Tragedi Carok di Bangkalan Madura

Hanya Hitungan Detik Kakak Beradik Pelaku Carok Tumbangkan 4 Pendekar Paling Ditakuti Mat Tanjar Cs

Hitungan Detik Kakak Beradik Hasan dan Werdi Pelaku Carok Tumbangkan 4 Pendekar Ditakuti Mat Tanjar Cs

Editor: Hendrik Budiman
HO TribunBengkulu.com/Istimewa
Kolase Hasan Basri Pelaku Carok Madura saat Rekonstruksi. Hitungan Detik Kakak Beradik Pelaku Carok Tumbangkan 4 Pendekar Paling Ditakuti Mat Tanjar Cs 

Hasan Busri pelaku carok di Madura ternyata sempat teriak mengumpat usai menumbangkan 4 lawannya Mat tanjar Cs.

Teriakan itu dilontarkan Hasan sambil melempar celurit milik Mat Tanjar.

Hasan Busri menyesal karena emosinya itu membuat 4 orang meninggal dunia.

Carok maut 2 lawan 4 itu terjadi di Desa Bumi Anyar, Kecamatan Tanjung Bumi, Bangkalan, Madura.

Hasan dibantu adiknya, Werdi, carok dengan pendekar paling ditakuti di wilayah mereka.

Keempat korban yakni Mat Tanjar, Mat Terdam, Hafid, dan Najehri.

Hasan Busri nekat meladeni tantangan Mat Tanjar karena sakit hati.

Hasan yang sedang menunggu temannya untuk tahlilan itu ditampar hingga diacungi celurit oleh Mat Tanjar.

Kemudian Hasan Busri disuruh pulang untuk mengambil celurit dan carok dengannya.

Hasan pun pulang untuk mengambil celurit dan bertemu adiknya, Werdi.

Sesampainya di TKP, Hasan langsung menyerang Mat Tanjar.

Dalam hitungan beberapa detik saja, keempat pendekar itu tumbang melawan Hasan dan Werdi.

Sementara Hasan Busri dan sang adik tidak mengalami luka sama sekali.

Sebenarnya pada malam itu keduanya melawan 5 orang, namun seorang lagi dibiarkan lari oleh Hasan.
Setelah menghabisi 4 orang, Hasan pun rupanya sempat berteriak mengumpat.

Umpatan itu dilontarkan Hasan Busri sebelum berjalan menuju motor.

"Teriak bangsat sambil buang celuritnya," kata penyidik saat rekonstruksi.

Ia mengatakan, celurit yang dibuang Hasan itu kemudian ditemukan oleh polisi di sekitar TKP.

Diduga celurit yang dibuang oleh Hasan Busri itu merupakan milik Mat Tanjar.

Hasan Busri mengaku menyesal telah meladeni tantangan carok dari Mat Tanjar.

"Menyesal, saya ingat itu sedih. Kalau gini prosesnya ngapain saya layanin orang yang nantang carok itu," kata dia.

Hasan pun mengaku kalau dirinya tidak punya niat untuk membunuh Mat Tanjar.

"Saya gak bermaksud membunuh, faktor emosi sesaat," jelasnya.

Sementara itu, kuasa hukumnya, Bachtiar Pradinata juga menyatakan bahwa Hasan Busri tidak berniat membunuh Mat Tanjar, apalagi merencanakannya.

"Tersangka hanya mempertahankan diri," ungkapnya.

Teriak Bikin Satu Orang Lari Ketakutan

Pelaku tragedi carok Madura Hasan Basri sempat berteriak Usai melawan 4 pendekar hingga bikin satu orang lari ketakutan.

Pelaku carok Madura, Hasan Busri sempat berteriak sambil mengumpat usai melempar celurit yang ia pegang.

Hasan Busri dan adiknya, Werdi menghabisi 4 lawannya hanya dalam waktu beberapa menit saja.

Keduanya bahkan tidak terluka sama sekali. Sementara 4 korbannya mengalami luka bacok yang parah.

Carok maut itu terjadi di Desa Bumi Anyar, Kecamatan Tanjung Bumi, Bangkalan, Madura.

Awal mula carok itu terjadi karena adanya tantangan dari Mat Tanjar kepada Hasan.

Mat Tanjar menampar Hasan Busri karena tak terima disapa saat melintas di sekitar TKP.

Sang guru silat itu pun kemudian menyuruh Hasan pulang untuk mengambil celurit.

Di perjalanan pulang, Hasan bertemu dengan adiknya, Werdi, dan menceritakan sekilas soal tantangan Mat Tanjar.

Werdi pun tanpa pikir panjang langsung ikut dengan kakaknya untuk mengambil celurit di rumah.

Hasan Busri pun sempat berpamitan pada ibunya sebelum melawan Mat Tanjar.

"Tersangka hanya mempertahankan diri," kata kuasa hukumnya, Bachtiar Pradinata.

Sesampainya di TKP, keduanya sudah ditunggu oleh Mat Tanjar yang sedang memegang celurit.

Bahkan Mat Tanjar sudah siap mengeroyok Hasan Busri bersama 9 anak buahnya.

"Mat Tanjar sudah posisi siap (memegang celurit), Hasan lari sambil teriak 'ayo'," kata penyidik dalam rekonstruksi, Senin (26/2/2024).

Setelah itu, Hasan Busri pun carok dengan Mat Tanjar hingga sang pendekar tumbang.

Lalu Hasan diserang oleh Mat Terdam, Hafid, dan satu orang lagi.

Saat itulah Werdi berlari membantu Hasan Busri.

Werdi langsung menebas Hafid yang hendak menusuk Hasan dari belakang.

Hasan pun mundur dan kemudian menebas lengan Mat Terdam.

Sementara Hafid dan Najehri ditebas oleh Werdi hingga meninggal dunia.

Tersisa ada satu anak buah Mat Tanjar yang masih hidup.

Saat hendak menyerang, orang itu pun diperingatkan oleh Hasan Busri.

"Sek maksa masuk, tak terok mati sekali (kalau maksa masuk, mati juga)," kata penyidik menirukan ucapan Hasan Busri.

Selanjutnya orang tersebut lari meninggalkan tersangka Hasan dan Werdi.

Setelah itu, Hasan Busri pun rupanya sempat mengumpat usai menghabisi 4 orang.

"Mau jalan ke sepeda motor teriak bangsat sambil buang celuritnya," kata penyidik lagi.

5 Murid Mat Tanjar Kabur Saat Carok

Sebanyak 5 murid Mat Tanjar Cs memilih kabur meski sudah bawa senjata usai sang guru silat tewas dihabisi Hasan dan Werdi saat Tragedi carok Madura

Kapolres Bangkalan AKBP Febri Isman Jaya menerangkan sebenarnya di lokasi carok bukan hanya ada 2 tersangka dan 4 korban saja.

Kata Febri, ada 10 orang dari pihak korban di lokasi yang merupakan halaman rumah Abdullah tersebut.

"Ketika pelaku balik ke TKP memang sudah ada orang-orang ini," jelas AKBP Febri Isman Jaya.

Walau ada 10 orang, namun hanya 5 orang yang berusaha melawan Hasan dan Werdi.

Menurut seorang warga, Chandra, 5 orang lainnya kabur setelah Mat Tanjar tewas saat carok 2 lawan 4 di Madura.

"Untuk yang 5 itu langsung kabur kak. Ketika Mat Tanjar sudah rubuh itu yang 5 pergi," kata Chandra.
Ia memperkirakan Mat Tanjar menelepon teman atau murid silatnya setelah cekcok dan menantang Hasan Busri untuk carok.

"Kemungkinan diundang via telepon entah sama si Mat Tanjar sendiri, entah sesama murid pencak silatnya, ndak tau kita," katanya.

Dalam carok 2 lawan 4 di Madura ini hanya ada satu murid Mat Tanjar yang jadi korban, yakni Hafid.

"Muridnya itu tetangga Hasan juga," jelas Chandra.

Hasan Pernah Ditampar Mat Tanjar saat Main Voli

Pelaku carok di Madura, Hasan Busri rupanya pernah ditampar juga oleh korban Mat Tanjar keduanya duel carok hingga menewaskan 4 orang.

Rupanya Hasan selama ini cukup sabar menghadapi perlakuan Mat Tanjar.
Namun Hasan Busri diduga sudah tak sanggup lagi bersabar dengan perlakuan Mat Tanjar terhadapnya.

Hasan pun akhirnya menerima tantangan carok dari Mat Tanjar dan adiknya, Mat Terdam.

Duel carok 2 lawan 4 itu pun terjadi di Desa Bumi Anyar, Kecamatan Tanjung Bumi, Bangkalan, Jawa Timur.

Hasan Busri bersama adiknya melawan 5 orang, yakni Mat Tanjar, adiknya, sepupunya, hingga murid silatnya.

Empat orang tewas dalam carok maut tersebut.

Mereka adalah Mat Tanjar, Mat Terdam, Najehri, dan Hafid.

Keempat korban tewas mengalami luka bacok hampir di sekujur tubuh.

Sementara Hasan dan Werdi tidak mengalami luka sama sekali.

Bahkan, Hasan Busri juga sempat pamit pada ibunya dan minta didoakan.

Rupanya sebelum carok, Hasan juga pernah ditampar oleh Mat Tanjar.

Hal itu diungkap oleh tetangga mereka, Chandra.

Menurut Chandra, Mat Tanjar adalah orang tersohor di daerahnya.

Mat Tanjar pun disebut-sebut mengira kalau Hasan tak akan menerima tantangan caroknya.

"Mat tanjar itu (berpikir) Hasan gak mungkin balik lagi," kata Chandra dikutip dari Youtube Sang Pencari Keadilan, Senin (29/1/2024).

Sebab, ini bukan kali pertama Mat Tanjar menampar Hasan Busri.
Menurut Chandra, Hasan diketahui merupakan orang penyabar.

Saat ditampar oleh Mat Tanjar sebelumnya, Hasan pun bisa meredakan emosinya.

"Hasan ini sudah cukup sabar," kata Chandra lagi.

Tak melawan, Hasan pun legowo dengan perlakuan Mat Tanjar saat itu.

"Dulu pernah kejadian waktu bola voli itu ditempeleng juga sama almarhum, itu diam," jelasnya lagi.

Kemudian menurut dia, adik Hasan, Werdi juga pernah ada masalah dengan adik Mat Tanjar, yakni Mat Terdam.

"Terus ada permasalahan juga terkait parkir antara adek Mat Tanjar dengan adek Hasan," kata dia.

Namun saat itu Hasan lagi-lagi hanya terdiam dan mencoba sabar.

"Cuma ya Hasan bilang 'sudahlah ndak usah diperpanjang kalau cuma masalah lahan, kecuali masalah istri'," tuturnya.

Bahkan setelah berhasil menumbangkan 4 orang, Hasan pun tetap merendah.

Hal itu juga diakui oleh Chandra yang tinggal di sekitar lokasi kejadian.

"Memang saya akui saudara Hasan itu selalu merendah," kata dia.

Bahkan Hasan meminta pada keluarganya untuk tidak melanjutkan permasalah mereka.

"Walaupun kejadian seperti ini, berpesan pada keluarga-keluarganya 'sudah cukup minta maaf'," jelasnya lagi.

Cerita Werdi

Cerita Werdi ditarik kakanya Hasan Busri saat tragedi Carok Madura untuk mengampuni satu korban usai habisi Mat Tanjar Cs.

Hasan menarik Werdi untuk menyelamatkan nyawa seorang lawannya dalam carok maut tersebut.

Korban selamat itu sudah nyaris dihabisi oleh Werdi, adik Hasan Busri yang juga sempat ikut mengeroyok Hasan.

Namun Hasan Busri justru menariknya dan menyuruh orang itu untuk pulang.

Pada carok di hari Jumat (12/1/2024) itu Hasan dan Werdi melawan 5 orang.

Empat orang tewas dalam carok di Desa Bumi Anyar, Kecamatan Tanjung Bumi, Bangkalan, Jawa Timur.

Satu orang dari kubu Mat Tanjar lolos dari maut karena disuruh pergi oleh Hasan.

Pada malam itu, Hasan Busri sudah ditunggu oleh 10 orang di sekitar TKP.

"Sudah siap senjata semua," kata Werdi.

Dari 10 orang itu, rupanya hanya lima yang ikut carok.

Mereka bahkan sempat mengeroyok Hasan Busri.

Sebab saat carok itu Hasan melawan Mat Tanjar seorang diri.

Sementara Werdi masih memarkirkan motornya.

Saat sedang mengejar Mat Tanjar, Hasan pun dikejar oleh Mat Terdam dan Hafid.

Werdi pun dengan sigap langsung membantu Hasan dengan mengejar dua orang tersebut.

Lalu Werdi pun diserang dua orang lainnya.

Hasan Busri pun menumbangkan Mat Tanjar lebih dulu.

Tak terima, Mat Terdam kemudian menyerang Hasan namun tak kena.

"Dia mau nyerang kedua kalinya saya libas tangannya," ungkap Hasan.

Sementara dua orang lainnya, yakni Hafid dan Najehri ditumbangkan oleh Werdi.

Tersisa satu orang lagi yang terus menyerang Hasan dan Werdi.

Werdi pun sudah siap mengayunkan senjatanya, namun orang itu ditarik oleh Hasan.

"Dia nyerang terus tapi nggak kena, ditarik sama ini (Hasan)," kata Werdi.

Bisa saja menghabisi satu orang lain, tapi Hasan lebih memilih untuk melepaskannya.

"Saya bilang kalau kamu maksa, bisa mati juga kamu. Udah kamu lari," jelasnya.

Karena disuruh lari oleh Hasan Busri, anak buah Mat Tanjar itu pun kemudian langsung pergi.

Tangis Pilu Istri Werdi

Tangis pilu Ifani istri Wedri pelaku carok Madura yang menewaskan Mat Tanjar Cs, akui tak benci suami meski membunuh.

Diketahui bahwa Werdi berniat membantu kakaknya, Hasan Busri untuk carok melawan Mat Tanjar Cs.

Ifani Istri dari pelaku Werdi mengaku tak benci suaminya meski suaminya itu telah membunuh 2 orang saat carok di Desa Bumi Anyar, Kecamatan Tanjung Bumi, Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, pada Jumat (12/1/2024).

"Gak benci kok. Walau bagaimanapun dia tetap suamiku, ayah dari anak-anakku," kata Ifani, istri Werdi dikutip dari TribunBogor.

Diketahui bahwa Werdi memiliki dua orang anak yang masih kecil.

Atas perbuatannya Werdi dijerat Pasal 340 KUHP dan 338 KUHP.

Werdi juga terancam mendekam di penjara dalam waktu lama karena ancaman dari dua pasal tersebut seumur hidup atau 20 tahun penjara.

Meski demikian, Ifani mengaku akan tetap setia pada Wedi, pelaku carok 2 lawan 4 di Madura.

"Insya Allah tetap setia," katanya.

Alasan Hasan

Hasan Busri pelaku Carok di Bangkalan Madura yang menewaskan 4 orang mengungkapkan alasannya meladeni Mat Tanjar Cs.

Hasan mengaku tak kuat lantaran dipukul oleh Mat Tanjar. Apalagi Hasan Busri merasa kalau dirinya saat itu tidak bersalah.

Empat orang tewas dalam carok di Desa Bumi Anyar, Kecamatan Tanjung Bumi, Bangkalan, Jawa Timur.

Carok maut itu berawal dari cekcok antara Mat Tanjar dan Hasan Busri.

Mat Tanjar lalu menantang Hasan untuk duel carok dengannya.

Hasan lalu pulang mengambil celurit dan mengajak adiknya, Werdi.

Kakak beradik itu menewaskan 4 lawannya hanya dalam waktu satu menit.

Saat ditangkap oleh polisi, Hasan pun meminta maaf pada ibunya.

Apalagi sang ibu sebelumnya sempat melarang Hasan Busri untuk pergi.

"Ibu melarang, tapi bilangnya adek saya itu 'saya ndak kuat bu, saya dipukul', bilang itu," kata kakak kandungnya, Abdul Rahman.

Menurut dia, alasan Hasan menerima tantangan Mat Tanjar yakni karena dipukul.

"Mungkin itu yang Hasan ndak terima," ujarnya.

Diakui Hasan, sebelum pergi carok lawan 4 orang, ia sempat berpamitan pada ibunya.

Keluarga Mat Tanjar Belum Buka Suara

Terungkap alasan keluarga Mat Tanjar korban Carok di Madura belum buka suara

Di saat kakak Hasan Busri dan Wardi, Abdul Rahman sudah bersedia diwawancarai. Lalu mengapa pihak keluarga Mat Tanjar hingga saat ini belum buka suara?

Dikutip dari YouTube TVOneNews, awak media rupanya sempat meminta izin kepada Kepala Desa Bumi Anyar, Hartono untuk mewawancarai keluarga Mat Tanjar.

"Saya ingin minta izin apa mungkin kami mewawancarai pihak dari korban?" ucap wartawan.

"Agar tidak ada berita simpang siur, meluruskan hal yang ada di media sosial," imbuhnya.

Hartono kemudian menjelaskan hingga saat ini kondisi keluarga Mat Tanjar belum kondusif.

Demi menghindari hal yang tidak diinginkan, Hartono menyarakan awak media untuk tidak mewawancarai mereka terlebih dahulu.

"Saya rasa kondisi belum kondusif, dalam artian tamu dari luar yang belum dikenal," ucap Hartono.

"Nanti akan timbul pertanyaan-pertanyaan, jadi untuk sementara kita menghindari, supaya tidak ada pemikiran yang aneh-aneh dari keluarga korban," imbuhnya.

Penyesalan Hasan dan Werdi

Kakak beradik Hasan Busri dan adiknya Werdi tersangka pelaku carok di Madura kini hanya bisa menyesali perbuatannya.

Dalam duel carok Madura yang terjadi di Desa Bumi Anyar, Kecamatan Tanjung Bumi, Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur tersebut mengakibatkan 4 nyawa melayang.

Korban tewas yakni Mat Tanjar, Mat Terdam, Najehri dan Hafid.

Para korban merupakan sosok Pendekar yang cukup disegani di daerahnya.

Terlebih sosok Mat Tanjar, ia merupakan seorang guru silat yang muridnya tersebar di dua desa.

Kedua kakak beradik pelaku carok di Madura tersebut kini sudah ditahan di Mapolres Bangkalan.

Hasan, tersangka carok di Madura mengatakan, jika dirinya sangat menyesal.

"Menyesal," kata Hasan Busri dan Werdi dilansir dari Youtube TV One.

Hasan Busri mengaku, saat itu ia mengaku terbawa emosi.

"Tiap ingat sedih, kalau tau gini saya lebih baik layani orang yang nantang itu," ujarnya lagi.

Menurut Hasan, ia dan adiknya tak bermaksud membunuh Mat Tanjar CS.

Namun, saat itu Hasan mengaku terbawa emosi lantaran dipukul dan ditantang oleh korban Mat Tanjar.

"Saya selaku tersangka, minta maaf kepada keluarga korban karena faktor kehilapan saya. Saya engga maksud membunuh," ungakpnya.

Terlebih, kata dia, dirinya kenal baik sosok korban Mat Tanjar.

"Saya dan korban itu biasa, kenal baik," terangnya.
Ia berharap, targedi carok Madura itu tak terulang lagi di kemudian hari.

"Semoga ini engga berkelanjutan," tutupnya.

Pesan Haru Hasan

Pesan haru Hasan Busri pelaku tragedi Carok Madura dari penjara untuk keluarga usai habisi jawara silat Mat Tanjar dan Mat Terdam serta 2 muridnya.

Pesan tersebut disampaikan lantaran merasa takut jika keluarga korban yang tewas akibat tragedi carok tersebut menyimpan dendam dan membalas melalui keluarganya.

Seperti yang diketahui, pelaku carok tersebut adalah Hasan Busri dan adiknya, Wardi.

Sementara 4 korban tewas dalam tragedi tersebut adalah Mat Tanjar, Najehri (42), Mat Terdam, dan Hafid.

Melansir dari YouTube TvOneNews, dari dalam tahanan Hasan Busri mengatakan kepada sang kakak untuk selalu hati-hati.

"Iya iya (ada pesan) sama abang saya itu hati-hati, suruh menghindar, kalau ada, takut ada serangan balik dari pihak lawan. Saya sudah bilang," kata Hasan.

Selain itu, hasan juga berpesan kepada keluarganya untuk mengalah.

Sebab, ia tak ingin peristiwa serupa dialami oleh keluarganya.

"Saya pesan sama keluarga-keluarga saya, lebih baik mengalah daripada harus melayani perbuatan yang dilarang sama hukum," tambahnya.

Minta Maaf ke Keluarga Korban

Kakak beradik pelaku carok di Madura kini hanya bisa menyesali perbuatanya.

Tak hanya itu, Hasan Busri juga menyampaikan permintaan maafnya terhadap keluarga korban.

"Saya selaku tersangka minta maaf sama keluarga korban, itu mungkin faktor kekhilafan saya, dan spontan saya ndak beermaksud membunuh, faktor emosi sesaat," kata hasan Busri dilansir dari YouTube TvOneNews, Senin (23/1/2024)

Apalagi, Diakui Hasan dirinya memang sudah kenal baik dengan korban.

Ia pun menyesali tragedi yang membuatnya harus berakhir dibalik jeruji besi.

"Semoga ini nggak berkelanjutan," tambahnya lagi.

Minta Keluarga Cari Tempat Aman

Air mata Hasan Busri pelaku Carok Madura di Dalam Penjara, minta keluarga cari tempat aman usai habisi Mat Tanjar dan Mat Terdam serta 2 muridnya.

Hasan Busri bahkan mengaku menyesal telah membunuh Mat Tanjar dan Mat Terdam saat carok di Desa Bumi Anyar, Kecamatan Tanjung Bumi, Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur pada Jumat (12/1/2024).

Ia berpesan pada keluarganya untuk mengalah dan menghindar karena khawatir mendapat serangan balik dari pihak korban carok Madura.

Hasan Busri dan adiknya, Werdi, melakukan carok Madura melawan 4 pendekar.

4 pendekar tersebut tewas di tangan Hasan dan Werdi.

"Kalau saya sudah menyesal, saya itu ingat itu sedih. Kalau gini prosesnya lebih baik saya ngapain layanin orang yang nantang carok itu," ucap Hasan Busri.

Ketika carok, Hasan menghabisi nyawa Mat Tanjar dan Mat Terdam.

Sedangkan Wedi melawan Najehri dan Hafid.

"Khilaf, spontan," kata Werdi.

Mat Tanjar, Mat Terdam dan Najehri merupakan pendekar dari Desa Larangan.

Sedangkan Hafid murid silat Mat Tanjar yang tinggal satu desa dengan Hasan dan Werdi di Bumi Anyar.

Selama mendekam di penjara, Hasan merasa khawatir keluarganya mendapat serangan balasan dari pihak korban carok Madura.

"Sama abang saya itu (titip pesan), hati-hati suruh ngehindar takut ada serangan dari pihak lawan, hati-hati cari tempat aman biar gak ada korban lagi," kata Hasan Busri.
Hasan Busri juga berpesan pada keluarganya untuk mengalah tidak meladeni tantang apapun.

"Saya pesan untuk keluarga saya, lebih baik mengalah daripada harus melayani perbuatan yang dilarang sama hukum," kata Hasan sambil menahan tangis.

Duduk Perkara

Awal mula terjadinya tragedi carok berawal saat Hasan Busr tengah menunggu temannya di sisi jalan di Desa Bumi Anyar, Kecamatan Tanjung Bumi, Kabupaten Bangkalan, Madura untuk menghadiri tahlilan.

Hasan Busri rupanya datang paling awal.

Saat sedang menunggu temannya itu, tiba-tiba datang Mat Tanjar dan adiknya Mat Terdam naik motor lalu berhenti di belakang Hasan Busri.

Sontak Hasan Busri pun langsung menengok ke arah datangnya kedua korban.

Karena lampunya menyorot ke mata Hasan Busri, ia pun tak mengenali kedua pengendara itu.

Diakui Hasan Busri, saat itu ia memelototi kedua korban.

Hasan Busri pun menduga hal itulah yang membuat Mat Tanjar tersinggung.

"Gara-gara dilihat agak melotot mungkin dia tersinggung," kata dia.

namun akhirnya Hasan Busri menyadari bahwa kedua orang itu adalah Mat Tanjar dan Mat Terdam.

Diketahui Mat Tanjar dan Mat Terdam merupakan pendekar yang cukup ditakuti.

Merasa kenal dengan Mat Tanjar dan Mat Terdam, Hasan Busri kemudian menegur keduanya.

"Terus saya nanya sama dua-duanya, ‘Mau ke mana kak?’," kata Hasan Busri.

Rupanya ucapan ini makin Mat Tanjar tersinggung.

Ia naik pitam karena Hasan Busri berani menyapa dirinya.

"'Kok nanya-nanya? mau apa?’," kata Hasan menirukan ucapan Mat Tanjar.

Bahkan saat itu Mat Tanjar juga meminta Hasan Busri untuk tidak ikut campur urusan orang.

"Jangan nanya-nanya, jangan mau tahu urusan orang," kata Hasan menirukan ucapan Mat Tanjar lagi.

Teguran Mat Tanjar itu dipertanyakan lagi oleh Hasan Busri.

Sebab Hasan Busri merasa dirinya tak bersalah hanya karena menyapa keduanya.

"Aku bilang ‘Ya kan wajar kak, saya kan kenal negor gitu mau ke mana’," ucap Hasan.

Namun rupanya Mat Tanjar justru makin naik pitam.

Mat Tanjar pun langsung turun dari motor dan menghampiri Hasan Busri.

"Setelah saya ngomong gitu dia turun, terus saya turun juga dari kendaraan saya," ungkap Hasan.

Kemudian Mat Tanjar pun langsung menampar Hasan Busri.

"Dia pegang (baju) dengan tangan kanan, namparnya dengan tangan kiri itu," tandasnya.

Mat Tanjar kemudian meminta Hasan Busri untuk pulang dan mengambil senjatanya.

Rekaman Aksi Carok Beredar di Medsos

Rekaman aksi carok di Bangkalan Madura yang menewaskan 4 pendekar beredar di sosial media.

Dalam rekaman aksi carok tersebut sempat terjadi kejar-kejaran antara pelaku dan korban hingga ada Teriakan Allahku Akbar.

Detik-detik pelaku carok, Hasan Busri mengejar korban, Mat Tanjar seorang diri. Sementara itu, Hasan terlihat dikejar oleh 4 lawannya yang lain.

Melindungi sang kakak, pelaku lainnya, Werdi, ikut mengejar orang-orang yang hendak menyerang kakaknya.

Mat Tanjar, Mat Terdam, Najehri, dan Hafid tewas dalam tragedi carok berdarah tersebut.

Pada rekaman video yang beredar, duel carok itu terjadi di halaman rumah warga.

Halaman itu berada tepat di sisi jalan bersebrangan dengan sebuah masjid.

Terlihat beberapa orang terlibat aksi kejar-kejaran dan saling serang.

Di video itu, Hasan tampak mengenakan jaket berbahan jeans dan sarung.

Orang-orang yang duel juga terlihat mengenakan kain sarung.

Teriakan dan suara gesekan senjata tajam pun terdengar jelas dalam video tersebut.

Kemudian sempat terdengar juga seseorang mengucap Takbir.

"Allahu Akbar!," teriak salah satunya saat duel.

Perekam video itu mengabadikan momen itu sambil berlarian.

Kondisi Jaket Robek, Hanya Alami Gores di Tangan

Kondisi jaket kakak beradik pelaku carok di Bangkalan Madura Sobek saat lawan 4 pendekar, tapi hanya alami luka gores di tangan

Kondisi jaket pelaku carok Madura ini juga sebagai bukti bahwa 4 korban memakai celurit.

Kondisi jaket pelaku carok juga sebagai gambaran tentang isu bahwa Hasan Busri memiliki ilmu kebal atau tidak.

Hasan Busri bersama adiknya, Wardi, melakukan carok di Desa Bumi Anyar, Kecamatan Tanjung Bumi, Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur pada Jumat (12/1/2024).

Hasan Busri melawan Mat Tanjar dan Mat Terdam.

Sedangkan Wardi meladeni Nujehri dan Hafid.

4 lawan Hasan dan Wardi tewas. Namun Hasan Busri dan Wardi tidak mengalami luka.

Padahal jaket bahan jeans yang dipakai Hasan mengalami robek pada bagian lengannya.

Sobekan itu cukup panjang, namun lengan Hasan hanya tergores saja.

"Ini kenapa ? berantem juga ?" tanya Kapolres Bangkalan AKBP Febri Irman Jaya.

Luka goresan itu ada di bagian tangan dengan pergelangan.

Goresannya di lengan pelaku carok ini sangat pendek, berbeda dengan sobekan pada jaket.

Minta Kakak Panggilkan Polisi

Hasan Busri dan Wardi mengakui jika mereka dirinya bingung pasca menghabisi nyawa 4 orang.

Awalnya, ia mengakui dirinya sempat lari dari TKP tragedi carok tersebut untuk menghindar.

"Lari ke tanah kosong," kata Wardi.

"Ke belakang rumah saya," Timpal Hasan Busri.

"Ke semak-semak gitu lah, deket-deket rumah. Tapi nggak masuk rumah," tambah Wardi lagi.

Tak lama setelah itu, Wardi mengatakan jika dirinya sempat menelfot abangnya untuk menyampaikan ke Kepala Desa agar melaporkan kejadian tersebut ke Polisi.

"Saya memang mau menyerahkan diri, di jalan sudah mau menyerahkan diri, mau cari kakak itu nggak ketemu, habis itu ditelfon, suruh telfon kepada adik saya suruh telfon ke polisi karena sudah bingung," jelas Wardi.

Hasan Busri pun juga mengungkapkan hal serupa.

Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com

Dapatkan informasi lainnya di GoogleNews: Tribun Bengkulu

Ikuti saluran WA TribunBengkulu.com

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved