Banjir Bandang di Bengkulu Selatan

Basarnas Turunkan 4 Tim, Lanjutkan Pencarian Warga Bengkulu Selatan Terseret Banjir Bandang

Basarnas kembali melanjutkan pencarian terhadap warga hanyut terseret banjir bandang di sungai Air Kedurang Kabupaten Bengkulu Selatan.

Penulis: Beta Misutra | Editor: Yunike Karolina
Ho Basarnas Bengkulu
Basarnas Bengkulu kembali melanjutkan pencarian terhadap warga yang hanyut terseret banjir di sungai Air Kedurang Kabupaten Bengkulu Selatan, Kamis (22/2/2024). 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Beta Misutra 

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Basarnas kembali melanjutkan pencarian terhadap warga hanyut terseret banjir bandang di sungai Air Kedurang Kabupaten Bengkulu Selatan Provinsi Bengkulu, Rabu sore (21/2/2024).

Dikatakan Kepala Basarnas Bengkulu Muslikun Sodik melalui Humas Basarnas Mega Maysilva hari ini Kamis (22/2/2024) ada 4 tim yang diturunkan, untuk membantu melakukan pencarian terhadap para korban yang belum ketemu.

Untuk tim I melakukan pencarian menggunakan rafting boat Basarnas ke arah hilir sungai sejauh 5 kilometer.

Tim II melakukan pencarian juga dengan menggunakan rafting boat ke arah sungai sejauh 3,3 kilometer.

Tim III melakukan pencarian menggunakan long craft boat/perahu karet Basarnas ke arah muara sekitar 6 Nautical Mile (Nm).

Tim ke IV melakukan pemantauan di lokasi sungai dengan menggunakan drone thermal dan melakukan penyisiran di sekitar lokasi.

"Tim sudah mulai melakukan pencarian kembali sejak pagi hingga sore hari nanti," ungkap Mega, Kamis (22/2/2024).

Mega mengatakan dari informasi yang mereka terima, 1 orang atas nama Sunaidah (51) warga Desa Tanjung Negara Kecamatan Kedurang yang merupakan istri kades telah berhasil ditemukan.

Sedangkan hingga saat ini pihak Basarnas dibantu dengan pihak BPBD Bengkulu Selatan, TNI, Polri, serta pihak terkait lainnya dan dibantu warga masih berusaha mencari kebenaran korban lainnya.

"Infonya yang masih dalam pencarian ada sekitar 3 orang lagi, nanti jika ada perkembangan akan kita sampaikan sama teman-teman," kata Mega.

Baca juga: Kesaksian Korban Selamat Banjir Bandang di Bengkulu Selatan, Detik-detik Air Kedurang Terjang Warga

9 Warga Kedurang Jadi Korban Banjir Bandang

Fakta baru banjir bandang di Kabupaten Bengkulu Selatan Provinsi Bengkulu yang menyebabkan warga Kedurang hanyut terseret sungai Air Kedurang, Rabu (22/2/2024).

Ternyata ada 9 warga yang sempat terseret arus sungai Air Kedurang yang tiba-tiba meluap karena banjir bandang, namun 5 berhasil selamat sedangkan 4 lainnya hanyut tenggelam.

Informasi terbaru, dari 4 korban hanyut 1 di antaranya berhasil ditemukan yakni atas nama Sunaidah (51) warga Desa Tanjung Negara Kecamatan Kedurang yang merupakan istri kades, Kamis pagi (22/2/2024).

Sementara korban lain belum ditemukan hingga Kamis pagi (22/2/2024) yakni Marsanaini (51) warga Desa Keban Agung II, Musdiana (42) warga Desa Tanjung Negara dan satu lagi Ahdawati (76) warga Desa Durian Sebatang, semuanya berasal dari Kecamatan Kedurang.

Sedangkan, korban yang berhasil selamat yakni Lastri Hayati (60) warga Desa Tanjung Negara, Jamli (79) yang merupakan suami dari Ahdawati warga Desa Durian Sebatang, dan 3 orang lagi belum diketahui identitasnya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bengkulu Selatab Hen Yepi membenarkan, 1 dari 4 korban hanyut di Sungai Kedurang sudah ditemukan.

Korban ditemukan di daerah perairan Desa Limus Kecamatan Kedurang Ilir dalam keadaan sudah meninggal dunia.

"Satu korban hanyut yakni Istri Kades Tanjung Negara sudah ditemukan. Korban ditemukan di Desa Limus Kecamatan Kedurang Ilir," kata Hen.

Korban ditemukan tergeletak di pinggir Sungai Kedurang yang berada di Desa Limus Kedurang Ilir.

Diperkirakan, korban sampai terseret kembali kedaratan karena kondisi debit air Kedurang yang banjir sudah mulai menurun.

Sehingga, korban yang sebelumnya kemungkinan terombang-ambing oleh air, akhirnya tergeletak di pinggir sungai.

"Iya korban ditemukan berada di pinggir Sungai Kedurang," jelas Hen.

Sedangkan, untuk 3 korban lainnya hingga saat ini masih dalam proses pencarian oleh BPBD, Basarnas, TNI-Polri dan masyarakat sekitar.

Hen mengakui, proses pencarian terhadap korban sempat mengalami kendala karena keterbatasan alat serta cuaca yang ekstrem.

"Sampai saat ini tim gabungan masih terus melakukan pencarian dibantu oleh masyarakat," ujar Hen Yepi.

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved