Berita Rejang Lebong

Tercatat 5.001 Warga Rejang Lebong Masih Nganggur, Pemkab Klaim Trendnya Menurun

Pemkab Rejang Lebong mengklaim angka pengangguran di Kabupaten Rejang Lebong terjadi penurunan.

Penulis: M Rizki Wahyudi | Editor: Hendrik Budiman
M Rizki Wahyudi/Tribunbengkulu.com
Kantor Disnakertrans Rejang Lebong. Tercatat 5.001 Warga Rejang Lebong Masih Nganggur, Pemkab Klaim Trendnya Menurun 

Laporan Reporter Tribunbengkulu.com, M. Rizki Wahyudi

TRIBUNBENGKULU.COM, REJANG LEBONG - Pemkab Rejang Lebong mengklaim angka pengangguran di Kabupaten Rejang Lebong terjadi penurunan.

Berdasarkan data, angka pengangguran di Rejang Lebong hanya sekitar 2,94 persen saja.

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Rejang Lebong mencatat jumlah pengangguran di Kabupaten Rejang Lebong saat ini mencapai 5.001 jiwa.

Kepala Disnakertrans Rejang Lebong, Syamsir Madani mengatakan, berdasarkan data hingga akhir tahun 2023 lalu, jumlah angkatan kerja di Rejang Lebong mencapai 170.289 jiwa.

Dimana jumlah total penduduk usia kerja sebanyak 218.721 jiwa. Dari jumlah tersebut, penduduk bekerja mencapai 165.297 jiwa.

Sedangkan untuk jumlah pengangguran terbuka sendiri saat ini berkisar 5.001 jiwa atau 2,94 persen saja.

"Untuk jumlah pengangguran di Rejang Lebong tahun 2023 kemarin sekitar 2,94 persen," kata Syamsir, Senin (19/2/2024).

Baca juga: Masyarakat Rejang Lebong Keluhkan Harga Beras Semakin Mahal, Segini Harga Beras Terkini

Syamsir menyebut, untuk angka pengganguran memang terjadi penurunan.

Padahal di tahun 2022 lalu, angka pengangguran hanya sekitar 2,45 persen sedangkan di tahun 2023 kemarin, malah menjadi 2,94 persen.

Meskipun begitu, Syamsir mengklaim angka pengangguran di Rejang Lebong menurun.

Hal ini seiring dengan perkembangan teknologi yang memberikan ruang usaha atau kerja baru bagi masyarakat.

"Untuk trendnya menurun,"lanjut Syamsir.

Ada tiga program yang dilakukan Pemkab Rejang Lebong untuk menurunkan angka penganguran.

Program yang telah dijalankan ini ialah sinergi lintas sektor termasuk pemerintahan desa untuk menciptakan lapangan pekerjaan lokal.

Program tingkat daerah dan nasional yang bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan melalui program job fair,  terakhir program memberangkatkan tenaga kerja ke luar negeri.

"Pada tahun 2023 kemarin ada 34 orang bekerja diluar negeri, sedangkan di tahun 2024 ini baru ada 5 orang yang bekerja diluar negeri," tutup Syamsir.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved