Terapis Pijat di Malang Bunuh Pasien
Petaka Pelet Maut untuk Gadis Pujaan Pengusaha Kafe, Dibalik Kasus Mutilasi di Malang
Petaka Pelet Maut untuk Gadis Pujaan Pengusaha Kafe, Dibalik Kasus Mutilasi di Malang
TRIBUNBENGKULU. COM - Petaka pelet maut untuk gadis pujaan pengusaha kafe, bibalik kasus mutilasi di Malang.
Diketahui, korban AP (34), warga Kecamatan Tenggilis Mejoyo Kota Surabaya menjadi korban mutilasi.
Korban AP dimutilasi usai meminta ilmu pelet maut untuk menggaet si gadis pujaan. Korban dibunuh dan dimutilasi oleh Abdul Rahman.
Pria yang berprofesi sebagai terapis pijat itu merupakan sosok yang memberikan ilmu pelet kepada korban.
Namun, gara-gara ilmu pelet maut itu nyawa korban pun akhirnya melayang.
Tak hanya dibunuh, tubuh korban juga dimutilasi menjadi sembilan bagian oleh pelaku.
Terungkapnya kasus mutilasi di kawasan Sawojajar, Kota Malang ini setelah adanya informasi orang hilang selama tiga bulan lamanya, yang merupakan warga Surabaya.
Korban AP dilaporkan hilang sejak 14 Oktober 2023. Saat itu, korban warga Surabaya ini sempat pamit pergi ke Malang untuk menemui seseorang.
Korban AP, merupakan pasien pijat terapis tersangka Abdul Rahman alias AR yang kini sudah berhasil diamankan oleh polisi.
Kasus hilangnya korban pun akhirnya terungkap setelah polisi melakukan penyelidikan dan menggali keterangan dari tersangka AR pada Jumat 5 Januari 2024.
Rupanya, motif dibalik pembunuhan dan mutilasi itu karena ilmu pelet maut yang diminta korban dari pelaku.
"Di media sosialnya, pelaku mengiklankan bahwa memiliki jasa ilmu guna-guna atau pelet. Lalu di bulan Juni 2023, korban menghubungi pelaku karena tertarik dan ingin memakai jasa pelet tersebut," ujar Kompol Danang Yudanto, Kasat Reskrim Polresta Malang Kota, Senin (8/1/2024) melansir SuryaMalang.com.
Namun, ilmu pelet maut yang diberikan pelaku rupanya tak mempan untuk si gadis pujaan korban.
Hingga akhirnya, pada Minggu 15 Oktober 2023 lalu, korban kembali mendatangi pelaku.
Baca juga: Alasan Istri di Pasaman Barat Bunuh Suami Pakai Racun Rumput, Sering Alami KDRT
"Korban mendatangi pelaku, untuk menyampaikan bahwa peletnya tidak berhasil. Kemudian dari situ, terjadi cekcok antara korban dan pelaku serta sempat terjadi adu fisik," kata dia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.