3 Kelurahan Sawojajar, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.

Dari informasi yang dihimpun, pembunuhan dan mutilasi itu diduga dilakukan pertengahan Oktober 2023. Namun, baru terungkap di awal Januari 2024 ini.

Di rumah kos tersebut, AR tinggal berdua bersama istrinya. Diketahui, AR membuka usaha terapi pijat kesehatan.

Sehingga, AR menyewa dua kamar. Di mana satu kamar untuk tinggal dan istirahat, sedangkan satu kamarnya lagi untuk usaha terapi pijat.

Kasus dugaan pembunuhan dan mutilasi itu terungkap, saat AR ditangkap polisi pada Kamis (4/1/2024) sore.

Dan pada Jumat (5/1/2024) dinihari, AR datang kembali ke rumah kos bersama polisi dengan tangan diborgol.

Lalu, AR disuruh menunjukkan lokasi potongan tubuh korban dipendam. Setelah itu, polisi memasang garis polisi di kamar kos yang ditempati AR.

Diketahui, beberapa bagian tubuh korban dipendam oleh terduga pelaku di sebuah lahan kosong yang berada di pinggir Sungai Bango. Lalu beberapa bagian tubuh lainnya, ditaruh di kasur dan dibuang ke aliran Sungai Bango.

Baca juga: Penyidik Periksa Ketua Pemuda Pancasila Soal Dugaan Pungli Masuk Pantai Cemoro Sewu Selama 5 Jam

Baca juga: Lipat Sortir Surat Suara Pemilu 2024, KPU Kota Bengkulu Gaji Petugas Rp 330 Per Lembar

Baca juga: Kampanye Anies di Bengkulu Diduga Melanggar, Ini yang Dilakukan KPU Usai Terima Rekomendasi Bawaslu

Sumber: TribunJatim

Dapatkan informasi lainya di GoogleNews: Tribun Bengkulu

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved