Kronologi Siswa SMP di Bengkulu Ditikam Kakak Kelas hingga Harus Dilarikan ke Rumah Sakit

Kronologi kejadian salah satu siswa SMP Negeri di Kota Bengkulu ditikam kakak kelasnya sendiri.

Penulis: Beta Misutra | Editor: Yunike Karolina
Beta Misutra/TribunBengkulu.com
TKP kejadian salah satu siswa SMP negeri di Kota Bengkulu ditikam kakak kelasnya sendiri hingga harus dilarikan ke rumah sakit, Rabu (24/1/2024). 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Beta Misutra 

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Kronologi kejadian siswa SMP negeri di Kota Bengkulu ditikam kakak kelasnya sendiri hingga harus dilarikan ke rumah sakit, Rabu (24/1/2024).

Bermula saat jam istirahat sekolah sekolah sekitar pukul 09.40 WIB, korban siswa kelas VIII yang diperkirakan masih berusia sekitar 13 tahun sedang membeli jajanan di kantin sekolah.

Kemudian datanglah kakak tingkat korban, pelaku penusukan yang merupakan siswa kelas IX yang diperkirakan masih berusia 14 tahun.

Lalu saat antre membeli makanan, diduga karena ramai, terjadilah aksi berdesak-desakan antara korban dan pelaku.

Akibat berdesak-desakan tersebut, kemudian pelaku didorong oleh korban, hingga membuat pelaku terjatuh.

Setelah itu pelaku langsung berdiri dan reflek mengambil gunting yang ada di meja kantin, lalu menusukkan gunting tersebut ke arah perut korban.

Usai kejadian tersebut, korban mengalami sakit pada bagian perutnya, dan ternyata mengalami luka pada bagian perutnya.

"Jadi tadi kurang lebih seperti itu kejadiannya, akan tetapi untuk penyebab pastinya masih kurang tau juga," ungkap Ibnu, salah satu penjaga kantin yang menjadi saki mata, Rabu (24/1/2024).

Usai kejadian tersebut, korban tidak langsung ke rumah sakit, melainkan mengadukan kejadian tersebut ke ruang Tata Usaha (TU) sekolah.

Korban mengatakan jika perutnya sakit sembari memegangi perutnya yang dalam keadaan berdarah.

"Saya tahu setelah tadi korban datang ke ruangan saya, dan bilang kalau perutnya berdarah. Lalu langsung saya suru untuk diantar ke rumah sakit," ujar Lasmiadi Kepala TU SMP tempat korban sekolah.

Saat dibawa ke rumah sakit, korban dikabarkan hanya mendapat luka yang tidak terlalu dalam, karena korban menggunakan pakaian 2 lapis, sehingga cukup tebal untuk menahan gunting yang ditusukkan pasa korban.

Bahkan saat ini berdasarkan informasi dari pihak rumah sakit, korban sudah dibawa pulang oleh pihak keluarga di rumah.

Atas kejadian ini, Lasmiadi mengatakan bahwa pihak sekolah berencana untuk menyelesaikan permasalahan tersebut di sekolah saja.

Mengingat antara korban dan pelaku semuanya masih berstatus sebagai pelajar dan juga anak di bawah umur.

Pihaknya juga berencana untuk mempertemukan orang tua korban dan pelaku, agar kasus ini tidak sampai dibawa ke rana hukum.

"Rencananya mau diselesaikan di sekolah itu jangan keluar, nanti akan kita gali informasinya, karena kita tidak bisa hanya mengambil keterangan dari satu sisi saja," kata Lasmiadi.

Terpisah Kapolsek Teluk Segara Kota Bengkulu Kompol Irzal membenarkan adanya kejadian tersebut dan anggotanya sebelumnya sudah turun ke lokasi.

Namun dirinya mengatakan atas kasus penusukan tersebut, pihak korban belum ada memberi laporan resmi kepada pihak kepolisian.

"Korban juga belum ada membuat laporan ke kita, jadi kita masih akan dalami," ujar Irzal.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved