Kasus Pembunuhan Wanita Asal Jaktim
'Ara nyesel Mbak' Tangis Devara Putri Caleg DPR RI di Balik Sel Usai Habisi Indriana Dewi di Bogor
Kini, perempuan berusia 24 tahun itu hanya bisa menangis dibalik jeruji besi sel tahanan Polda Jabar.
Namun Dirreskrimum Polda Jabar Kombes Surawan mengungkap profesi asli otak pembunuhan wanita di Bogor ini.
Menurut Kombes Surawan, Devara bukan berasal dari keluarga orang kaya.
"Bisa dibilang bukan orang berada," kata Kombes Surawan.
Ia mengungkap sehari-harinya caleg otak pembunuhan wanita di Bogor ini membantu ibunya jualan nasi kuning.
"Sehari-hari bekerja membantu menjual nasi kuning orang tuanya," ungkap Kombes Surawan.
Oleh karena itu tak heran bila Devara memang tergiur dengan harta milik Indriana Dewi Eka Saputri.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Jules A Abasst mengatakan Devara dan Didot Alfiansyah melepas semua barang mewah sebelum membuat jasad korban di wilayah Banjar.
Barang berharga Indriana yang dirampas antara lain :
- Anting
- Handphone
- Jam tangan mereka Rolex
- Tas merek Louis Vuitton (LV).
"Hasil penjualan barang tersebut sebesar Rp 68 juta," kata Jules.
Ia merinci dari uang Rp 68 juta itu Devara Putri Pranada kebagian Rp 14 juta dalam bentuk handphone iPhone.
"DP (Devara) dibelikan iPhone seharga Rp 14 juta," kata Kombes Pol Jules A Abasst.
Sementara sang eksekutor, Muhammad Reza baru diberi uang Rp 15 juta dan handphone seharga Rp 8 juta.
Sisanya Rp 31 juta dibawa oleh Didot Alfiansyah.
"Sisanya dibawa DA," katanya.
Bujuk Rayu Devara Ajak Kekasih Habisi Indriana
Bujuk rayu Devara Putri Caleg DPR RI ajak kekasihnya Didot hingga bayar algojo otaki pembunuhan Indriana di Bogor.
Kepepet keadaan membuat Muhammad Reza akhirnya menerima tawaran menjadi seorang pembunuh bayaran.
Tawaran itu berasal dari Devara Putri, seorang caleg DPR RI dari Partai Garuda yang menginginkan Indriana Dewi tewas.
Devara Putri awalnya meminta Didot untuk melenyapkan orang ketiga dalam hubungan mereka dengan cara yang teramat jahat. Dibunuh.
Bila permintaannya tak dikabulkan, Devara mengancam Didot untuk mengakhiri hubungan mereka.
Didot memilih menghabisi nyawa Indriana, meski tak berani melakukannya sendiri.
Devara pun mencari orang yang bisa membantu Didot membunuh Indriana.
"Akhirnya DA (Devara) ini berkomunikasi dengan MR (Muhammad Reza) selaku eksekutor," kata Direktur Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Jabar Kombes Surawan, pada Minggu (3/2/2024) seperti dikutip Kompas TV.
Awalnya, Reza menolak tawaran tersebut.
Namun, akhirnya tawaran itu tak jadi ditampik lantaran bayaran yang menggiurkan.
Terlebih, Reza juga terhimpit oleh keadaan karena dirinya terbelit hutang.
"MR (Muhammad Reza) sendiri sedang terlilit hutang, sehingga dia menyanggupi untuk melakukan pembunuhan terhadap korban dengan imbalan Rp 50 juta," ujarnya.
Namun, imbalan tersebut belum dibayar penuh oleh Devara dan Didot.
Reza baru dibayar sebesar Rp 23 juta.
"Sejauh ini yang baru diberikan ada Rp 15 juta dan hp seharga Rp 8 juta. Jadi, sekitar Rp 23 juta yang baru diberikan kepada para pelaku ini," tambahnya.
Rela Nyamar Ojol Demi Mastiin Ortu Korban
Rela nyamar jadi ojek online (Ojol) mengantar date, siasat licik Devara Putri Caleg DPR RI dan Didot otak pembunuhan Indriana Dewi di Bogor agar orangtua korban tidak panik.
Setelah Indriana Dewi dibunuh oleh Didot Alfiansyah (DA) dan Muhammad Reza (MR) pelaku lainnya, Devara Putri (DP) kemudian berpura-pura menjadi pengemudi ojek online (Ojol) untuk mengantarkan sate ke rumah orangtua Indriana di Cipinang Besar Utara, Jatinegara, Senin (26/2/2024) malam.
Sate itu dikirim enam hari setelah Indriana dieksekusi di Sentul, Bogor, Jawa Barat.
Kepada orangtua Indriana, Devara menyebut makanan itu berasal dari Indriana.
"DA menyuruh DP ke rumah korban dengan mengantar makanan berpura-pura sebagai Shopee Food untuk memastikan ibu korban tak panik," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar, Kombes Pol Jules A Abast, saat rilis pengungkapan kasus di Mapolda Jabar, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (4/3/2024).
Ketua RT 06/RW 14 Cipinang Besar Utara, Eko Sudiyanto, mengatakan, dari keterangan keluarga, paket makanan berupa sate itu diantarkan oleh ojek online ke rumah kontrakan atas nama Indriana.
"Dikiriman makan, sate oleh seorang wanita (driver ojol). Itu sebelum polisi datang, karena polisi datang Selasa pagi jam 07.00 WIB," kata Eko, Minggu (3/3/2024), dikutip dari Tribun.
Tak berselang lama, ibu korban menerima pesan chat yang dikirim dari ponsel Indriana. Pesan tersebut menanyakan soal sate yang sudah dikirimkan.
Pesan yang dikirim dari nomor Indriana itu menanyakan apakah rasa satenya enak. Namun, karena sudah malam, sate tersebut akhirnya tak dimakan.
"Pas kiriman sate, ada pesan WhatsApp dari nomor almarhumah. Isinya 'enak enggak, Bu? Coba dimakan'. Tapi karena waktu itu sudah malam, satenya enggak dimakan," ujar Eko.
Curhat Pilu Ibunda Korban
Curhat pilu Endang Tatik ibunda Indriana Dewi korban
yang Dibunuh Devara Putri caleg DPR RI bersama kekasihnya Didot di Bogor.
Endang Tatik menyebut Indriana merupakan anak semata wayangnya dan tulang punggung keluarga.
Di mana semasa hidupnya, Indriyana menjadi penopang ekonomi kedua orangtuanya.
"Penghasilannya alhamdulillah untuk kebutuhan kita, keluarga, karena orang tuanya cuma begini, bapaknya cuma tukang ojek pangkalan, saya di rumah saja," kata Endang, dalam keterangannya, Senin (4/3/2024).
Endang pun mengenang Indriana sebagai anak yang baik dan patuh.
"Anak saya baik, enggak punya masalah apa pun," ujarnya.
Sebab itu, kepergian Indriana tersebut tentu meninggalkan luka mendalam di hati Endang.
"Ibaratnya anak saya memang itu nyawa saya, anak saya adalah satu-satunya," ungkapnya, dikutip dari TribunJakarta
Mobil Korban Juga Dikuasai Devara Putri
Terungkap Devara Putri Caleg DPR RI dan Didot Afriansyah pacarnya ternyata tidak Hanya Jual Tas dan Jam Mewah Milik Indriana Dewi usai dihabisi di Bogor, namun mobil korban juga mereka kuasai.
Mobil Honda Brio milik Indriana yang biasa diparkir korban dekat unit kontrakannya di RT 06/RW 14, Cipinang Besar Utara, Jatinegara, Jakarta Timur itu diserahkan secara tiba-tiba tanpa alasan.
"Mobil diserahkan ke pacarnya. Katanya dipinjam pacarnya, tapi dikasih sama BPKB-nya," kata Ketua RT setempat, Eko Sudiyanto
Hingga kini pun tidak diketahui pasti keberadaan unit mobil Honda Brio yang dibeli Indriana dari hasil kerja keras sebagai marketing pada satu perusahaan di Jakarta tersebut.
Diharapkan hasil penyidikan Direktorat Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Jawa Barat lah yang nantinya dapat mengungkap kasus pembunuhan Indriana secara utuh.
Pasalnya berdasar hasil penyidikan sementara terdapat barang Indriana yang dijual pelaku, sehingga selain pasal pembunuhan mereka dijerat Pasal pencurian disertai kekerasan.
"Ada warga yang bilang sudah dijual, tapi saya enggak tahu pasti. Pokoknya itu mobil belum lama dibeli, sekitar tahun 2022 dibeli. Biasa diparkir dekat kantor kelurahan," ujar Eko.
Sandiwara Devara Putri Chat Ortu Indriana
Devara Putri (DP) Caleg DPR RI dan pacarnya Didot otak pembunuhan Indriana Dewi di Bogor, aktifkan WhatsApp hingga kirim sate ke orangtua korban.
Sebelum mendapat kabar Indriana tewas dibunuh, Roi dan Endang rupanya kerap berbalas pesan via WhatsApp dengan anak mereka.
Padahal, Indriana tewas dibunuh Muhammad Reza Swastika, eksekutor yang disewa Devara dan kekasihnya, Didot Alfiansyah, pada 20 Februari 2024.
Meski demikian, pihak keluarga merasa janggal karena ponsel Indriana kerap dalam keadaan non-aktif.
Terlebih, saat ditelepon, Indriana tidak menjawab dan hanya merespons lewat chat WhatsApp.
Hal ini juga terjadi saat ada kiriman sate datang ke rumah kontrakan Roi dan Endang di Cipinang Besar Utara, Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (26/2/2024) malam.
Makanan sate itu dikirim driver ojek online (ojol) atas nama Indriana, sehari sebelum polisi datang mengabarkan kematian Indriana.
"Dikirimin makanan, sate oleh seorang wanita (driver ojol). Itu (sehari) sebelum polisi datang, karena polisi datang Selasa (27/2/2024) pagi, jam 07.00 WIB," ungkap Ketua RT setempat, Eko Sudiyanto, Minggu (3/3/2024), dilansir TribunJakarta.com.
Eko melanjutkan, sesaat setelah Roi dan Endang menerima sate, keduanya mendapat chat WhatsApp dari nomor Indriana.
Isi chat itu meminta Roi dan Endang untuk mencicipi sate yang dikirimkan kepada keduanya.
"Pas kiriman sate, ada pesan WhatsApp dari nomor almarhumah. Isinya, 'Enak nggak, Bu? Coba dimakan'."
"Tapi, karena waktu itu sudah malam, satenya enggak dimakan," kata Eko.
Hingga anggota Ditreskrimum Polda Jawa Barat mendatangi kontrakan Roi dan Endang, Selasa (27/2/2024) pagi, keduanya belum menyantap sate tersebut.
Diketahui, kedatangan anggota Ditreskrimum Polda Jabar tersebut untuk menyampaikan temuan jenazah perempuan terbungkus selimut di Kota Banjar, Jawa Barat, yang berdasarkan hasil pencocokan sidik jari, teridentifikasi sebagai Indriana.
Di kesempatan yang sama, Roi dan Endang juga menyampaikan ada kiriman sate atas nama korban.
Polisi lantas turut membawa sate tersebut.
"Akhirnya sate itu dibawa sama polisi. Mungkin buat dicek, takutnya ada niat jahat juga."
"Apa ada racun atau bagaimana, saya enggak tahu. Karena secara logika, Indriana sudah meninggal," jelas Eko.
Usai didatangi polisi, Roi dan Endang diajak ke RSUD Banjar untuk melihat jasad Indriana.
Di RSUD Banjar, pihak keluarga membenarkan pakaian dikenakan Indriana merupakan pakaian yang sama saat Indriana meninggalkan rumah bersama pacarnya, Didot.
Kini Dipecat Dari Partai
Devara Putri yang menjadi otak pembunuhan Indriana diketahui merupakan seorang caleg DPR RI dari Partai Garuda Dapil Jawa Barat XI.
Pada Pemilu 2024 ini, Devara hanya meraih 226 suara dan termasuk rendah dibanding caleg Partai Garuda lainnya.
Saat ini, Devara Putri Prananda yang ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan Indriana Dewi itu telah diberhentikan sebagai kader Partai Garda Republik Indonesia atau Garuda.
Sekjen DPP Partai Garuda, Yohanna Murtika mengatakan, keputusan memberhentikan Devara tersebut berdasarkan hasil rapat internal yang dilakukan pihaknya atas kasus hukum menjeratnya.
"Sudah kami cabut keanggotaannya. Kami dari internal pastinya memberikan peringatan keras kepada semua kader terlibat pelanggaran hukum," kata Yohanna dikutip dari Tribunnews.com pada Minggu (3/3/2024).
Pihak Partai Garuda menyatakan, kasus hukum yang menjerat Devara ini merupakan akibat tindakan pribadi yang tidak terkait dengan partai.
Lebih lanjut, Yohanna mengaku tidak begitu mengenal secara pribadi dengan pelaku karena tidak mengenalnya secara langsung.
Partai Garuda juga berharap kasus pembunuhan yang dilakukan Devara tersebut tidak dikaitkan dengan partainya.
Tak lupa., ia pun menyampaikan belasungkawa atas pembunuhan yang menimpa Indriana.
"Karena itu urusan pribadi, bukan masalah partai. Namun kami tetap berempati perihal kasus tersebut. Semoga masalahnya cepat terselesaikan," ujar Yohanna.
Permintaan Caleg ke Sang Pacar
Direktur Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Jabar Kombes Surawan mengungkapkan permintaan Devara Putri Caleg DPR RI ke sang kekasih untuk menghabisi Indriana Dewi Eka Saputri di Bogor.
Wanita bernama Indriana Dewi, tewas dibunuh orang bayaran caleg DPR RI hanya gara-gara motif asmara.
Jenazah Indriana Dewi dibuang di belakang Tugu Gajah, Kota Banjar, Jawa Barat, setelah dibunuh Jumat (23/2/2024).
Pembunuhan dilakukan atas permintaan Devara yang kesal mengetahui Didot dan Indriana ternyata menjalin hubungan.
Devara meminta agar Didot membunuh Indriana dan disanggupi oleh Didot.
Didot kemudian mengajak Reza untuk membunuh Indriana.
Didot dan Reza yang berteman dengan Indriana, kemudian mengajak korban jalan-jalan dari Jakarta ke Sentul, Bogor, menggunakan mobil Avanza yang disewa, Selasa (20/2/2024).
Saat berada di sekitar kawasan Sentul, Reza menjerat leher Indriana hingga korban tewas.
Setelah melakukan aksi keji itu, Didot dan Reza berangkat ke Jakarta menjemput Devara sambil membawa jasad korban.
Keesokannya atau pada Rabu (21/2/2024) sekitar pukul 12.30 WIB, para pelaku membawa jasad korban menuju Pangandaran melalui Tol Cipali Cirebon.
Sesampainya di Kuningan, mobil tersebut rusak dan akhirnya ditowing atau diangkut ke bengkel.
Selama di dalam mobil, mulut korban ditutup masker agar seolah-olah terlihat tidur.
"Selama di mobil korban itu didudukkan di jok belakang, ditutup dengan masker yang seolah-olah dia tidur.
Di tengah jalan, korban kemudian ditidurkan di jok belakang karena bisa dibuat tempat tidur.
Kemudian pada saat mobil ditowing, itu jenazah masih ada di dalam mobil," kata Direktur Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Jabar Kombes Surawan, saat oleh TKP di Sentul, Bogor, Jumat (1/3/2024).
Pada Jumat (23/2/2024) sekitar pukul 02.00 WIB, Didot dan Devara mengeluarkan jasad korban dari mobil dan membuangnya ke jurang di belakang Tugu Gajah Kota Banjar.
Jasad korban ditutup dengan selimut.
Para pelaku kemudian mengambil barang-barang milik korban.
Setelah itu, para pelaku kembali ke Jakarta.
Jasad korban kemudian ditemukan terbungkus selimut oleh pengendara sepeda di Jalan Raya Banjar-Cimaragas Ciamis, Kota Banjar, Minggu (25/2/2024).
"Mereka mencari tempat aman, menghindari CCTV dan sebagainya. ekasihnya yang menyuruh, jadi itu permintaan otak pelaku si DP. itemukan Minggu, pelakunya kita tangkap Selasa malam," kata Surawan.
"'Saya enggak mau kalau dia masih ada di dunia ini. sterusnya terserah mau dibunuh atau apa, intinya saya gak mau dia ada di dunia ini'," kata Surawan menirukan ucapan Devara saat meminta Didot menghabisi korban.
Bayar Algojo Rp 50 Juta
Devara Caleg DPR RI bersama kekasihnya otaki pembunuhan Indriana Dewi di Bogor dengan membayar algojo Rp 50 juta
Devara bersama kekasihnya Didot Alfiansyah, membayar eksekutor pembunuhan M Reza Swastika dari hasil jual barang mewah korban Indriana Dewi Eka Saputri.
Hal itu dibeberkan Dirkrimum Polda Jabar, Kombes Pol Surawan, dalam keterangannya dikutip pada Minggu (3/3/2024).
Kombes Pol Surawan mengatakan, tersangka DP dan DA merupakan pasangan kekasih sebagai otak pembunuhan. Sementara MR adalah eksekutornya.
MR dibayar Rp 50 juta. "Kedua pasangan ini membayar MR selaku eksekutor sebesar Rp 50 juta dari hasil penjualan barang mewah korban," ujar Kombes Surawan.
Barang mewah korban yang hilang, kata Kombes Pol Surawan, yakni Tas merek LV dan jam tangan merek Rolex.
Motif pembunuhan, kata Kombes Pol Surawan, untuk sementara ini karena cinta segitiga.
Devara Putri Prananda (DP) dan Didot Alfiansyah (DA) telah menjalani hubungan kurang lebih 5 tahun.
Namun, DA juga rupanya menjalani hubungan dengan korban Indriana Dewi Eka Saputri (24) sejak 7 bulan yang lalu.
Mulut Indriana Dipakaikan Masker Bak Orang Tidur
Skenario Devara Putri Prananda Caleg DPR RI bersama kekasihnya Didot Alfiansyah otak pembunuhan Indriana Dewi di Bogor, mulut korban dipakaikan masker bak orang tidur
Jenazah Indriana Dewi dibuang di belakang Tugu Gajah, Kota Banjar, Jawa Barat, setelah dibunuh Jumat (23/2/2024).
Sebelum dibuang, jenazah Indriana Dewi ternyata sempat dibawa kedua pelaku berkeliling dengan mobil selama tiga hari.
Selama itu pula, mulut Indriana dipakaikan masker agar seperti orang sedang tidur.
Pembunuhan dilakukan atas permintaan Devara yang kesal mengetahui Didot dan Indriana ternyata menjalin hubungan.
Devara meminta agar Didot membunuh Indriana dan disanggupi oleh Didot.
Didot kemudian mengajak Reza untuk membunuh Indriana.
Didot dan Reza yang berteman dengan Indriana, kemudian mengajak korban jalan-jalan dari Jakarta ke Sentul, Bogor, menggunakan mobil Avanza yang disewa, Selasa (20/2/2024).
Saat berada di sekitar kawasan Sentul, Reza menjerat leher Indriana hingga korban tewas.
Setelah melakukan aksi keji itu, Didot dan Reza berangkat ke Jakarta menjemput Devara sambil membawa jasad korban.
Sosok Devara Putri
Sosok Caleg DPR RI yang bernama Devara Putri Prananda (DP) otak dibalik pembunuhan Indriana Dewi Eka Saputri (24).
Diketahui, jasad Indriana Dewi Eka Saputri (24) ditemukan warga di belakang Tugu Gajah, Kota Banjar, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Jumat (23/2/2024).
Otak pelaku pembunuhan seorang perempuan caleg DPR RI dari Dapil Jabar 9, Devara Putri Prananda (DP).
Devara Putri Prananda (DP) merupakan warga Johar Baru, Jakarta Pusat.
Devara melakukan pembunuhan bersama kekasihnya Didot Alfiansyah (DA), warga Tebet Jakarta Selatan.
Sementara, pelaku ketiga yang merupakan eksekutor pembunuhan bernama Muhammad Reza Swastika (MR), warga Cempaka Putih, Jakarat Pusat.
Dibuang ke jurang jalur Banjar-Ciamis
Kasus pembunuhan Indriana Dewi Eka Saputri wanita Asal Jaktim oleh sejoli, jasadnya 4 hari dibawa keliling Kota dan dibuang ke jurang jalur Banjar-Ciamis.
Ditreskrimum Polda Jabar, Kombes Pol Surawan mengatakan, berdasarkan hasil penyelidikan disimpulkan bahwa korban bernama Indriyana Dewi Eka Saputri, warga Cipinang Pulo, Jakarta Timur, itu korban pembunuhan.
"Korban ini memiliki pacar berinisial DT, kemudian dilakukan penangkapan DT, didapatkan keterangan bahwa pembunuhan itu dilakukan oleh DT bersama RZ dan DV," ujar Surawan, Sabtu (2/3/2024).
Menurutnya, pembunuhan itu sudah direncanakan oleh para pelaku sejak 15 Februari 2024. Adapun motifnya, karena DV cemburu terhadap korban, sehingga meminta DT untuk membunuh korban.
"Eksekusi dilakukan pada 20 Februari 2024 oleh RZ, dengan cara menjerat korban menggunakan ikat pinggang selama kurang lebih 15 menit sampai korban meninggal," katanya.
Pembunuhan itu, kata dia, dilakukan di Jalan Bukit Pelangi Sentul Bogor, di dalam mobil Avanza hitam.
Setelah korban meninggal, para pelaku membawa korban kembali ke Jakarta.
Pada 21 Februari 2024 siang, kata dia, para pelaku membawa mayat korban menuju Pangandaran, melalui tol Cirebon.
Baru pada 23 Februari 2024 siang, DT dan DV mengambil semua barang-barang milik korban, kemudian oleh RZ mayat korban dibuang ke jurang.
"Para pelaku langsung kembali ke Jakarta," ucapnya.
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Jules Abraham Abast menambahkan, dua tersangka DT dan RZ diberikan tindakan terhadap dan terukur karena mencoba kabur saat akan ditangkap.
"Terhadap DT dan RZ, dilakukan tindakan tegas terukur, karena pada saat penangkapan membahayakan petugas," katanya.
Skenario Maut Sejoli
Skenario maut sang pacar otaki pembunuhan Indriana Dewi Eka Saputri wanita Asal Jaktim dalam mobil sewaan dan jasad korban dibawa keliling kota selama 4 hari.
Diketahui korban tewas setelah dibunuh orang suruhan kekasihnya di kawasan Bukit Pelangi, Kabupaten Bogor pada Selasa (20/2/2024).
Jasadnya kemudian dibuang di belakang Tugu Gajah, Kota Banjar, Jabar, Jumat (23/2/2024).
Tiga pelaku berinisial DA dan DP (perempuan), sepasang kekasih yang merencanakan pembunuhan, serta MR, yang merupakan eksekutor.
Direktur Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Jabar Kombes Pol Surawan mengatakan, pembunuhan dilatarbelakangi cinta segitiga antara DA, DP, dan Indriana.
Diketahui bahwa DA, DP, MR, dan Indriana merupakan teman.
"Ya, kira-kira seperti itu (cinta segitiga). Jadi karena cemburu pelaku melakukan ini (pembunuhan)," ujar Surawan usai olah TKP di Jalan Bukit Pelangi Sentul, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jabar, Jumat (1/3/2024).
Surawan menjelaskan, DA dan DP merupakan sepasang kekasih. Namun, di saat bersamaan, ternyata DA juga tengah menjalin hubungan dengan Indriana.
Hubungan yang sudah berlangsung selama tujuh bulan itu rupanya diketahui oleh DP.
DP kesal dan berencana menghabisi Indriana pada pertengahan Februari 2024.
DP kemudian meminta DA untuk menghabisi Indriana. DA mau dan meminta MR membantunya.
"Perempuan (DP) ini lah yang meminta pelaku (MR) untuk melakukan pembunuhan terhadap korban," ujarnya.
Dalam melancarkan aksinya, DA dan MR pura-pura mengajak korban pergi jalan-jalan dari Jakarta ke Sentul, Bogor, menggunakan mobil Avanza yang disewa, Selasa (20/2/2024).
Ketika tiba di kawasan Bukit Pelangi Sentul, MR menjerat leher korban dengan ikat pinggang selama 15 menit sampai korban tewas.
"Mereka semua melakukan ini secara terencana, kemudian mencari tempat yang aman untuk melakukan pembunuhan terhadap korban," ungkapnya.
Setelah melakukan aksi keji itu, DP dan MR berangkat ke Jakarta menjemput pelaku DP sambil membawa jasad korban.
Keesokannya atau pada Rabu (21/2/2024) sekitar jam 12.30 WIB, para pelaku membawa jasad korban menuju Pangandaran melalui Tol Cipali Cirebon.
Sesampainya di Kuningan, mobil tersebut rusak dan akhirnya ditowing atau diangkut ke bengkel.
Selama di dalam mobil, mulut korban ditutup masker seolah-olah terlihat tidur.
"Selama di mobil, korban itu didudukkan di jok belakang, ditutup dengan masker yang seolah-olah dia tidur. Di tengah jalan, korban kemudian ditidurkan di jok belakang karena bisa dibuat tempat tidur," ungkapnya.
Jasad korban berada di dalam mobil selama empat hari.
Kronologi Kejadian
Kronologi Indriana Dewi Eka Saputri tewas setelah dibunuh orang suruhan kekasihnya di kawasan Bukit Pelangi, Kabupaten Bogor pada Selasa (20/2/2024).
Leher Indriana dijerat oleh orang suruhan kekasihnya berinisial MR di mobil sewaan berjenis Avanza.
Polisi mengatakan, pembunuhan Indriana direncanakan oleh sepasang kekasih berinisial DA dan DP yang mana DA juga merupakan kekasih korban.
Sedangkan MR merupakan eksekutor yang diminta membunuh Indriana.
Diketahui bahwa DA, DP, MR, dan Indriana merupakan teman.
Singkat cerita pada hari kejadian, DA dan MR pura-pura mengajak Indriana untuk mengopi menggunakan mobil sewaan.
Ketika tiba di kawasan Bukit Pelangi Sentul, MR menjerat leher korban dengan ikat pinggang selama 15 menit sampai korban tewas.
"Mereka semua melakukan ini secara terencana, kemudian mencari tempat yang aman untuk melakukan pembunuhan terhadap korban," ujar Direktur Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Jabar Kombes Pol Surawan.
Setelah melakukan aksi keji tersebut, jasad korban dibiarkan berada di dalam mobil, DA dan MR pun langsung berangkat ke Jakarta menjemput DP.
DA, MR, dan DP tidur bersama jasad korban sejak Selasa sampai Jumat.
Jasad korban dibawa berkeliling kota dari Bogor, Jakarta, Pangandaran, hingga berakhir di Kota Banjar.
"Selama di mobil, korban itu didudukkan di jok belakang, ditutup dengan masker yang seolah-olah dia tidur. Di tengah jalan, korban kemudian ditidurkan di jok belakang karena bisa dibuat tempat tidur," ungkapnya.
Di jurang tepatnya di belakang Tugu Gajah Kota Banjar, para pelaku akhirnya membuang jasad korban lalu ditutupi selimut.
Artikel ini telah tayang di TribunNews.com
Dapatkan informasi lainnya di GoogleNews: Tribun Bengkulu
Ikuti saluran WA TribunBengkulu.com
Kasus Pembunuhan Wanita Asal Jaktim
Pembunuhan Berencana Indriana Dewi
Pembunuhan Berencana Wanita Asal Jaktim
Indriana Dewi Eka Saputri
Devara Putri Prananda
viral di media sosial
berita viral
viral
| Keluarga Devara Kini Ngemis Permohonan Maaf Imbas Ulah Sang Caleg DPR Habisi Indriana Dewi di Bogor |
|
|---|
| Terkuak Motif Lain Devara Putri Caleg DPR RI Cs Habisi Indriana di Bogor, Bukan Hanya Cinta Segitiga |
|
|---|
| Devara Putri Caleg DPR RI Cs Foya-foya Usai Habisi Indriana di Bogor, Pakai Uang Korban Rp 68 Juta |
|
|---|
| Tabiat Asli Devara Putri Caleg DPR RI dan Kekasih Otak Pembunuhan Indriana Dewi di Bogor Terkuak |
|
|---|
| Bujuk Rayu Devara Putri Caleg DPR RI Ajak Kekasihnya Bayar Algojo Otaki Pembunuhan Indriana di Bogor |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Kolase-Pelaku-Pembunuhan-Indriana-Dewiv-swgwergher.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.